Sepertinya geng Opet masih tak percaya dengan Atala, mereka masih tak percaya sungguh jika Atala mengadopsi anak kembar. bahkan Atala dipanggil Mommy sama mereka, betapa shock nya geng Opet saat nyampe depan rumah Atala. Tapi gapapa juga si ada anak kembar selucu ini di markas mereka, Kai dan Kei yang lucuu.
Setelah membeli semua bahan kebutuhan, Atala langsung saja pergi ke dapur. Untuk bagian motong-memotonh itu tugas Jaiden, tugas Atala tinggal masukin bumbu-bumbu aja ke dalam makanannya nanti. Tugasnya Jeffry dan Bintang ajak main Kai sama Kei, Atala bersyukur karena anak kembarnya gampang beradaptasi.
"kenapa lu mau ngadopsi anak, Tal?" tanya Jaiden sambil memotong wortel.
"karena... gua kasian banget sama mereka, anak baik kayak mereka tuh ga cocok dirawat sama ibu kandungnya yang tega gitu Jai. Tadi pas masih di rumah gua, Kai nanya ke gua kalo gua ga bakal nyakitin dirinya sama adek nya, gua kan kaget pas Kai nanya gitu" jawab Atala sembari mencicipi kuah sup nya.
"oh.... gua ngerti, kayaknya masa lalu mereka kelam deh Tal".
"ya makanya itu, lu semua harus baik-baik ke anak-anak gua".
"wissss anak gua ga tuh".
"ya kan emang anak gua sekarang njing".
"iya, iya Maaa jangan marah" ledek Jaiden dan dapat jitakan cinta dari Atala.
"duh sakit, Tal" ringis Jaiden.
"udah sana, siapin piring masing-masing, si kembar gausah mereka satu piring sama gua" titah Atala.
"lah ngape?" heran Jaiden.
"mereka masih disuapin, Jai. jadi bareng sama gua".
Jaiden mengangguk kemudian menaruh nasi di atas 4 piring, dan ia menyendokkan lebih di piring Atala. Jaiden sebenernya tipikal suami yang nurut istri, jadi kali ini Jaiden merasa dirinya adalah suami Atala yang sedang membantu istrinya memasak di dapur.
"JEPP SINIII" teriak Atala membuyarkan haluan Jaiden.
"APA?" sahut Jeffry dan mendekati Atala.
"bawa nih supnya, gua gabisa" suruh Atala.
"dih nyuruh lo".
"Jeff...".
"Iya, iya Maaa ini aku bawain".
Mereka semua sedang makan dengan lahap, kecuali Si kembar yang hanya makan beberapa sendok doang. Atala berusaha membujuk anak-anaknya agar perutnya tak sakit, tapi si kembar tetap menutup mulutnya rapat-rapat.
"Kai... Kei... ayo makan sayang, habis makan nanti aku beliin mainan" bujuk Atala.
"gamau, Mom" ujar Kaizen.
"yasudah deh, nanti kalo lapar lagi bilang ya? jangan diem aja, aku gamau kalian kenapa-napa".
"iya, Mom" jawab Kaizen dan Keivan bersamaan.
Geng Opet agak masih shock pas denger ketua geng nya ngomong selembut itu, biasanya juga pasti nge anjing-anjingin orang. Sekarang tuh beda banget, vibesnya tuh Mommy-mommy muda yang lagi ngurus anaknya.
"besok lu sekolah, Tal?" tanya Bintang.
"hooh, ngape?" tanya balik Atala.
"ya siapa tau lu kaga sekolah lagi, lu kan sering banget kaga sekolah" celetuk Bintang.
"gua ga masuk juga gegara sakit, fyuh... moga besok ga ketemu Dara".
"Mommy kenapa sakit? tangan Mom sakit? kepala Mom juga sakit?" tany Keivan tiba-tiba, Atala sedikit tersentak saat melihat Kaiven di hadapannya.
Atala menggeleng "tidak sayang, kenapa hum?".
"tadi aku denger Mom bilang sakitt".
"Omooo anak aku lucu banget" gemas Atala kemudian mencium pipi gembul Keivan, membuat geng Opet juga ikutan gemas dengan interaksi mereka.
"dianterin siapa lu besok?" tanya Jeffry yang ingin menyalakan korek untuk merokok.
