Atala kini sudah berada di rumah, karena sudah diizinkan untuk pulang tapi kalo soal sembuh masih belum bisa dibilang sembuh total. Tangan kiri Atala juga sudah mulai membaik sekarang, sudah siap untuk operasi pelepasan pen.
Sepertinya operasi itu akan dilangsungkan 3 hari lagi.
"Mana anak-anak?" tanya Riyan yang baru saja masuk dengan beberapa paperbag yang ia bawa.
"Di kamar, lagi nonton babybus" jawab Atala, tatapannya terfokus pada paperbag yang di bawa Riyan.
"Apaan itu?".
"Cake ay, buat si kembar".
"oh... mau 1".
Riyan menggeleng sambil terkekeh, ada perubahan sedikit pada Atala semenjak dirinya melamar cowo nakal itu. Atala jadi lebih manis dari biasanya, Ia mengambil 1 kue coklat dan memberikannya pada Atala.
"aku ke atas dulu ay" ucap Riyan berjalan menuju lantai 2.
Atala mengangguk sebagai jawaban, Ia sedang mengunyah kue jadi wajarkan saja jika hanya mengangguk. Atala terus menyuapkan sesendok kue ke dalam mulutnya.
BRAKKKK.
Gebrakan pintu membuat Atala tersedak kue nya sendiri, saat mendongak ia melihat kakak ke 2 nya sedang nyengir di sana sambil membawa 2 es kopi.
"Weh apa kabar nih, de?" tanya Mara.
"ck apansi kak, kemaren baru ketemu juga. Gajetot" cibir Atala.
"yeuu cocot mu-".
"- nih gua bawain es kopi, tadi mumpung lewat depan starbucek" sambung Mara menancapkan sedotannya ke dalam cup kopi miliknya kemudian menyeruput dengan nikmat.
"ah~ wenak poll".
"sejak kapan ganti bahasa lu anjir?" terkejut Atala.
"kapan-kapan hahaha".
"gajelas".
"De" panggil Mara.
"apaan?" sahut Atala yang juga sedang menyeruput kopinya.
"gua nginep di sini ya? sekitaran seminggu, soalnya rumah lu lebih deket dari kampus gua ketimbang dari rumah Mama".
"iya udah, tuh kamar tamu kosong".
Mara mengangguk, bersyukur dia punya adek yang baik hati kek gini walaupun dirinya suka ngisengin Atala. Bayangin kalo Mara punya adek durhaka pasti udah di usir dari sini hwhwh, mereka ber2 terus mengobrol hingga 2 anak kecil dan 1 orang dewasa turun dari lantai atas.
"Mommyyy!!!!" teriak kembar langsung memeluk Atala.
"tadi aku denger ada dobrakan pintu ay" ucap Riyan yang berdiri di belakang sofa yang Atala duduki.
"hooh, nih curut satu yang dobrak udah gitu minta nginep di sini".
"oh, Yo Ka" sapa Riyan saat melihat Mara yang sedang memakan biskuit toples.
"Yo Ri, Yooo kembar".
"Yoo aunty".
+-+-+-+-+-+-+
Malam ini kembar ngajakin untuk nonton film bersama di ruang keluarga, 3 orang dewasa itu mengangguk setuju. mereka juga sudah lama tidak menonton film, jadinya sekarang mereka semua sedang menonton film.
Kaizen dan Keivan duduk di tengah-tengah sementara Atala di samping Keivan dan Riyan di samping Kaizen, kalo Mara duduk sendiri di sofa yang untuk sendiri. Soalnya bukan keluarganya Riyan hohoho, mmfkan aku hanya bercanda pls 🙏.
"lu masuk sekolah kapan, de?" tanya Mara.
"ya pas ulangan aja si hehe" jawab Atala.
"yeuu, terus nasib geng Opet sekarang gimana?".
"ya baek-baek aja si, mereka aja sering dateng ke sini kok cuman sekarang lagi sibuk belajar deh".
"tumben banget belajar".
Atala cuman bisa menatap sinis ke arah Kakanya, dia kalo ngomong ngeselin banget. Daripada makin ngeselin yaudah mending dicuekin, makin ngawur ntar. Tiba-tiba saja Keivan menarik pelan kaos Atala, membuat sang empu menoleh bingung.
"kenapa sayang?" tanya Atala mengecup pipi Keivan.
"Mommy, Kei kangen sama Ian" jawab Keivan.
"ah... Lian nanti dateng lagi kok, tapi Mom gatau kapan-".
"-udah akrab kayaknya sama Lian sampe kangen gitu" sambung Atala.
"Ian cantik Mom, aku suka! kak Kai juga suka".
"Busehh, masih kecil tong jangan main suka aje" cerocos Mara membuat Keivan cemberut.
"Kak, lu jangan iseng dah".
"iya-iya maaf, maafin aunty ya bocah ntar aunty beliin es krim".
"beneran aunty? oke!".