Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Resonate Destiny

🇮🇩HikaruHikuto
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6.4k
Views
Synopsis
Jilid pertama dari seri 'Resonate Destiny' --------------------------------------------------------------------------- Arshen,memilih menolak masa lalunya.Meski ia tahu,bahwa itu takkan lenyap jika ia terus bergantung pada waktu. Dampak dari terbunuhnya sang ayah di waktu kecil,menjadi trauma yang selalu menghantui Arshen hingga kehilangan arah tujuannya. ..Penyesalan.. Apa yang ia butuhkan telah berubah kabur dan buram,serta meninggalkan penyesalan seperti luka yang mendalam. Mereka tidak pernah berpihak pada siapapun,dan tidak akan melihat pada siapapun.Karena itulah mereka disebut dengan 'Takdir'. Lalu ketika Arshen menyadarinya,ia berusaha untuk bertarung melawan takdir dan rasa takutnya. Melakukan pencarian sesosok pembunuh yang menghilang di suatu tempat,dengan informasi yang minim dan keberadaan yang mustahil. Sembari menyusuri jalan menuju jawaban dari hati yang abstrak itu. Dendam? Penebusan Dosa? Kepuasan Diri? Ataukah suatu jawaban lain yang tidak ia sadari? Apakah Arshen berhasil menemukan arti dari usahanya selama ini? --------------------------------------------------------------------------- Original Story by @HikaruHikuto Cover by @HikaruHikuto ©2023 [Bahasa Indonesia] [Saya usahakan Update sebulan sekali atau lebih] #LightNovelOTaku ( ╹▽╹ )
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog - Lycoris

-Malam itu...

Udaranya begitu hangat,tak terkesan dingin berhembus menyelimuti tulang...

Sosoknya sedang terbaring di atas gelaran bunga merah yang kusut.Terdengar tiupan nafas yang lemah merintih di udara...

Ia sudah membisu ibarat tak bernyawa,namun kerlipan cahaya yang membentang dalam matanya itu bukanlah akhir yang gembira..

Dengan bisikan api yang menggeliat di tengah kepulan asap tebal,hatinya masih saja mengharapkan penebusan dari semua dosa-dosanya..

...

Apakah aku dilahirkan hanya untuk ini...

..

Perasaan yang sudah dibuangnya itu kembali dengan memori yang begitu pedih.

Seutas kalimat "Jika saja" yang berputar dalam benaknya itu seperti tidak memiliki ujung.

Maafkan aku,karena aku tidak bisa memberimu secercah kebahagiaan di dunia ini...

Tetesan air mata yang jatuh dan mengering di pipi kusamnya itu sudah tak terasa lagi.

Ia seharusnya telah berhenti berharap,tapi beban yang dia tanggung memaksa dirinya untuk menolak kenyataan.

..

Meskipun aku mati...

...

Meskipun dosaku sudah tak bisa dimaafkan lagi...

...

Setidaknya biarkan aku...

...

Memohon sebuah harapan padamu..

...

Detakan jantung pun perlahan mulai melemah,bunga-bunga yang bersih telah ternodai oleh guratan warna merah yang tercela.

Angin yang berderu kotor itu membawa penyesalan yang bersatu dengan pekatnya abu hitam.Bagaikan menjadi simbol dari ingatan yang telah hangus bersama sisa-sisa hidupnya.

Di antara ladang bunga yang sudah habis terbakar,ia mengucapkan keinginan terakhirnya.Tapi bahkan dunia ini pun sudah tak bisa mendengar apa-apa lagi.

Kilauan dari kedua matanya telah meredup,pemandangan tragis itu benar-benar berubah menjadi buram.

Lalu di malam yang membara tersebut,hanya setangkai Lycoris yang bersaksi atas ketiadaannya...