Chereads / Di beri jodoh Oleh Kakakku / Chapter 1 - Awal Mula

Di beri jodoh Oleh Kakakku

Chindye_Kartika
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Awal Mula

Namanya Risa Anggraini biasa di panggil Risa. Dia terlahir dari ibu yang menjadi simpanan orang kaya No 1 di Tanah air. Namnya Tuan Aleoson Atrimaja, Tuan Aleoson sendiri suda memiliki anak Laki-laki bernama Hansen Roderick Atrimaja dan sang Ibu bernama Ineke Patricia.

sayang beribu sayang, saat ibu Risa melahirkan kan ia harus meninggal. dan Risa bayi di asuk oleh ibu Hansen. walaupun tau itu adalah anak hasil perselingkuhan, namun bukan hambatan untuk ibu Ineke merawat Risa.

Ibu Ineke sendri merawat Risa sudah seperti anak sendiri. ia menyayangi Risa sebagaimana ia menyayangi Hansen. tanada pilih kasih antara Hansen dan Risa. Perbedaan umur Risa 5 tahun lebih tua Hansen. Sedangkan Risa sekarang ber usia 22 tahun.

Hari-hari Risa di penuhi dengan penuh warna, ta sekalipun ia lewatkan dengan kesedihan. Di umur 22 tahun ini Risa sudah lulus dari Universita terbaik kota B.

sementara Hansen sendiri kini sudah berumah tangga sejanusianya 25 tahun. Dan istrinya adala seorang dokter. Hansen sendiri kini sudah memiliki Perusahaan sendiri yang bergerak di bidang Properti dan kuliner. Sementara sang istri memiliki rumah sakit yang kini ia pimpinan. Dealova Oliver Renjani nama istri dari Hansen Roderick Atrimaja.

Hansen memiliki banyak rekan bisnis salah satunya adalah Arfindi Kim Yuen, yang biasa di panggil Oppa Kim. Dia adalah rekan kerjanya yang berdarah Indonesia Korea. Sang ibu yang berasal Indonesia dan ayah dari Korea. Kim sendiri juga memiliki usaha yang tak kalah besar dari Usaha Hansen. Dan salah satu usahanya berada di Luar Negeri. Kim sendiri sekarang berusia hampir sama dengan Hansen, yaitu 27 tahun.

***********

Di kediaman Tuan Aleoson, pagi ini di buat gaduh oleh Hansen. pasalnya dengan tiba-tiba ia meminta sang adik untuk segera menikah.

"Pokoknya kakak gak mau tahu, kamu harus segera menikah." tukas Hansen.

"Tapi kak, Risa kan mash pengen kerja. Risa belum berani kalau harus segera menikah." jawab Risa.

"Kamu itu kalau di bilangin pasti jawabnya begitu. sudah pokoknya besok kalian harus siap-siap. Nanti malam orangnya akan datag kerumah untuk melamar Risa." ucap Hansen pada kedua orang tuanya.

"Hansen, apakamu sudah pikirkan ini denga matang?" tanya sang Papa.

"sudah pa, da orang itu juga teman dekat Hansen." jawab Hansen.

"baiklah kalau begitu. karena ini pilihanmu, papa anggap ini yang terbaik untuk adikmu." ucap Tuan Aleoson yang di angguki oleh Hansen.

"tapi pa, Risa belum siap. Risa masih ingin kerja dulu." jawba Risa sembari menangis.

"kamu masih bisa bertunangan dulu nak kalua belum siap. dan kamu juga nanti bisa cari kerja. bukan begitu Hansen?" tanya sang Mama yang beralih ke Hansen.

"terserah Risa saja. pada intinya aku hanya ingin yang terbaik untuknya." ucap Hansen ketus.

Setelah pagi ini timbul kegaduhan akibat ucapa Hansen yang tiba-tiba. Malam pun sudah tiba, kini Risa sedang bersiap-siap untuk turun ke bawah. Di karena kan Pria yang akan melamarnya sudah berada di ruang tau beserta rombongan keluarga nya.

Hari Risa menjadi berdegub kencang, pasalnya ia sama selai belum mengenal calonnya itu bagaimana. sedangkan sang Mama yang menemani nya pun hanya bisa menenangkan sang anak.

"Kamiu jangan gerogi dong,Ris. ini kan malam bahagia. harusnya Smile." ucap sang Mama semabri mempraktekkan senyuman.

"iya Ma," jawab Risa tersenyum.

"Nah, gitu dong. Ayok kita turun." ajak sag Mama.

Kedua wanita itupun turun da segera bergabung pada yang lain. Acara lamaran saja sudah di bua mewah oleh Hansen, apalagi kalau menikah. Sungguh Kakak yang baik hati bukan.

Meskipun ini acara real Hansen yang menyusun, itu tak luput dari amukan sang istri. Ya, bisa di bilang sang istri ini memang tidak suka jika suaminya terlalu menghamburkan uang untuk adik iparnya yang dia tahu jika Risa bukanlah adik kandung Hansen. Hal itu membuat Olive membenci Risa.

Meskipun Hansen tahu jika sang istri tidak menyukai adiknya. Justru Hansen memeprlihatkan sikap menyayangi Risa pada Olive.

"Acara lamaran saja meriah begini," gerutu Olive kesal.

Acara demi Acara di lewati dengan Lancar, hingga pemasangan Cincin berlangsung. Risa menjadi sangat nerfues kala ia berjalan mendekati Pria yang akan melamarnya. Sebelumnya, Risa memang belum tahu mana laki-laki yang akan menjadi calon suaminya itu.

Risa menatap pria yang sudah berada di depannya.

"sangat tampan," batin Risa.

"Silahkan Perkenalkan dulu." ucap papa Risa

"Calon pengantin kok gak kenalan dulu. hehehe" ledek Hansen

Mereka pun berkenalan satu sama lain.

"Namaku Risa," ucap Risa malu-malu sembari mengulurka tangannya.

"Aku Arfindi. Panggil saja Koko." jawab Arfindi.

Yup, yang di jodohkan oleh Risa Adalah Arfindi atau bisa dipanggil Kim.

#Flashback#

Di kantor Hansen, Kim berkunjung karena telah lama tidak bertemu dengan Hansen.

"Gimana udah dapet poin belum, Sen?" tanya Kim.

"Belum, masih kosong." jawab Hansen lesu.

"Yah, padahal gue mau gendong keponakan loh." ledek Kim denga sedikit tertawa.

"ponakan apa lah, kamu saja sana yang menikah, dan beri aku ponakan." ucap Hansen asal.

"Nikah?. Ya udah, adik Lo aja Giman yang jadi calon gue?" tawar Kim dengan menaika sebelah alisnya.

"Gila Lo ya. mana mau dia sama perjaka tua kaya Lo." ledek Hansen.

" Ye, biarpun tua masih punya banyak kekeuatan kali." jawab Kim.

"tapi bener juga ya" Napak Hansen tengah berpikir.

"okelah, dari pada adik gue dapat orang luar,mending sama Lo ya." jawba Hansen setelah menemukan pikiran.

"Lo serius bolehin gue deketin adik Lo? Alhamdulillah...." seru Kim yang spontan memeluk Hansen.

Hansen yang merasa risih ti segera menepis pelukan Kim. Ia mendorong Kim dari tubuhnya.

"Tapi gue gak mau Lo pacaran tanoa ikatan, gue masu besok Lo kamar adik gue." perintah Hansen dengan mata elangnya.

"Siao bos. laksanakan. kapan kira-kira gue bisa datang ke rumah papa Lo?" tanya Kim.

"besok!" jawab Hansen.

#flasback Off#