Setelah beberapa lama mondok Vienna sangat membenci Aisyah karena Aisyah selalu dipercaya ustadzah dan punya banyak teman di lingkungan Pesantren
Mungkin sifat dengki dan iri hati ini lah yang orang tua Vieena khawatir kan pada diri anak nya sulit untuk ditaklukan
Beberapa hari setelah acara wisuda khataman khitab Vieena berusaha menjatuhkan Aisyah dari panggung hal itu untungnya diketahui oleh Ustadzah, Aisyah kaki nya sampai terkilir tapi tidak terlalu parah hal itu membuat Vieena diberi sanksi atas perbuatannya dan karena kejadian ini pula selama satu Minggu Aisyah terbaring di tempat tidur karena belum bisa melakukan aktivitas fisik seperti Biasa nya
Hal ini pula Vieena semakin marah Aisyah selalu dimanja dan diprioritaskan oleh para santriwati dan ustadzah
Kenapa Vieena seperti itu?? Tentu nya dia belum tau siapa Aisyah
Berbagai cara di lakukan Vieena untuk menjatuhkan Aisyah
" Heh Vieena kamu teh jangan lupa diri atuh kamu gak tau kan siapa Aisyah denger ya kamu teh disini masih baru " ucap Janna penuh amarah
" Asal kamu tau Aisyah itu orang tua nya adalah murid dari Abah kyai yang punya Pondok Pesantren ini, Aisyah juga punya hubungan dengan saudara anak Abah kyai" jelas Janna
Vieena terdiam sambil bengong
Dia berpikir Aisyah dapat dikalahkan rupa nya dia adalah Aset Pondok ini
" Aku kesal sama dia karena selalu dapat perhatian aku juga mau yaa di perhatiin aku gak biasa hidup seperti ini " ujar Vieena
Mereka saling tatap sinis Janna tidak mau teman nya selalu jadi bahan kebencian Vieena
Tidak pernah akur selama dipondok Vieena selalu mengancam Aisyah dan terus membuat Aisyah menderita
Tetapi Aisyah tetap memaafkan segala perbuatannya Aisyah selalu yakin suatu saat Vieena akan berubah
" Kamu teh ya Vie gak ada habis nya mengganggu Aisyah terus " ucap Janna kesal
" Ehh dengerin yaa gua gak suka Ama ni anak So suci " ucap Vieena penuh amarah
" Udah udah ayo kita pergi aja Jan " ucap Aisyah sambil memegang tangan Janna lalu pergi meninggalkan Vieena