Setelah selesai menyelesaikan urusannya, lucas pun berniat untuk kembali ke rumah tapi sebelum dia keluar dari kantor, guild master memberikan 10 keping koin perak untuk lucas, sebagai permintaan maaf darinya, karena tujuan dari tes itu adalah untuk melihat seberapa hebat lucas dalam pertarungan, tapi guild master malah terbawa suasana dan membuat lucas terluka melebihi yang dibutuhkan.
'aku rasa dengan ini aku bisa membeli beberapa barang dengan uang ini,' pikir lucas yang pergi keluar dari guild dengan membawa uang yang dia dapatkan untuk membeli perlengkapan untuk petualangan pertamanya.
'pertama yang dibutuhkan sudah pasti potion, lalu aku juga membutuhkan pedang baru, lalu..' pikir lucas yang ketika itu sedang berjalan untuk pulang ke rumahnya sampai dia melihat sesuatu yang menarik di toko buku.
'apa mungkin..,' pikir lucas yang lalu masuk ke dalam toko untuk memastikan apa yang dilihat itu benar.
"sudah kuduga," kata lucas yang melihat isi buku yang dia lihat dan itu memang benar, jika itu adalah buku yang berasal dari dumah lamanya, 'bahasa di dunia ini dan bahasa di dunia lain, sudah jelas berbeda, tapi kenapa buku ini bisa dijual di tempat semacam ini, padahal aku yakin jika tidak ada satupun dari orang di dunia ini yang dapat membaca buku ini,' pikir lucas yang memikirkan kemungkinan yang ada dan hanya ada satu kemungkinan yang menjelaskan semuanya.
Karena penasaran lucas pun bertanya kepada pemilik toko tersebut yang merupakan seorang pria tua.
"maaf, tapi boleh saya bertanya soal buku ini," kata lucas kepada pria itu yang melihat buku yang dipegang oleh lucas dan melihat ke arah lucas.
"itu adalah buku buatan seorang koki puluhan tahu yang lalu," kata pria tua itu kepada lucas.
"puluhan tahu yang lalu," kata lucas kepada kakek tersebut yang ketika itu mengangguk.
"itu benar, mungkin saat ini hanya buku ini saja kenangan yang tersisa darinya," kata pria itu yang mengatakan hal itu dengan menggunakan nada sedih.
"apa anda mengenalnya, ?" tanya lucas kepada pria itu, karena dia sedikit penasaran dengan hubungan pria tua itu dengan koki ini.
"ya, dia adalah teman baikku," kata pria tua yang membuat lucas menundukkan kepalanya sambil meminta maaf karena mungkin jika itu adalah topik yang sensitif untuk pria yang ada di depannya, tapi dia malah memintanya untuk mengatakannya.
"kau tidak perlu khawatir, ngomong-ngomong apa kau memiliki ketertarikan dengan memasak, ?" tanya pria tua itu kepada lucas.
"sebenarnya, saya dan keluarga baru saja pindah menuju kemari dan kami berniat untuk membuat sebuah rumah makan, jadi ketika saya melihat buku ini mungkin ibu saya bisa mendapatkan ide untuk membuat masakan," jelas lucas mengenai alasan kenapa dia ingin mendapatkan buku itu.
"jadi begitu, tapi aku minta maaf, buku itu tidak dijual," kata pria itu kepada lucas yang sedikit terkejut.
"oh, jika soal uang, mungkin saya tidak memilikinya saat ini, tapi saya berjanji-" tapi sebelum lucas sempat mengatakan apa yang ingin dia katakan dia dipotong oleh pria tua ktu.
"itu adalah buku sekaligus karya terakhir dari temanku, aku tak bisa menjualnya begitu saja kepada siapapun tidak peduli seberapa banyak yang kau miliki, tapi jika kau memaksa aku bisa memberikan buku ini kepadamu jika kau bisa memenuhi syaratku," jelas pria itu kepada lucas.
