Keesokan paginya Luciel dan Liz pergi ke arah Selatan Kota Elea sesuai arahan yang berikan Caravan Master Thomas di secarik kertas yang diberikannya kepada Luciel. Mereka lalu menghampiri dua orang Caravan Guard.
"Ada perlu apa kalian berdua kesini?" seorang Caravan Guard bertanya kepada Luciel.
"Kami ingin mengikuti Caravan yang anda kawal tuan," jawab Luciel.
Luciel lalu memberikan secarik kertas kepada Caravan Guard.
"Hmm... Kota Rhine, Ludwig antar mereka ke kereta kudanya," perintah salah satu Caravan Guard yang lebih tua.
"Oke, ikuti aku," ucap Caravan Guard yang lebih muda.
Luciel dan Liz lalu mengikuti seorang Caravan Guard yang kira – kira masih remaja itu.
"Tuan kira – kira berapa lama perjalanan dari Kota Elea ke Kota Rhine?" tanya Luciel.
Caravan Guard itu lalu menoleh agak marah.
"Hey, aku tidak setua itu dan tahun ini aku baru berumur 16, kalian bisa memanggilku Ludwig," ucapnya.
"Maaf, tapi suster ku di panti asuhan selalu bilang padaku agar selalu sopan terhadap orang yang lebih tua, Ludwig," balas Luciel.
"Kau memiliki pengajar yang baik sedangkan aku semenjak kecil hanya belajar dari bapak – bapak pemabuk itu." Ludwig menunjuk kearah para Caravan Guard yang sedang sarapan di dekat kereta kuda.
"Dan untuk menjawab pertanyaan mu, biasanya dalam perjalanan kita akan beristirahat sebanyak 2 kali siang kita beristirahat selama 3 jam dan malam hari dan dilanjutkan ketika matahari terbit lagi, kita juga akan melewati kota untuk berhenti sejenak untuk para pedagang membeli suplai dan berdagang, kira – kira kita akan sampai di kota Rhine pada hari ke 11 bulan ke empat".
Kalender pada benua Asgardia dimulai ketika Aliansi menyegel Raja Iblis 732 tahun lalu, dan mempunyai 12 bulan yang setiap bulannya memiliki 30 hari dan manusia di benua Asgardia tidak mempunyai konsep minggu.
"Ini kereta kuda kalian, taruhlah barang – barang kalian disini dan jika ada yang hilang berbicaralah ke Kapten Caravan Guard dia memiliki perawakan tinggi dan berkumis aneh."
Setelah Luciel dan Liz menaruh barang – barang mereka lonceng pertama pun berbunyi dan para rombongan caravan pun bersiap meninggalkan Kota Elea.
----------------
Caravan yang diikuti oleh Luciel dan Liz mempunyai rombongan sekitar 60 orang pedagang, 30 supir dan memiliki pengawal 50 orang. Beberapa serikat dagang yang besar bisa memiliki prajurit pribadi sendiri untuk menjaga para caravan mereka, namun serikat dagang Maburg hanya Serikat dagang biasa dan hanya mampu menyewa prajurit bayaran.
Para prajurit bayaran memiliki sebuah perkumpulan yang bernama Merc. Merc menyediakan para kelompok prajurit bayaran permintaan – permintaan dari bangsawan maupun pedagang, namun Merc berbeda dari Guild Huter yang merupakan organisasi perkumpulan para hunter yang mempunyai persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota karena hunter banyak berurusan dengan monster.
"Jadi, kita berada di benua yang bernama Asgardia lebih tepatnya di Kerajaan Bavaria yang dikuasai oleh dinasti Bavaria. Kerajaan inididirikan oleh Seorang paladin yang bernama Alarich Bavarias. Dia memakai senjata suci yang bernama Perisai Aegis yang bahkan Raja Iblis pun sulit menembus pertahannya," jelas Luciel sedang memberitahu Liz tentang sejarah.
Senjata suci adalah senjata yang digunakan oleh pahlawan yang mempunyai berkah Dewi Juliana, seorang dewi tertinggi bagi mayoritas manusia di benua Asgardia.
"Penduduk kerajaan Bavaria termasuk dalam ras yang bernama Aryan. Mereka memiliki karakteristik rambut coklat, pirang dan merah. Mereka menggunakan Bahasa Aryan dimana orang – orang Kerajaan Bavaria, Grand Duchy Bradenburg, Kerajaan Swabia, dan Kekaisaran Suci Isenburg gunakan."
Luciel menjelaskan kepada Liz tentang bahasa dan mengajari membaca tulisan bahasa Aryan kepada Liz selama perjalan.
"Lalu, setiap rakyat ketika memasuki umur 16 dimana seseorang dianggap dewasa, mereka harus memiliki kependudukan. Jika tidak, mereka akan dianggap sebagai orang illegal dan akan ditempatkan oleh bangsawan – bangsawan sebagai setengah budak yang mana, para bangsawan yang akan memilihkan apa saja pekerjaan mereka."
