Atala kini sudah berada di rumahnya, saat pulang juga Leina ada di sana dan membungkuk pada dirinya sebagai tanda minta maaf Leina juga menyesal karena sudah berbuat seperti itu ke Riyan dan menyakiti perasaan Atala sebagai tunangan sepupunya.
Atala tentu saja memaafkan Leina dengan alasan itu tidak sengaja karena dia lagi mabuk, tapi tetap saja hatinya masih tergores. Setelah itu, Leina keluar dari rumah Riyan dan Atala karena harus balik ke apartemennya.
"Mommy" panggil Keivan.
"apa sayang?" sahut Atala yang sedang berusaha mencari tontonan yang seru untuk kembar.
"Kei mau punya adek, Mommy mau beri Kei adek?" tanya Keivan.
Atala tersentak saat mendengar pertanyaan Keivan, dia cowo mana bisa hamill. Atala menghela nafas tak tau mau menjawab apa selain mengangguk agar anak bungsunya tak merajuk pada dirinya, Keivan yang mendapatkan anggukan langsung berteriak senang sambil memutari sofa. Kaizen juga ikut senang.
+-+-+-+-+
Malam hari ini, Keivan dan Kaizen sudah tertidur lebih awal membuat Atala harus terpaksa berada di kamar nya dengan cepat. Atala kini hanya memakai bathroob, ia habis mandi air hangat tadi jadi wajar saja masih pake bathroob. Di meja belajar juga ada Riyan yang sedang sibuk dengan laptopnya, pastinya lagi mengurus kelulusan angkatan nya.
Atala bosan ia pun menghampiri Riyan dan duduk di atas paha Riyan, membuat Riyan terkejut dengan mata yang melotot saat tunangannya berada di pangkuannya.
"kenapa sayang? lapar?" tanya Riyan mengelus pinggang ramping Atala.
"nope, tadi Keivan minta adek" jawab Atala.
"adek? maksudnya?".
"iya adek, dia tadi ngomong gini "Kei mau punya adek, Mommy mau beri Kei?" gitu gua kan langsung kek ngangguk aja takutnya anaknya ngambek, terus dia malah seneng banget abis gua anggukin mungkin dia mikir gua bakal ngabulin permintaan yang ini".
"Hah... astaga, seharusnya kamu ngejelasin ke Keivan dengan jujur sayang".
Riyan bangun dari duduk nya sembari menggendong Atala, ia membaringkan tubuh Atala di kasur dan mengukung calon istrinya itu. "ma-mau ngapain?!" panik Atala saat melihat Riyan dengan wajah yang tak biasanya.
"aku ga tahan babe, kamu seharusnya ga duduk di pangkuan aku pas make bathroob".
Riyan mencium sensual bibir Atala membuat sang empu terkejut dan memukul-mukul dada Riyan, namun tak dilepas juga hingga membuat Atala merasakan enaknya ciuman itu, dia pasrah.
Setelah berciuman, Riyan menelusuri leher Atala dan membuat kissmark yang sangat pekat di sana. "Mnnhh" Atala berusaha menahan desahannya karena di leher lah bagian sensitifnya. Riyan terus membuat banyak kissmark di leher dan dada Atala, "stopp ngghh" desah Atala.
"Moan my name" Riyan membuka bathroob itu menampakkan adik kecil milik Atala yang sudah berdiri dengan lubang merah yang berkedut, membuat Riyan semakin nafsu dengan Atala.
"Riyann".
Riyan langsung saja memasukkan 2 jarinya ke dalam lubang sempit Atala, "akhhhh sakitt sakitt nghh, sakitt Riyan" ringkih Atala karena tak familiar dengan rasa ini. Riyan terus memutar jarinya di dalam lubang Atala hingga sang empu mendesah enak.
"nghhh" Atala meremat kain sprei karena tak kuat dengan kenikmatan yang baru ia rasakan.
Setelah dirasa sudah tak terlalu sempit, Riyan mengeluarkan adik kecilnya dari celana pendeknya. Atala yang melihat adik Riyan cuman bisa melotot, serius penis Riyan sangat besar. Apa bisa masuk ke dalem lubangnya?.
slebbb.
"ARGHHHHHHHH" jerit Atala saat Riyan tiba-tiba saja memasukkan penisnya ke dalam lubangnya tanpa aba-aba dan tanpa pengaman.
"hiks sa-sakithh ahhh" cairan bening pun keluar langsung dari mata Atala.
namun Riyan tak peduli, ia sudah dikuasai oleh nafsu. Dirasa sudah masuk semua ia mulai menggenjot tubuh Atala. "anghh ahh ah mhh" Atala terus-terusan mendesah, membuat gairah Riyan semakin tinggi.
Riyan mencium bibir Atala sembari menggenjot tubuhnya, Atala yang tadi meremat sprei kini sudah mencakar punggung Riyan.
Riyan tak hanya menciumi Atala, ia menambahkan juga kissmark di bagian paha dan dekat dengan lubang Atala.
"Ah... so pretty" puji Riyan saat melihat Atala yang berantakan.
Croottt.
lubang Atala kini penuh dengan sperma Riyan, tak sampai situ Riyan mengganti posisi mereka dengan Atala yang menungging.
+-+-+-+-+
Atala terbangun saat ada cahaya yang menelusup ke dalam matanya, ia perlahan membuka matanya dan melihat siluet gagah milik seseorang. "mnhh" Atala merenggangkan otot-ototnya yang sangat pegal, dan tanpa disengaja ia mengingat kejadian panas semalam bersama Riyan.
"Akhh" ringis Atala saat dirinya duduk di atas kasur.
"Good morning babe, are u okay?" tanya Riyan yang berjalan menghampirinya.
"BANGSAT AAAA RIYAN ANJINGGGGG".
"your language, honey".
"ANJING LO, ANJING ANJING ANJING AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" Jerit Atala frustasi.
"MOMMY!!!" teriak kembar yang baru saja datang dengan muka panik, mereka ber2 langsung saja mendekati Atala dan memeluknya, "Mommy! kenapa mom?" panik Kaizen saat melihat Mommy nya yang mungkin lagi frustasi dan stress.
"Daddy, apa yang Daddy lakukan pada Mommy?" tanya Keivan.
"ah... tidak ada apa-apa Kei, hanya kesalahan kecil" jawab Riyan dengan senyumannya agar Keivan percaya.
"really?" tegas Keivan.
"Yeah".