Setelah beberapa lama kepergian teman-teman nya Aisyah mengurung diri di kamar, kamar kecil tempat dia mencurahkan segala isi hati nya di kamar itu penuh dengan aneka macam keterampilan tangan karena Aisyah sangat suka sekali seni dia membuat kerajinan tangan itu dengan keahlian nya sendiri dan akhirnya di pajang di kamar kesayangan nya
Saat ini hati Aisyah begitu hancur karena ia merasa sendiri sekarang tak ada teman untuk dia becanda, bercerita dan sebagainya sebenarnya yang tidak pergi ke ponpes Al Miftahul Jannah itu bukan hanya Aisyah ada beberapa juga yang gak ikut mondok tapi Aisyah tak terlalu akrab dengan mereka, Aisyah cuma akrab dengan teman-teman yang sudah mengenal dia saja bisa di bilang sahabat karib nya, mereka semua pergi Ponpes itu maka nya Aisyah begitu sangat Ingin pergi kesana
Bukan karena tak ada teman juga Aisyah pergi kesana juga ingin belajar ilmu agama lebih baik lagi dia bercita-cita menjadi seorang ustadzah
Sesuai dengan nama nya " Ustadzah Aisyah"
Tapi nasib malang itu kini berpihak pada Aisyah
" Ya Allah berapa lama lagi kah aku bisa pergi ke pondok ?" Tanya Aisyah sambil berkaca-kaca
Terkadang dia menuliskan harapan nya lewat sebuah buku diary
Aisyah ini tipikal anak introvert, gak mudah bergaul dan pasti nya suka mengurung diri tapi untungnya saja ada beberapa teman Aisyah yang bisa memahami diri nya maka nya dia begitu terpukul karena kepergian mereka ke pondok
Meskipun anak introvert dia gak pernah ngeluh untuk mencoba beradaptasi di lingkungan baru
" Neng" ucap ibu masuk ke dalam kamar
Aisyah langsung mengusap air mata nya
" Ehh ibu masuk Bu" jawab Aisyah
" Iyaa neng, kamu nangis yaa ?" Tanya ibu pelan sambil mengusap kepala Aisyah
" Nggak kok Bu, cuma kelilipan" jelas nya
" Neng maafin ibu sama bapak ya neng, belum bisa mewujudkan impian neng masuk pesantren ibu sama bapak gak mau kamu pergi jauh " ucap ibu sambil nangis
" Iya atuh Bu Gapapa ihh jangan nangis " pinta Aisyah
Mereka berdua saling berpelukan di kamar sambil menangis
Entah kenapa suasana sedih nya sangat terasa kala Aisyah berpisah dengan teman-teman nya membuat hati ibu terenyuh melihat Aisyah terus bersedih