Setelah tiba di kediamannya Luciel membaringkan gadis berambut merah di Kasur yang terbuat dari jerami dan membersihkan luka – lukanya dengan air hangat dan menaburinya dengan ramuan tumbuhan tertentu. Setelah selesai memberikan perawatan luciel lalu membawakan bubur gandum dan segelas air.
"Setelah makan beristirahatlah," ucap Luciel
"umm, terima kasih emm"
"Namaku Luciel," ungkap Luciel.
gadis berambut merah sedikit ragu – ragu lalu
"Terima kasih Luciel, kau bisa memanggilku Liz," ucap gadis itu.
"Oke selamat beristirahat liz."
Seorang gadis dengan usia sama seperti luciel, tanpa keahlian nasibnya hanya akan dijual dipelelangan dan berakhir ditangan penguasa - penguasa kejam. Luciel beruntung dapat direkrut oleh gurunya dan dapat pelajaran dasar saat di panti asuhan.
**********
Paginya luciel yang sedang menyiapkan pesanan terakhirnya di kota Elea sebagai pandai besi
"Apa yang kamu lakukan Ciel?" Tanya Liz.
"Ciel? Ah aku akan keluar sebenter untuk mengantarkan pesanan pedang terakhirku disini, seperti yang kamu lihat aku sorang pandai besi," jawabnya.
Liz mendekat untuk melihat pedang yang sedang luciel poles.
"Kamu tertarik dengan pedang? " tanya Luciel.
" Aku tidak tahu, pedang alat untuk membunuh bukan?" tanya Liz.
Luciel berhenti sejenak
"Ya pedang alat untuk membunuh, namun itu pilihan kita untuk membunuh demi melindungi sesuatu ataupun mengambil sesuatu," jelas Luciel.
"Apakah Ciel pernah membunuh?" tanya Liz.
"Aku belum pernah membunuh manusia, dibenua ini tidak hanya ada manusia saja, adapun monster dan iblis yang sering menyerang manusia dan mereka lebih kuat daripada manusia, itulah sebabnya kita membuat senjata," jelas Luciel.
Luciel lalu berdiri dan mengambil sebuah pedang di sebuah rak
" Pedang itu seperti lebih berbeda dari pada yang tadi," ucap Liz.
" Ini pedang terbaik buatan guruku, dan ini diperkuat dengan magis, senjata atau artifak yang diperkuat dengan magis bisa memperkuat kekuatan magis penggunya, dan kita juga bisa menyimpan magis di sebuah artifak. namun sangat sulit untuk membuatnya jika pandai besi tidak memiliki talenta magis juga," jelas Luciel.
Liz coba memegang pedang tersebut dan mengamatinya.
" Apakah aku bisa menggunakan magis? " Tanya Liz.
" Itu tergantung talenta dari masing – masing orang, di masing – masing negari memiliki menara magis dimana mereka melatih para magician. Adapun seorang ksatria atau seorang hunter yang memiliki fisik dan talenta magis yang bagus dapat mengkombinasikannya dengan tekhnik bela diri yang mereka miliki. Makanya permintaan untuk senjata magis sangat banyak dibenua ini," jelas Luciel.
" Jadi aku tidak akan pernah bisa mempelajari magis jika tidak pergi ke manara magis? " tanya Liz.
"Kamu masih bisa mempelajari magis – magis dasar tanpa harus kesana? Apa kamu bisa membaca? "
Liz menggelengkan kepalanya.
" Banyak gulungan magis yang berisi tentang magis – magis dasar dan kita dapat membelinya dan aku akan mengajarimu nanti untuk membaca," ucap Luciel
"Bagaimana Ciel mengetahui semua ini?"
" Sebelum aku direkrut guruku, aku tinggal dipanti asuhan dan ada seorang suster yang mengajariku disana, ok aku berangkat mengirim pesanan terlebih dahulu," jawab Luciel.
**********
Sesudah Luciel mengantarkan pesanan pedangnya, luciel mencari sebuah rombongan caravan di pusat kota yang akan pergi ke Rhine Duchy untuk perjalanan nanti. Di pusat kota luciel menghampiri kumpulan pedagang.
" Tuan maaf apakah tuan tahu rombongan caravan yang hendak pergi ke Rhine Duchy?"
Para pedagang ini datang dengan caravan dan mendiami sementara sebuah kota untuk berdagang, caravan biasanya dimiliki oleh serikat dagang agar anggota serikatnya dapat dengan mudah membeli dan menjual barang dibeberapa daerah. Mereka juga menerima seorang pengembara sebagai pemasukan tambahan dalam perjalanan mereka.
