Apa yang sudah dia capai di industri hiburan selama empat tahun ini? Haruskah dia memilih untuk menjadi kekasih simpanan Qiu Bai?
Menjadi kekasih seorang yang berpengaruh untuk mendapatkan peran yang bagus adalah sebuah strategi yang bagus dan Qiu Bai telah lebih dahulu memberi tahunya tentang apa yang diinginkannya dari Si Ning. Namun Chen An selalu memperingatkan Si Ning untuk fokus dan Su Yi selalu mencegahnya bertemu dengan Qiu Bai.
Sementara itu, dia jatuh cinta pada Liu Ting dan dia tidak dapat menjadi kekasih simpanan orang lain karena Liu Ting berjanji akan membantunya dan mendukungnya yang mana artinya dia dapat memperoleh keinginannya secara mudah.
"Aku selalu membuat kacau dengan selalu berpikir untuk mencari jalan mudah." Si Ning membuka tas kertas yang dia pegang, mengeluarkan sebuah gelas kecil, dan meletakkannya di pagar jembatan, dia mengeluarkan dan membuka botol Vodka yang ia beli dan menuangkan segelas untuk dirinya sendiri.
Sangatlah ganjil dan beresiko untuk melakukannya di jembatan di tengah malam mengingat status pekerjaannya sebagai aktor namun dia sedang tidak mencoba untuk memikirkan resikonya dan hanya fokus memikirkan apa yang sudah dicapainya selama ini semenjak dia tamat sekolah menengah. Boleh dikata dia adalah salah satu pemain game yang berada di peringkat teratas dalam game BattleXmode di internet, penjudi yang paling gagal, kekasih yang terburuk, seorang anak yang buruk karena menolak untuk melakukan pekerjaan paruh waktu untuk membantu ibunya ketika ayahnya meninggal sekalipun dia dapat melihat dengan jelas bahwa ibunya berjuang sangat keras untuk membesarkan dirinya dan adiknya. Bisa disimpulkan, dia adalah seorang pembuat masalah yang ingin menjadi besar tanpa melakukan usaha apapun
"Hmmm." Si Ning menarik napas dalam-dalam mencoba untuk menyingkirkan rasa dingin yang merayap masuk melalui pakaiannya karena malam itu agak sedikit membeku dan angin laut yang bertiup juga tidak menolong. Kemejanya sangat tipis dan yang ia ingin lakukan hanyalah meminum Vodka, menjadi mabuk dan mungkin dia akhirnya mendapat keberanian untuk mengakhiri hubungannya dengan Liu Ting demi kebaikan mereka berdua.
Setelah minum beberapa tegukan sampai dia sudah minum setengah botol, Si Ning mengeluarkan ponselnya mengabaikan beberapa panggilan terjawab, menaruh botol vodkanya di pagar jembatan dan memastikannya agar tidak terjatuh ke dalam laut. Dia mengirimkan semua uang yang ia tabung ke rekening ibunya karena dorongan hati, melihat ponselnya sampai terkunci dengan sendirinya.
Semenjak ia kembali dari luar negeri lima tahun yang lalu, dia menolak untuk pulang ke rumah dan memilih untuk tinggal di kota, menunggu keajaiban untuk membuatnya menjadi kaya dalam semalam, membeli dan mengendarai mobil sport terbaru menuju ke kampung halamannya untuk bertemu ibu dan adik perempuannya. Hanya itu yang dia pikir paling masuk akal untuk bisa mendapatkan harga dirinya untuk memperlihatkan bahwa dia bukanlah seorang anak yang tidak berguna Akan tetapi siapa sebenarnya yang ia dustai?.
Ketika dia SMA, yang dia lakukan hanyalah mengganti pacar baik perempuan maupun laki-laki setiap minggu karena dia adalah seorang anak yang liar dan ingin hidup sebebasnya. Dia mencoba merokok tetapi tidak pernah menyukainya sebagai gantinya dia mengembangkan kebiasaan mabuk-mabukan walaupun dia tidak mampu membeli minuman keras. Dia mengeluh ketika ibunya tidak membuatkannya sarapan yang enak. Walau demikian ibunya tidak pernah mengeluh dan bahkan menabung agar dia bisa sekolah di luar negeri, karena ibunya ingin dia bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan di luar negeri dan memiliki kehidupan yang layak.