"lalu apa syaratnya, ?" tanya lucas kepada pria itu karena buku ini berisi tentang resep-resep yang ada di dunianya, jadi tidak mungkin dia akan melewatkannya, terlebih lagi ibunya sendiri membutuhkan beberapa resep untuk restoran yang akan dia buka beberapa waktu lagi, jadi ini akan jadi kesempatan bagus untuk bisa mendapatkannya.
"kau lihat buku itu dan buka halaman 3," kata pria itu kepada lucas yang menyuruhnya untuk membuka buku itu yang yang segera dia lakukan.
"aku ingin kau untuk membaca apa isi halaman di buku itu, jika kau berhasil maka aku akan memberikannya kepadamu," jelas pria itu kepada lucas.
"asal kau tahu saja, temanku telah menerjemahkan halaman itu untukku dan sampai sekarang aku bisa mengingat apa saja cara yang perlu dilakukan di halaman itu, jadi jika saja kau salah dalam menerjemahkannya, maka aku akan mengambil kembali buku itu, apa kau mengerti," kata lria tua ifu kepada lucas yang mengangguk.
Lagipula itu adalah tugas yang mudah untuk lucas mengingat jika di dunianya yang lama, dia berada dalam jurusan bahasa jadi dia mendapatkan kewajiban untuk setidaknya menghafal dan mempraktekkan 7 sampai 10 bahasa berbeda, tentu itu bukan jalan yang mudah, tapi dengan kerja keras yang cukup dia berhasil menjadi salah satu murid dengan prestasi yang luar biasa yang telah berhasil menguasai sebanyak 14 bahasa, termasuk bahasa mandarin yang dikatakan sebagai bahasa yang sulit untuk dipelajari.
Lalu lucas melihat buku itu dan tersenyum dan mulai membaca buku itu dimana ketika itu pria itu hanya dapat melihat lucas dengan wajah terkejut karena setiap kata yang dia katakan itu benar.
"jadi bagaimana, apa aku dapat mengambil buku ini, ?" tanya lucas kepada pria itu yang masih membuka mulutnya karena dia tidak menyangka akan menemukan orang yang akan mewarisi buku itu ketika usia tuanya ini, ternyata memang ada artinya bagi dia untuk hidup lebih lama.
"ya, kau menagatakan semua isinya dengan sempurna, kau boleh mengambil buku itu dengan gratis," jelas pria tua itu kepada lucas yang menyerahkan buku masak itu kepada lucas.
dan berniat untuk pergi dari toko tersebut, tapi sebelum pergi lucas menengok ke arah pria itu, "restorannya akan buka 2 minggu lagi, saya akan senang jika anda bisa datang untuk berkunjung," kata lucas kepada pria itu yang hanya menatap lucas dengan senyuman hangat.
"ya, dengan senang hati, aku menantikan masakan buatan restoran kalian," jelasnya kepada lucas yang lalu keluar dari toko dengan membasa buku resep makanan.
'oh ya, aku lupa untuk membeli buku tebal kosong untuk membuat diari,' pikir lucas yang ingat jika dia ingin membeli buku tebal untuk menulis lagi, lalu ketika itu dia pun mengingat dengan kejadian di masa lalu, karena dulu dia selalu hidup dalam kebohongan sebagai penjahat dia selalu memiliki banyak stres, tapi dia tidak bisa melampiaskannya karena dia takut jika ada orang yang mendengarkan ocehannya dan mengetahui kebenaran tentang dirinya, sehingga dia memutuskan untuk melampiaskannya di sebuah buku diari yang selalu dia isi setiap minggunya sampai hari ketika dia mati.
'setelah dipikir-pikir aku meninggalkan buku itu di meja di rumahku bersama elysia sebelum pertarungan terakhirku itu, apa ada orang yang membacanya ya,' pikir lucas yang berpikir jika kemungkinan buku diarinya yang berisi kebenaran tentangnya ditemukan, tapi meskipun ada orang yang mengetahuinya, dia sudah tidaj peduli lagi karena sekarang dia terbebas.
"ya, sudahlah," kata lucas yang melupakan pemikiran itu dan pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan dan mencoba resep di buku resep yang dia temukan, dan setelah itu dia pun kembali ke rumahnya.