"Jep jangan ngerokok, ada bocil" ucap Jaiden mengambil korek paksa korek itu dari tangan Jeffry.
"ya, sorry".
"... Riyan, siapa lagi?" jawab Atala.
Geng Opet mengangguk, karena pas nganterin Atala pulang dari rumah sakit, bukannya dijamu atau apa malah disemburin omelan dari Mira dan untungnya di sana ada Mara yang berbohong. Mira cuman bisa menghela nafas kasar, dia kira mereka tawuran lagi sampe bikin Atala gini tapi nyatanya tidak.
"Mom..." panggil Kaizen.
"hm? kenapa Kai?" tanya Atala.
"..... tidak jadi Mom, maaf" ucap Kaizen dengan tangan yang gemetar, Atala tau kalo Kai masih sangatlah trauma dengan sigap Atala menarik tubuh Kaizen masuk ke dalam pelukannya berusaha menenangkan anak sulungnya.
Jaiden, Jeffry dan Bintang cuman bisa menatap gemas dengan mereka ber3. Atala yang dikenal sebagai anak bandel, anak yang toxic dan lainnya ternyata bisa selembut ini kalo ketemu anak kecil. Ya emang sih, soalnya kalo pulang sekolah atau kemana pun setiap ketemu anak kecil pasti Atala ajak main dulu anak kecilnya.
Wajar saja Atala sayang banget sama si kembar, jadinya dia ngeadopsi.
"Mom..." panggil Keivan.
"kenapa sayangku?" tanya Atala.
"A-aku... ma-mau.." Keivan menggantungkan kalimatnya, ia kemudian menunduk lagi takut menatap Atala.
"Kei, mau apa? jangan takut aku ga bakal omelin kok. mau apa hum?" Atala berusaha menenangkan si bungsu yang sedang menahan nangis sambil menunduk.
"ma-mau... beli mai-mainan, Mom" sambung Keivan.
"Okee, nanti kita beli ya. Nah, sekarang amit dulu sama Om-om tua ini".
"woy mana ada tua, kita mah rich young om-om" ucap Bintang dengan nada yang lucu.
"pfftt hahaha anjir rich young rich young, di sekolah aja masih ngutang cilok lu" ledek Jeffry.
"Hahahaha ngakak banget" tawa Jaiden di sebelah Jeffry.
"pffttt gaya lu rich young, dah ayo sayang say bye-bye to om" titah Atala.
Si kembar melambaikan tangannya bersamaan, dan tak lupa untuk mencium satu satu pipi Om-om mereka. Geng Opet sedang dilanda kegemasan dan salah tingkah, Kembar terlalu lucu kalo begini.
"pamit bro, thanks ya mau nerima anak-anak gua" pamit Atala.
"Yoi, kita semua terbuka buat kembar" jawab Bintang.
"Yoo, bye" Atala melambaikan tangannya.
"Bye-bye om" di sambung dengan si kembar dan kemudian mereka keluar dari markas, di dalam sana geng Opet mungkin mimisan gegara melihat kegemasan mereka ber3. Jujur saja, Atala selaku ketua geng punya sifat gemas yang dia sendiri ga nyadar.
Atala tak bisa menggandeng 2 anaknya karena tangan kirinya, jadi si kembar Atala suruh pegang kaos nya biar tak hilang. Mereka pulang karena udah di suruh Riyan pulang, Riyan bilang mereka bakal ngeliat rumah yang udah dipilih sama Mama nya dan Tante Reva.
Di sana ada Riyan yang sedang menyenderkan badannya di mobil, celana pendek dan Hoodie hitam yang membuat penampakan Riyan semakin tampan. Bahkan cewe-cewe yang lewat langsung ke pepet sama Riyan, Atala kalo soal ganteng udah kalah sama si blonde satu ini.
"hey, Twins" panggil Riyan melebarkan tangannya, siap untuk menerima pelukan dari kembar.
"Daddy" sahut kembar dan masuk ke dalam pelukan Riyan.
"kok dia dipanggil Daddy, aku dipanggil Mommy?" heran Atala, harusnya dia yang dipanggil Daddy bukan Riyan.
Kembar menoleh dan kemudian menjawab "karena Mommy cantik, jadi Mommy ya Mommy hehehe" kekeh Kaizen.
