Ludwig POV
Ludwig bersiap menghadang 2 goblin yang berlari kearahnya dan menerapkan apa yang dia pelajari dari Kaptennya.
"Grrrrhhha abugugrahba." Seekor goblin akan menusuknya namun Ludwig berhasil menghindar dari serangan yang sangat jelas itu.
"Mati kau!" Ludwig melakukan serangan balasan lalu memenggal kepala goblin yang menyerangnya.
Ini pertama kali Ludwig merasakan pertempuran sungguhan selama dia berada di Grup Prajurit Bayaran Roaring Wolf. Ludwig pun lalu menghampiri 1 goblin tersisa, dia melakukan sebuah tusukan menggunakan pedangnya.
"Arrggggghhh grraa." Ludwig menusuknya tepat di jantung goblin tersebut.
' Aku bisa melakukannya, aku sudah menjadi prajurit sungguhan' Ludwig sangat bersemangat ketika berhasil membunuh untuk pertama kali monster sungguhan. Tiba – tiba, dia merasakan ada yang menghampirinya dari belakang.
"Grrguuuuurhhghgh," ketika dia menoleh kebelakang, ada goblin yang hendak lompat ke punggungnya namun seseorang berhasil menebasnya
"Jangan lengah! pertempuran baru saja dimulai," tegur Ernest.
Penolongnya adalah, orang yang selalu beradu pedang ketika melatih Ludwig, Wakil Kapten Roaring Wolf Ernest.
"Siap bang Ernest!" balas Ludwig.
" Ini rombongan goblin yang banyak, jangan sampai terpisah tetap saling melindungi," perintah Ernest.
----------------
Sementara itu Luciel dan Liz melihat pertarungan para Caravan Guard yang hanya berjarak beberapa meter dari mereka dengan jelas
"Liz, gunakanlah pedang buatan guruku," ucap Luciel.
"Baiklah."
Luciel mengamati pertarungan yang tidak jauh darinya. ' dilihat dari jumlah goblin yang menyerang sepertinya Caravan Guard bakal kewalahan ' nyatanya ini bukan pertama kali Luciel menyaksikan pertempuran. Luciel lalu menggenggam sebuah belati ditangannya.
Beberapa goblin ada yang lolos dari perimeter dan menyerang para pedagang bahkan terdengar beberapa jeritan.
"graarrrrarrhhraahh " 3 goblin berukuran sedang menghampiri kereta mereka setelah melewati para Caravan Guard. 1 goblin masing – masing menghampiri supir dan mereka berdua.
"Grrrhhhh abugubego" Luciel dan Liz lalu maju untuk melawan 2 goblin yang berlari ke arah mereka. Luciel mencoba menusukan belatinya ke arah jantung goblin, namun goblin tersebut menangkap tangan luciel.
"Agubugugrhhhhhh " goblin itu menyeringai dan menunjukan gigi yang penuh darah kepadanya. Lalu goblin itu menjatuhkan belati Luciel dengan tangan satunya.
"Grrrraaaarrrrrr " goblin itu lalu melompat dan manjatuhkan Luciel ke tanah dan mulai menaikinya. Karena ukuran tubuh mereka yang sama luciel tidak mampu mengunggulinya dengan kekuatan, karena pada dasarnya seekor goblin memiliki kekuatan yang sama dengan orang dewasa walaupun bertubuh kecil. Luciel menahan lengan gblin yang hendak mencakar dan mengoyaj wajahnya.
"Grrrrrhhhaaa grgarhhhrhh "
" Ahhhh! " goblin tersebut berhasil menusuk tangan Luciel dengan cakarnya. Jika Luciel tidak bertarung secara langsung Luciel percaya diri bisa membunuh 3 Goblin sekaligus, namun kali ini mereka yang disergap oleh para goblin.
"Hiyahhhhh! "
"Uggghhhhh" tiba – tiba pedang menancap di leher goblin dan membanjiri tubuh Luciel dengan darahnya yang berbau amis.
"Kau tidak apa – apa Ciel"? Liz segera datang membantu Luciel setelah mengalahkan goblin yang menyerangnya.
"Hanya luka ringan," Luciel menunjukan bekas luka tusukan yang ada ditangannya.
Liz lalu berlari untuk membantu Supir gerobak yang sedang bertarung dengan sisa goblin yang menyerang. Luciel lalu mengoleskan ramuan tanaman ke luka ditangannya.
"Grhhhhh " Liz menusukan pedangnya ke goblin yang bertarung dengan Sopir gerobak dari belakang.