Wajah Liz menjadi muram ketika mendengar penjelasan Luciel
"Bagaimana kita mendapatkan kependudukan Ciel? "
" Kita harus membayar 1 Gulden dan membayar pajak pertahunnya sebanyak 80 ral untuk penduduk Kerajaan Bavaria," jelas Luciel.
Setelah 3 jam perjalanan, rombongan caravan akan melewati sebuah jembatan penghubung antara kota Elea dan Alemania. Di Jembatan ini, terdapat post militer dan terdapat jasa – jasa transportasi sungai. Kerajaan sangat menjaga ketat titik – titik penting penghubung kota – kota kerajaan.
"Ini adalah sungai Kuffstein, sungai ini mengalir dari danau Kuffstein 20 km dari arah barat Kota Elea. Sungai ini mengalir ke Kota Baden hinga Ibu Kota Bavaria dan berakhir sampai Laut Emerald," jelas Luciel.
"Aku dulu tinggal di Baden bersama Ibuku," ujar Liz.
"Namun ketika ibuku meninggal, Para sindikat pengumpul budak mengambilku dan memaksaku untuk bekerja kepada mereka." Liz mengingat masa – masa suram saat di penampungan.
Mendengar itu lalu Luciel mengganti topik
Setelah melewati jembatan rombongan Caravan lalu melanjutkan perjalanan menuju Hutan Alema
"Hey Liz, cobalah sering tersenyum ketika berbicara dengan seseorang nanti.
," ucap Luciel.
" Kenapa? " Liz tidak mengerti kenapa Luciel tiba – tiba memintanya.
"Itu yang suster ajarkan pada gadis – gadis di panti asuhan, dia mengatakan jika kau memberi senyuman tulus kepada orang lain, maka akan membuat orang yang menerimanya lebih bersemangat dalam melakukan sesuatu. Kita akan sering berinteraksi dengan banyak orang karena kita membutuhkan orang lain juga untuk berkembang."
"Baiklah, akan kucoba," ucap Liz.
Setelah 3 jam perjalanan, mereka tiba disebuah Hutan besar.
"Ini adalah hutan Alema, hutan terbesar yang ada di kerajaan Bavaria," jelas Luciel.
"Bukankah hutan itu tempat berbahaya Ciel? " tanya Liz seakan mengingat kejadian yang buruk.
"Bersiagalah kita memasuki Hutan Alema, banyak monster bersarang disini" supir kereta kuda mengingatkan Luciel dan Liz.
Ekspresi para Caravan Guard terlihat lebih serius dari biasanya. Tempat – tempat seperti hutan, lembah dan lorong banyak sekali dihuni oleh monster dikarenakan jauh dengan pemukiman manusia. Monster adalah mahkluk yang dibawa oleh iblis dari benua iblis ketika menyerang Asgardia dan tidak sedikit dari mereka yang bereksperimen dengan manusia dan elf yang menciptakan DemiHuman dan Dark Elf.
Setelah dua jam memasuki Hutan seorang Scout menghampiri Pemimpin Caravan Guard
"Kapten! sepertinya ada segerombolan goblin disekitar sini, aku menemukan mayat perempuan ketika melakukan pengawasan disekitar Caravan dan dilihat dari luka – lukanya kemungkinan besar dia dibunuh oleh goblin." Scout itu melaporkan penemuannya kepada Kapten Caravan berkumis aneh.
Goblin merupakan Monster berbadan seperti anak manusia, namun beberapa ada yang memiliki badan seperti manusia dewasa. Mereka biasanya menculik manusia dan memakan tangkapannya. Mereka bersarang di gua – gua, hutan, dan lembah yang jarang dihuni oleh manusia.
Jika mereka menangkap perempuan maka mereka akan menyekapnya dan memaksa perempuan – perempuan untuk melahirkan anak – anak mereka. Goblin biasanya berburu di malam hari namun jika kita mendekati sarang mereka maka mereka tidak akan segan – segan untuk menyerang.
"Sepertinya kita mendekati sarang goblin, kita akan bergerak maju dan membuat perimeter pertahanan sekitar 20 meter dari rombongan." Kapten Caravan Guard memerintahkan anak buahnya.
Ketika Caravan memasuki lebih dalam wilayah hutan, tiba - tiba terdengar bunyi – bunyi aneh di daerah semak – semak hutan. Muncul lah 3 makhluk berkulit hijau dan abu dari semak – semak dan menyeringai.
"Agubugugbu."
"Grrraaa… aghhrrhhahr."
Lalu mulai lah bermunculan banyak goblin di sekeliling Caravan.
"Bersiaplah! kita pancing mereka keluar dan jangan terpisah dari anggota," perintah Roland
Goblin kebanyakan menggunakan cakar mereka sebagai senjata namun tidak sedikit juga dari mereka yang mempelajari menggunakan senjata tajam yang mereka dapat dari manusia.
" grrrrhh raaaa! " para goblin mulai menyerbu rombongan Caravan.