Chereads / Dasar blonde sialan [BL] / Chapter 22 - 21. Ala ga gay part 2

Chapter 22 - 21. Ala ga gay part 2

Atala berusaha untuk tertidur tapi matanya seolah-olah menolak untuk dipejamkan, jadi lah Atala bangun dari kasur. Ia agak terkejut saat melihat Riyan yang sedang duduk di meja belajar dengan lampu kecil yang masih menyala untuk menerangkan penglihatan Riyan pada kertas-kertas itu, Atala beranjak dari kasurnya dan mendekati Riyan.

melihat si Blonde yang sedang menaikkan kacamata yang agak turun sedikit dari batang hidungnya, Riyan menghentikan aktivitasnya dan dengan secara tiba-tiba ia membalikkan kursinya agar berhadapan dengan Atala yang masih berdiri.

"ga bisa tidur hm?" tanya Riyan merangkulkan tangannya di pinggang Atala.

Atala yang mendapat perlakua kayak gitu cuman bisa tersentak diam, dia kaget cuman ga nunjukin bahwa dirinya kaget. "gabisa tidur, gua mau sama kembar" jawab Atala sambil memijat pundak kirinya dengan tangan kanan, tangan kirinya pegal kalo ga ditahan sama kain penahannya. Perbannya sangat tebal dan cukup berat.

"kembar lagi tidur, ay. jangan diganggu".

"cih yaudah iya, btw lu ngapain dah?".

"belajar ayy, besok aku ada ulangan harian jadinya belajar ay".

Atala hanya ber-oh datar saja kemudian kembali lagi ke kasurnya, dan duduk di atas kasur sambil menatap Riyan. Ia tak tau mau ngapain lagi malem-malem gini, mau main ponsel tapi kata Riyan nanti matanya sakit kalo main ponsel di malem hari. Mau sama kembar tapi mereka juga lagi tidur, ga mungkin Atala ganggu kan.

"besok lu free ga?" tanya Atala.

"kalo buat kamu, aku free" jawab Riyan mengambil buku yang di belakang, dan berjalan menuju kasur. Duduk di samping Atala dan menyenderkan punggungnya di kepala kasur, Atala juga ikutan nyenderin punggungnya.

"bisa anterin gua buat check up? nanti mau sekalian ganti perban, gua mau minta ditipisin aja perbannya".

"jangan ditipisin ay, nanti kalo ga sengaja kamu teken atau apa gimana?" khawatir Riyan menoleh ke arah Atala.

"ck tapi kalo begini bikin pegel, kalo dilepas kain penahannya" keluh Atala.

"yaudah, besok aku anterin check up. sekarang waktunya tidur ay, besok juga festivalnya di mulai...".

"hah? bukannya nanti?" heran Atala, pasalnya terakhir kali festival di umumin tuh pas dia masuk sekolah dan itu masih lama. kenapa jadi besok si? dicepetin kah?.

"murid-murid minta di cepetin, mau ga mau harus besok. Terus kamu jadi guest starnya juga ay".

"dih kenapa gua juga si?".

"karena kamu langsung dipilih sama Kepsek, kelas kamu juga udah bilang ke OSIS buat masukin kamu juga".

"nyebelin amat" cibir Atala, ia sebenernya pengen berubah pikiran buat ga manggung nanti tapi karena udah paksaan temen kelas mau gimana lagi.

Riyan menarik tubuh Atala agar mendekat pada dirinya, Atala yang tak siap dengan itu sangatlah terkejut dengan tindakan Riyan. Posisinya sekarang Atala sedang bersender di dada bidang Riyan dengan pipinya yang merah merona, untungnya lampu udah dimatiin jadi kamar gelap cuman ada lampu belajar di sana yang masih menyala karena tadi belum di matiin Riyan.

"besok mau ajak Twins?" tanya Riyan sambil ngerangkul perut Atala, dan mengelus-elusnya.

'asli gua ga gay, anjir kenapa gua malah ngeblush gini? gua ga gay!' sentak Atala dalam batin.

"jangan, nanti mereka kecapekan lagian acaranya lama" jawab Atala.

"hm? yaudah besok aku bilang Mommy buat ambil kembar-".

"-sudah ayo, kita tidur" sambung Riyan menggendong bridal style tubuh Atala dan menaruhnya perlahan di atas kasur, Atala bahkan sangat tak siap untuk itu.

jantungnya berdegup sangat kencang, bahkan sekarang mukanya sangat merah bisa dibilang. Karena itu membuat Atala menggaruk muka terus-terusan, Riyan bagian meluk Atala sambil ngedusel di ceruk leher milik Atala.

