Chereads / CINTA ANAK SANTRI / Chapter 5 - 05. Pembahasan Pemberangkatan Ke Ponpes Al Miftahul Jannah

Chapter 5 - 05. Pembahasan Pemberangkatan Ke Ponpes Al Miftahul Jannah

Setelah puas merebahkan diri di lantai ruangan mereka melanjutkan mengaji di dampingi ustadzah Yoyoh karena mereka tertinggal mengaji oleh teman-temannya yang lain akhirnya mereka mengaji hanya setengah nya saja karena dapet bonus dari ustadzah karena sudah membantunya mengajar di kelas tadi

Semua sudah selesai akhirnya mereka istirahat sambil menunggu adzan isya berkumandang

Mereka main di taman sambil jajan telor gulung mang Aep

" Mang biasa 2 rebu telor gulung yang banyak atuh ya saos nya " centil Devi pada mang Aep

" Siap atuh neng" jawab mang Aep

Mang Aep adalah pedagang telur gulung langganan mereka karena rasa dan kualitas yang di hasilkan dari telur gulung mang Aep sangat lah enak hal tersebut membuat mang Aep semakin terkenal dan menjadi populer berkat telur gulung nya

" Ihh meni centil pisan si Devi mah " ketus Ikke

" Bae atuh kamu sirik nya aku Deket sama mang Aep " jawab Devi

" Ihh nggak da biasa aja " jutek Ikke

" Atuh atuh sudah ini amang mah ada disini jangan ribut atuh amang selalu setia , asyik " canda mang Aep

" Aih aih si amang ikut centil " ucap Aisyah sambil ketawa

Begitulah kira-kira keseharian mereka saat berada di pengajian ribut, becanda sama mang Aep begitu harmonis nya mereka

Sudah selesai makan telur gulung mang Aep saat nya mereka mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat isya karena adzan sudah berkumandang terdengar sampai penjuru desa kebetulan masjid dan tempat mengaji berdampingan masjid tersebut menjadi masjid satu-satunya pusat ibadah warga desa Sindang Kasih pembangunan masjid tersebut juga langsung di biayai oleh kyai Anshori Saleh seorang ulama juga yang mendedikasikan hidupnya untuk warga desa Sindang Kasih beliau lah yang telah mawakaf kan tanah nya untuk membangun sarana ibadah dan mengaji di daerah tersebut beliau ingin mengedepankan warga desa Sindang Kasih untuk menuntut ilmu agama untuk masa depan yang lebih baik

Mereka semua khusyuk sholat isya sampai tibalah di pengajian malam kali ini mereka mengaji bersama-sama atau dzikir selesai berdzikir semua ustadz dan ustadzah sedang sibuk berbincang-bincang satu dari mereka belum ada yang menyuruh pulang murid-murid nya mereka sibuk mengobrol dengan wajah yang serius

Semua anak-anak bingung dengan semua ini sampai pada akhirnya wakil ketua yayasan ustadz imam Ali

Berdiri di podium dengan memegang mic

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, semuanya Alhamdulillah wasyukurillah atas kehadiran Allah SWT dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini, sholawat serta salam kami curahkan kepada Baginda Rasulullah Saw dan untuk keluarga juga para sahabat nya " ucap salam pembuka ustadz Imam Ali

" Wa'alaikumssalam " serentak menjawab salam

" Baik hadirin yang saya hormati ibu bapak ustadz dan ustadzah pengajar anak-anak ku semua yang saya banggakan hari ini tepat malam ini saya akan menyampaikan informasi mengenai pemberangkatan menuju pondok pesantren pusat Al Miftahul Jannah bagi murid yang sudah siap diberangkatkan harap nanti konfirmasi kan ke pihak ustadz dan ustadzah pembimbing kalian ya, saya harap kalian bisa menjadi ustadz dan ustadzah penerus kami, kami akan senantiasa menjaga dan terus memberikan dorongan untuk kalian untuk pemberangkatan sendiri 5 hari lagi mohon persiapkan diri kalian untuk pemberangkatan nanti yah anak-anak ku sekalian" isi informasi ustadz imam Ali

" Baik pak " serentak menjawab

" Baik untuk ibu bapak ustadz dan ustadzah silahkan kalian konfirmasi lagi siapa saja yang akan diberangkatkan nanti mohon dipersiapkan, itu saja barangkali yg bisa bapak sampaikan wa'alaikumssalam warahmatullaahi wabarakatuh " salam akhir ustad imam Ali

" Wa'alaikumssalam " serentak menjawab

Semua anak-anak pergi ke ustadz dan ustadzah pembimbing nya masing-masing tinggalah Aisyah saja yang termenung dari tadi memikirkan bagaimana cara nya agar dia juga bisa ikut ke pondok pesantren pusat