Berpikir tentang ibu dan adik perempuannya yang sering mengeluhkannya tetapi akhirnya menyerah membuat Si Ning merasa sakit kepala yang amat sangat dan menuangkan gelas demi gelas untuk dirinya sampai botol tersebut kosong. Dia adalah seorang peminum yang payah dan minum sebotol vodka sangatlah beresiko tetapi dia membutuhkannya untuk mengacaukan pikirannya sedikit sekalipun hanya untuk semalam.
Paling tidak dia dapat melupakan kekuatirannya sejenak. Si Ning kesulitan untuk membuka ponselnya yang terkunci karena dia pusing dan pandangannya kabur. Dia menyipitkan matanya untuk memeriksa waktu dan melihat bahwa waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari, tidak ada seorangpun yang melewati jembatan itu dan dia sendirian hanya bersama lampu-lampu jalan.
Si Ning berpikir untuk mengakhiri kontraknya dan akan menempel pada paha emas Qiu Bai tetapi harganya terlalu mahal, sesuatu yang dia tidak dapat bayar kembali dan mengenal Qiu Bai, bahwa dia dapat memastikan untuk membatasi dirinya hingga dia tidak akan pernah bisa membebaskan diri. Sementara Liu Zhicheng adalah pengusaha yang baik, tetapi Si Ning seolah-olah sedang mencari sesuatu yang tidak ia ketahui, mencoba mencari sesuatu yang hilang dalam hidupnya.
Rasa pusing yang parah pasti akan dirasakannya setelah ia bangun dari tidur nanti. Si Ning menekan tombol pesan dan mengedipkan matanya sebelum menyipitkannya agar lebih jelas dan melihat pesan yang belum dikirimnya untuk Liu Ting. Dia tidak dapat membacanya kembali karena penglihatannya sangat kabut tetapi akhirnya dia dapat membaca pesan untuk putus selama beberapa kali. Dia mencoba untuk mengirimkannya beberapa kali sampai dia melihat sebuah pesan yang timbul yang mengatakan bahwa pesannya telah berhasil dikirim.
Berusaha untuk berdiri dengan tegak, Si Ning menaruh tangannya di pagar jembatan, botol vodkanya terdorong dan melihatnya terjatuh ke dalam laut. Dia menjadi sangat pusing dan merasa akan jatuh hanya untuk menangkap pagar jembatan dengan kedua tangannya agar dia dapat berdiri tegak dan kemudian dalam proses itu dia menjatuhkan ponselnya.
Ponselnya terjatuh dan tergantung di ujung tiang pancang jembatan, membuat Si Ning membelalakan matanya.
"Jangan ponselku, saya belum membuat cadangan akun game-ku." Si Ning menggerutu memikirkan cara untuk menyelamatkan ponselnya.
Ponselnya tidak jauh, permukaan laut juga kelihatannya tidak jauh juga dan yang dia bisa lakukan adalah melewati pagar jembatan dan berusaha mengambil ponselnya.
Si Ning mengayunkan kakinya melewati pagar jembatan dan berjongkok untuk menjangkau ponselnya tetapi dia tidak berhasil. Dia mendengus, meregangkan tangannya namun menjadi sempoyongan, dan akhirnya terjatuh ke dalam laut tanpa sempat berteriak.
Air laut masuk ke dalam mulutnya dan dia mulai tenggelam. Si Ning adalah seorang yang pandai berenang, namun saat itu alih-alih berjuang untuk tidak tenggelam, dia justru merasakan suatu ketenangan dan justru membuat tubuhnya rileks sedemikian rupa sehingga tidak akan bisa mengapung dan semakin tenggelam. Si Ning merasakan suatu ketenangan ketika berpikir bahwa bila ini adalah kematiannya maka anehnya terasa sangat nyaman. Sangat nyaman.