"geli, geli njing serius" kesal Atala.

"tidur, ay".

"iya, tapi jangan gini juga bangsat. gelii".

+-+-+-+-+-+

"Nah, Kai sama Kei gaboleh nakal di rumah omah sama opah" ucap Atala dengan lembut sembari mengelus pipi Kaizen, dan mengecup pipi ke 2 anak angkatnya.

"baik, Mom" jawab mereka ber2 dengan patuh sambil memperagakan pose hormat.

Membuat Reva, Michael, Riyan dan para maid tertawa gemas dengan mereka ber2, bahkan Atala juga ikut gemas. "Mom, jangan pulang lama-lama" ucap Keivan memegang tangan Atala.

"iyaa sayang, dah aku pamit dulu. Bye-bye" pamit Atala sambil melambai kecil ke arah kembar.

"Bye Mommy, bye Daddy".

Atala sekarang berada di dalam mobil mewahnya Riyan, ia menghela nafas karena harus berpisah sama kembar. Padahal baru sebentar udah kangen sama kembar aja, duh ibu-ibu ini hehehe.

"kangen kembar" gumam Atala.

"kita baru aja jalan ay, masa udah kangen aja?" sahut Riyan yang mendengar gumaman Atala.

"ya kan anak gua, wajarlah gua kangen njing".

"ur language babe, nanti kamu tampil mau sama grup band yang udah di sediain atau sama geng kamu?" tanya Riyan membuat Atala sedikit terkejut, pasalnya ia tak pernah bercerita kalo geng Opet itu emang band.

Fyi: 4 petinggi geng Opet sebenernya itu band sekolah mereka, cuman karena terlalu tertutup jadi gaada yang tau. nama Band nya itu, Axhe yang dipimpin Jaiden. Jaiden lah orang yang ngusulin buat bentuk band, soalnya geng Opet isi-nya orang-orang berbakatnya semua. Kayak Jaiden bisa main drum, Jeffry bisa gitar listrik, Bintang bisa gitar akustik, dan Atala punya suara yang bagus. cuman karena udah sibuk tawuran jadi mereka menghentikan aktivitas bandnya, dan ya mungkin sekarang akan lanjut lagi.

"tau darimana?" Tanya Atala dengan nada mengintrogasi.

"Bintang kasih tau aku lewat chat semalem" jawab Riyan dengan santai dan terbilang cukup polos.

Atala rasa Riyan jujur, cuman dia masih agak curiga kalo nih orang suka ngestalk. Atala cuman bisa ngehela nafas dan kemudian menatap jendela mobil, dia melihat pemandangan kota yang sibuk ini.

15 menit kemudian....

Mobil Riyan sudah terparkir rapih dihalaman sekolah, di sana sudah banyak sekali mobil yang biasa digunakan artis-artis. sekitaran 7 mobil, yaps sekolah ini banyak mengundang artis terkenal. Atala terkejut melihat panggung yang sangat keren, gila nih OSIS nyiapin nya effort banget dah.

Ga heran si, kan Riyan ketuanya.

"mau langsung ke ruang tata rias atau mau ke stand dulu?" tanya Riyan.

"geng Opet ada di ruang tata rias emang?".

"mungkin mereka lagi di stand, ya kamu kan tau kalo geng kamu udah liat makanan kek apa".

"yaudah, aku mau di ruang tata rias aja".

WAIT, AKU?! AKU? ANJIR GUA NGAPA KECEPLOSAN GINI ANJING. - teriak Atala dalam hati.

Wajahnya sangat merah sekarang, bahkan kulit nya juga ikutan merah karena terkena panas matahari. Gatal, itulah yang dirasakan Atala. Riyan terkekeh kecil karena ngeliat saltingnya Atala.

Ia menggenggam tangan Atala, mengantarkannya ke ruang rias. Di sana banyak artis yang sedang merilekskan diri mereka, Riyan menyuruh Atala duduk di kursinya dan menyuruh menunggu make up artist nya datang. tak lama make up artist nya pun datang.

"aku ada di luar nanti, kalo mau makanan atau minuman telpon aja nanti aku beliin. oh ya, abis manggung nanti kita ke rumah sakit check up, sekalian tipisin perban kamu" ucap Riyan dan keluar dari ruangan tata rias, membiarkan make up artist Atala meriasi pacarnya itu.

"kak, saya mau di make up kayak gimana?" tanya Atala.

"muka kamu itu proposturnya cantik de, jadi kayak idol kpop" jawab sang perias.

"... baiklah, saya ikut Kaka saja".