"Terima kasih gadis muda," ucap supir tersebut.
"Tidak masalah. " Liz lalu menghampiri Luciel dan berkata,
"Ciel aku akan membantu para Caravan Guard, mereka tidak akan mampu menahan semuanya."
Liz mengatakan itu dengan ekspresi percaya diri
"Tapi, itu berbahaya dan jika.. "
" Aku akan berada dekat dengan para Caravan Guard jangan khawatir." Liz memotongnya.
Luciel lalu melihat mata merah Liz yang layaknya seperti api membara.
"Baiklah, berhati – hati lah," ucap Luciel.
"Oke." Liz tersenyum lalu berlari kea rah 3 Caravan Guard yang melawan 8 goblin.
Liz dengan naturalnya menebas para goblin yang mengelilingi para Caravan Guard dan dengan mudahnya membunuh 2 goblin. ' seperkiraanku Liz harusnya mempunyai usia yang sama denganku, tapi dia dengan mudah mengalahkan goblin dan terlihat mahir menggunakan pedang yang cukup besar untuk tubuh seukurannya, apakah Liz mempunyai Talent sebagai Sword Master?'
----------------
Ludwig POV
Ludwig dan 3 rekannya sangat kelelahan setelah bertarung dengan banyak goblin.
"hosh hosh hosh, mereka tidak ada habisnya," Ludwig complain.
"Kau harus berlatih lagi meningkatkan staminamu," ujar Ernest.
Wakil Kapten Ernest melawan 4 goblin, sedang kan Ludwig dan satu rekannya masing – masing melawan 2 goblin. 2 goblin di depannya lalu maju bersamaan menyerang Ludwig, berbeda dengan yang sebelumya kali ini goblin yang dia hadapi memiliki ukuran yang hampir sama dengan manusia dewasa serta memakai baju pelindung dan senjata, sehingga sulit untuk Ludwig membunuhnya.
Clang! Clang! Ludwig menangkis tombak goblin yang mencoba menusuknya. Lalu ketika dia akan melancarkan serangan balasan, goblin yang memakai pedang akan mencoba menyerangnya. Hal ini membuat Ludwig sangat sulit untuk mengalahkan mereka 'goblin ini berpengalaman melawan manusia.' pikir Ludwig.
"Sial! " kedua goblin tersebut menyerang Ludwig dengan pola yang sama secara terus menerus. ' jika terus seperti ini maka aku terlebih dahulu yang akan mulai kelelahan '. Ludwig lalu menyiapkan kuda – kuda. Teknik yang dia akan gunakan adalah salah satu teknik yang dipakai oleh ksatria kerajaan dan Ludwig berlatih setiap hari dengan Kapten Roland untuk bersiap ketika kondisi seperti ini terjadi.
"Grhhhhaahrrrrr " Goblin tombak mencoba menusuk ke arah jantung Ludwig dan goblin pedang dibelakangnya bersiap untuk menebas Ludwig ketika dia menangkis atau menghindari tusukan goblin tombak.
Namun, goblin tombak tiba – tiba terkejut ketika Ludwig dengan cepat berada disampingnya dan goblin pedang yang berada dibelakangnya terkejut karena tiba – tiba Ludwig muncul didepannya bersiap untuk menebas.
" Mati kauuu!" Ludwig lalu menebas kepala goblin pedang yang terkejut dan bersiap berbalik untuk melancarkan serangan lanjutannya kepada Goblin tombak. Goblin tombak mengangkat senjatanya untuk menahan tebasan Ludwig.
"Rageeeeeee!! " Ludwig meneriakkan nama teknik pedangnya lalu menebaskan pedangnya secara vertical.
"Bruuggghhhh " tebasan Ludwig mematahkan tombak goblin dan menebaskan pedangnya hingga kepala goblin tersebut.
"Hosh hosh hosh..." Ludwig sangat kelelahan setelah mengeluarkan 2 teknik andalannya.
"Ludwig, awas!" Ludwig menoleh kebelakang dan melihat seekor goblin sedang melompat kearahnya menggenggam sebuah pisau.
"Splurrttt!!!" Lalu Ludwig terkejut melihat goblin yang melompat kearahnya terbelah menjadi dua bagian.
"Terima kasih," Ludwig terkejut orang yang menolongnya adalah gadis yang dia jumpai tadi pagi.
Tidak berlama – lama Liz pun berlari dan membantu para Caravan Guard yang lain sedang melawan goblin. Ludwig hanya melamun tertegun setelah melihat aksi gadis tersebut.