Di koridor tepat di depan pintu asrama A seorang gadis berbadan tinggi, putih itu mondar mandir seperti orang ling lung
" Gubrakk "
" Aduhh siapa sih ini " ucap gadis tersebut
Setelah melihat ke atas gadis itu mendongakkan wajahnnya tersebut dia dikejutkan dengan sosok wanita bersyar'i sambil memegang kitab di tangan nya yaa ternyata dia adalah Aisyah
Lantas Aisyah pun bingung dengan keberadaan anak perempuan tersebut
Dengan memasang wajah judes gadis itu berlaga tidak sopan pada Aisyah
" Ehh jalan tuh pake mata yahh " ketus gadis tersebut
" Kalo jalan pake mata Guna nya kaki buat apa " ucap Aisyah dengan berani pada gadis itu
Gadis itu kesal dan hampir memukul Aisyah tapi Janna berhasil menghalangi nya
" Aduh kalian teh kenapa atuh Malah ribut ?" Ucap Janna
" Ini gadis ini duluan yang sompral masa kata nya jalan pake mata " jawab Aisyah
" Ishhh " ucap gadis itu dengan ketus
" Udah-udah ayo masuk kamar " ucap Janna menangkan mereka berdua
Mereka masuk ke kamar lalu Janna memperkenalkan gadis tersebut pada semua santriwati di asrama A tersebut rupa nya gadis itu adalah anak dari pengusaha tahu di Sindang Kasih dia tinggal di kota sebelum nya dan akhirnya pindah ke sini karena ada pekerjaan yang penting yang dilakukan oleh kedua orang tua nya untuk mengajar kan juga anak nya tersebut ilmu sopan santun akhirnya orang tua nya sepakat memasukkan putri nya ke pondok pesantren ini dengan harapan anak nya bisa berubah gadis itu bernama Vienna
Dia pernah sekolah di SMA Negeri di Jakarta setelah lulus orang tua nya membawa nya kemari
" Tadi ustadzah sudah bilang sama saya sekarang kita kedatangan Santri baru kita punya teman tambahan di asrama ini " ucap Janna pada semua
Hari-hari mereka dipenuhi dengan pertengkaran karena Vieena punya karakter yang jauh sebagai mana santriwati pada umumnya mungkin karena Vieena tidak terbiasa dengan lingkungan yang serba kekurangan kadang sabun mandi pun harus berbagi kala teman satu asrama nya kehabisan sabun untuk mandi atau bahkan handuk pun harus meminjam hal itu membuat Vieena kesal dan tahan untuk bertahan disini namun disisi lain ia juga tidak dapat pulang di karenakan orang tua nya menolah Vieena pulang sebelum ia sadar akan perbuatannya sendiri