" Kau bisa bertanya ke master Thomas di kantor pasar kota, dia adalah pemimpin caravan serikat dagang Maburg "
Maburg adalah salah satu kota di Rhine Duchy yang dikuasai oleh seorang Count.
" Ok terima kasih " Luciel memberikan sekeping ral terhadap pedagang tersebut
Dibenua ini informasi sangat penting dan sangat berharga, agar informan memberikan informasi yang sesuai kita harus mengapresiasi bantuannya.
Luciel menghampiri sebuah kantor di pusat pasar kota Elea
" Permisi, apakah di sini ada Master Thomas dari serikat dagang Maburg?" Tanya Luciel.
Seorang pria paruh baya lalu menghampiri luciel
" Ya ada perlu apa denganku anak muda?"
" Apakah benar caravan yang anda pimpin akan pergi ke Rhine Duchy? " Tanya Luciel.
" Ya kita akan pergi meninggalkan kota ini dan pergi ke Rhine besok pagi, kamu mau ikut anak muda?"
" Ya berapa tarifnya tuan? "
" Berapa orang yang akan ikut? "
Luciel lalu berpikir sebentar.
" 2 orang tuan," jawab Luciel.
" oke 2 orang tarifnya 20 ral "
Luciel sekarang memiliki 50 ral setelah mendapatkan 4 ral dari menjual pedang tadi dan sisa 30 ral jika dibayarkan tariff perjalanan hanya bisa bertahan kira – kira 1 bulan. ' mungkin aku harus melakukan sesuatu ketika berhenti dikota nanti '
" Baiklah " luciel memberikan 20 keping koin perak ke caravan master
" Berikanlah ini ke caravan guard besok, kita akan pergi setelah lonceng pertama berbunyi "
Di benua ini para penduduk tidak semuanya memiliki jam maka biasanya jam 7 pagi di kerajaan Bavaria dibunyikan untuk menandakan dimulainya beraktifitas, dan jam 1 lonceng kedua berbunyi dan jam 7 petang lonceng ketiga berbunyi.
Sesampainya di kediaman luciel menemukan liz yang sedang mencoba memainkan pedang. Luciel lalu duduk dan menaruh beberapa roti di meja.
"Hey Liz kemarilah kita makan," ucap Luciel.
"Oh kau sudah pulang "
Liz meletakan pedangnya lalu menghampiri luciel ke meja
" Apakah kau tertarik menjadi ksatria? " Tanya Luciel.
" Apa itu seorang ksatria?"
" Aku sudah memberitahumu tentang magis dan seorang ksatria dapat mengkombinasikannya dengan beladirinya, ksatria berbeda dengan prajurit biasa. Mereka dilatih menggunakan bela diri tertentu. Untuk para bangsawan biasanya mereka mempunyai teknik turun temurun dari pendahulunya. makanya setiap daerah mempunya ksatria – ksatria yang memiliki gaya bertarung yang berbeda – beda," jelas Luciel.
Liz mendengarkan penjelasan luciel sambal memakan roti.
"Tapi untuk rakyat biasa kerajaan juga mendirikan sebuah sekolah ksatria, mereka meminta para bangsawan untuk mengirim ksatria mereka untuk mengajari mereka dasar – dasar dari teknik bertarung mereka. Namun pelatihan fokus mereka adalah teknik – teknik bertarung ksatria kerajaan yang mana setiap ksatria harus kuasai jika ingin menjadi ksaria," ungkap Luciel.
Liz mendengarkan penjelasan luciel dengan ekspresi yang tertarik
" Setahuku ada 3 dasar gaya bertarung ksatria pada umumnya, Kekaisaran Suci Isenburg, Kerajaan Bavaria, Grand Duchy Bradenburg dan Kerajaan Swabia memiliki gaya bertarung yang sama karena mereka masih berada di kultur yang sama," tuturnya.
"Darimana kamu tahu semua itu Ciel?" Tanya Liz.
"Aku sering berinteraksi dengan prajurit garis depan ketika menjarah setelah pertempuran berakhir, namun untuk gaya bertarung daerah lain aku tidak tahu apa – apa," tambahnya.
Luciel berhenti sejenak ketika akan menyakan sesuatu ke liz
"Besok aku akan pergi dari kota ini untuk pergi ke Rhine Duchy," ungkap Luciel.
"Mengapa? "
"Kurasa aku tidak bisa lebih mengembangkan potensiku disini, tujuan ku adalah untuk pergi ke kekaisaran suci Isenburg," jelasnya.
Liz lalu menatap luciel dan berkata
"Boleh kah aku ikut denganmu Ciel? " tanya Liz.
Luciel lalu tersenyum dan berkata
"Tentu saja kita akan pergi besok setelah lonceng pertama."