Chereads / Di beri jodoh Oleh Kakakku / Chapter 3 - Neysa

Chapter 3 - Neysa

Awalnya wanita dan kedua adiknya yang masih kecil-kecil itu ragu untuk menerima tawaran Hansen. Namun demi keselamatan da kenyamanan sang adik wanita itu akhirnya menerimanya. Hansen menunjukan kamar untuk wanita itu, dan satu kamar lagi untuk kedua adiknya.

"Oh iya, nama kamu siapa. Dari tadi ngobrol masa gak tau namanya." tanya Hansen pada gadis itu.

"Nama saya Neysa, pak." Jawabnya malu-malu.

"Nama yang bagus. oh ya, besok akan ada yang mengantar kedua adikmu untuk mendaftar sekolah. " Kata Hansen

"Tidak usah,pak. Biar mereka tetap di sini saja." jawabnya menolak.

"Tidak ada penolakan. Adik kamu juga masih Butuh studi. jadi jangan biarkan mereka berdua tidak memiliki ilmu sama sekali." ucap Hansen.

"Tapi, Pak. kita baru saja bertemu. apa bapak tidak takut jika kami..." belum juga Neysa melanjutkan ucapannya. Hansen sudah memotong ucapan tersebut

"Saya menolong kalian ikhlas, dan jika kalian ingin berbuat curang saya juga ikhlas." jawabnya lalu ia berjalan naik ke tangga menuju kamarnya.

Neysa hanya memandangi kepergian Hansen. ia sangat berterima kasih pada Tuhan telah menemukan pria baik hati yang mau menampungnya dan memperkejakan dia di rumah yang sangat besar ini.

POV: Neysa

Neysa dulunya adalah anak dari pengusaha yang terkenal. Namun naas nya, keluarga Neysa harus bangkrut karena kecerobohan sang ayah yang selalu percaya pada Kau tangannya. Sehingga Perbutan tahta terjadi, sang ajudan kepercayaan ayahnya tega mengkhianati ketulusan sang ayah.

Hingga suatu hari, saat usia Neysa masih 24 tahun dan adik-adiknya masih duduk di bangku SD kelas 3 dan 6. Orang tua Neysa di bunuh tepat saat mereka tengah menikmati makan malam. Untung saat kejadian itu, Neysa beserta adik-adiknya sedang pergi ke mall.

Dan saat mereka pulang, garis polisi sudah terpasang di pinggiran rumah. Namun anehnya, polisi menutup begitu saja kasus pembunuhan orang tuanya. Mengharuskan Neysa dan kedua adiknya pasrah.

Neysa yang baru berusia 24 tahun itu bingung harus mengelola bisnis sang ayah bagaimana. Namun saat itu juga datang ajudan ayahnya yang bernama Felix menghampiri ku. ia meminta Neysa untuk tanda tangan, katanya untuk melakukan meeting.

Saat itu Neysa percaya saja, karena memang dia kuliah bukan di jurusan bisnis. Dia kuliah di jurusan Desainer di kota J.

Satu Minggu setelah penandatanganan itu terjadi. keadaan semakin kacau, Nesya beserta dua adiknya di usir dari rumah. mereka di seret paksa untuk pergi dari rumah yang sejak kecil mereka tinggali.

Dan sejak saat itulah Neysa dan kedua adiknya hidup di jalanan. Karena tidak memiliki keluarga mengharuskan mereka hidup di jalanan.

**********

Sementara di kamar Hansen kini ia tengah menghubungi seseorang. Dia menyuruh orang itu untuk datang ke rumahnya sekarang.

"Datanglah, aku ingin membicarakan sesuatu padamu." perintah Hansen.

Panggilan pun di matikan olehnya. ia segera turun dan menunggu orang itu di taman samping rumahnya.

sekitar 20 menit menunggu akhirnya orang yang di tunggu Hansen tiba. Dia adalah Ziel, asisten kepercayaan sekaligus sahabat nya sejak di bangku SMA.

"Ada apa malam-malam begini nyuruh gue datang. ini udah jam 12 malam. suda di luar jam kerja." timpal Ziel saat menghampiri Hansen.

"Bacot.. Gue nyuruh lo kesini ada hal yang harus gue ceritain. Lo inget kan waktu itu gue nyuruh Lo menyelidiki Olive?" tanya Hansen pada Ziel yang hanya di angguki.

"Nah, sekarang gue mau Lo kembali menyelidiki Olive lagi. Gue udah gak sabar pengen tau apa alasannya yang masih kekeh untuk menunda momongan." ucap Hansen lagi dengan raut muka yang penuh kekecewaan.

"Oke, gue akan bantu Lo. tapi Lo jangan nyesel ya kalau tau kebenaran nya " timpal Ziel menepuk bahu Hansen.

"Gue gak akan nyesel." jawab Hansen.

"Terus kenapa Lo pulang ke sini? bukannya tadi nginap di rumah Tua Aleoson?" tanya Ziel.

"Gue pulang, karena bokap tadi nanyain masalah ini. Tapi Lo tau sendiri kan Olive. meskipun bokap marah, dia tetap bisa jawab." jawab Hansen menggeleng kan kepala nya.

"Sabat bro. semoga nanti cepat ketemu permasalahan nya." Ucap Ziel menenangkan.

"Smeoga." jawabnya singkat.

"BTW,gue boleh kan nginep di sini?" tanya Ziel mengedipkan matanya.

"Boleh,tapi kamar atas saja. Di bawah Ada pembantu baru." jawab Hansen

"hah, sejak kapan Lo punya pembantu tambahan tanoa bilang sama gue?" tanya Ziel heran.

"Gue baru saja bawa dia dari jalanan. Masih gadis dia, kasihan. punya dua adik yang masih kecil." jawab Hansen yang merasa iba saat mengingat Neysa tadi.

"Hati Lo emang lembut bro." kata Ziel menepuk bahu Hansen lagi

"Yaudah, yok tidur. gue udah ngantuk ini." ajak Ziel.

Merekapun segera masuk kedalam rumah. Hansen membukakan kamar di sebelahnya untuk Ziel beristirahat. kemudian ia kembali ke kamarnya da berbaring di atas ranjangnya.

**************