Atala cuman bisa tersenyum paksa, ia mau marah pun tak bisa kalo ke anaknya. "udah, ayo masuk anak-anak" titah Riyan membuka pintu mobil bagian belakang, Si kembar langsung naik bergantian. Riyan juga membukakan pintu juga untuk Atala di bagian depan, buat duduk bareng.
+-+-+-+-+-+
"Blondee" panggil Atala.
"apa sayang?" tanya Riyan.
"ke Mall dulu" jawab Atala sambil menyeruput kopi yang di beli Riyan, si kembar? lagi makan cake di belakang sambil bercanda.
"kenapa hm? mau beli sesuatu?".
"Kai sama Kei mau beli mainan, sekalian beliin baju, celana, celana dalam, sepatu, sendal sama yang lain pokoknya banyak".
"Oke, babe".
"oh ya, saran tempat les yang ga terlalu maksa muridnya dong".
"tempat les aku dulu, nanti aku tanyain Mommy".
"oke".
"Mommy!" panggil Keivan.
"ya sayang?" tanya Atala menoleh ke belakang, dan terkejut karena wajah belepotan si kembar mengundang tawa Atala, Riyan bahkan tertawa saat melihat kaca spion yang di tergantung di mobil.
"kak Kai nya nakal Mom, aku dipeperin krim kue sama Kaka" ngadu Keivan.
"Kei juga gitu Momm" ngadu Kaizen tak mau kalah dengan adeknya.
"udah jangan ribut, ini bersihin pake tissue habis itu buang di tempat sampah kecil yang di sana, paham?" ucap Atala menyodorkan 2 lembar tissue untuk kembar.
"yes, Mom. thank you, Mom" ucap Kaizen dan Keivan bersamaan.
"good" puji Riyan, membuat senyum kembar mengembang.
Mereka sampai di Mall yang besar, dengan perasaan bahagia kembar masuk ke dalam Mall itu dengan senyum yang terus mengembang. Mereka terpesona dengan Mall ini, sebelumnya mereka tak pernah di ajak ke sini dengan Ibu nya.
Atala dan Riyan tentu senang melihat anak-anak mereka senang... tunggu anak-anak mereka? ( ╹▽╹ ). BAHAHAHA, bener anak-anak merekaaa.
Riyan menggandeng Kaizen dan Atala menggandeng Keivan, mereka masuk ke toko baju habis itu masuk ke toko sepatu. terusnya masuk ke toko peralatan belajar, habis itu masuk ke toko interior buat kamar.
Riyan menanyakan Kaizen dan Keivan kesukaan mereka, agar kamar mereka dihias dengan kesukaan mereka. "aku suka angkasa" ucap Kaizen, "aku suka Superman" ucap Keivan.
"baiklah, ayo ikut Daddy melihat-lihat" ajak Riyan.
"Mommy?" tanya Keivan yang sedang melihat Mommy sibuk memilih gantungan-gantungan di sana.
"Mommy lagi beli interior buat kamar Daddy, sama Mommy sayang" jawab Riyan dan kemudian menggandeng kembar melihat-lihat kasur.
Jadi kamar kembar tuh luas banget, mereka bakalan di taro disatu kamar dengan 2 kasur yang misah. Kalo Riyan sama Atala, mereka tidur ber2 di satu kamar yang luas juga. Kata Mamanya, rumahnya tuh kayak rumah Reva sama Dery tapi lebih canggih sama modern.
Setelah berbelanja semua yang dibutuhkan, mereka ber4 langsung ke rumah baru nya mereka. "Wowww" kembar sangat terpesona dengan rumah mewah ini, begitupun dengan maid yang menyapa mereka di halaman rumah.
"say hi to Bibi-bibi, Twins" ucap Riyan.
"Hai, Bibi-bibi" sapa kembar dan mendapatkan senyuman serta sapaan balik dari para maid.
"kenalin nama kalian, Twins" titah Riyan, Atala? lagi duduk di kursi sambil nonton tv, dia lagi lanjutin nonton anime.
"Haloo, aku Kaizen panggil aja Kai".
"haloo, aku Keivan panggil aku Kei".
"baik, tuan muda Kai dan tuan muda Kei" ucap para maid itu bersamaan.
Kaizen dan Keivan tersenyum senang, sekarang hidup nya sangat berubah drastis. ini semua berkat Mommy angkatnya, Mereka ber2 sangat berterimakasih pada Atala.