Mengurus Pembelian Tanah
Pagi ini Kabut tebal menyelimuti seluruh pandangan di desa Sindang Kasih
Rumah Abah kyai yang megah tertutup kabut itu
Kala itu Abah baru terbangun dari mimpi nya
Ketika Abah kyai hendak keluar kamar tiba-tiba ia melihat Poto wajah istrinya lalu Abah mengambil Poto tersebut sambil tersenyum
" Mi, Abah kangen ummi " ucap nya sambil meneteskan air mata
Istri Abah Hj. Ainun Nadjib meninggal dunia karena sakit kanker yang ia derita 5 tahun sudah beliau wafat meninggalkan Abah kyai dan putri tunggal nya sebelum wafat beliau berpesan pada Abah kyai kalau Hj. Ainun Nadjib menginginkan ada nya pesantren di desa Sindang Kasih ini karena Hj Ainun tak ingin anak cucu di desa ini harus pergi jauh dari kampung halaman dan meninggalkan orang tua mereka
Jadi Hj Ainun ingin agar Abah kyai membuka cabang ponpes juga di Sindang Kasih sama seperti di desa Cibingbin sana yang mana Abah kyai merupakan tokoh utama sekaligus pemuka agama di Sindang Kasih Hj Ainun berharap suami nya bisa membuka cabang ponpes di desa Sindang Kasih juga
" Ummi hari ini Abah sudah sepakat dengan pemilik tanah, Abah akan beli tanah tersebut sebagaimana keinginan ummi menginginkan ada nya ponpes di desa ini" jelas Abah sambil melihat Poto istri tercinta nya
Setelah itu Abah kyai berangkat untuk menemui pemilik tanah bersama menantu nya ustadz Iyan beliau pergia ke rumah pemilik tanah untuk menyepakati harga jual