Chereads / CINTA ANAK SANTRI / Chapter 7 - 07. Persiapan pemberangkatan menuju Ponpes Al Miftahul Jannah

Chapter 7 - 07. Persiapan pemberangkatan menuju Ponpes Al Miftahul Jannah

Di tengah riuh nya persiapan pemberangkatan menuju Pondok Pesantren Al Miftahul Jannah hanya Aisyah lah yang selalu termenung entah berapa ratus kali dia memikirkan bagaimana cara nya dia bisa masuk daftar ke Pondok Pesantren Al Miftahul Jannah ahh sudah lah hanya angan belaka saja

" Ehh Syah kamu mau nggak anter aku ke pasar beli perlengkapan buat nanti mondok" tanya Devi penuh harap

" Iya hayuu atuh aku anter aku juga lagi nggak ada kerja ibu sama bapak lagi pergi ke ladang aku bosen di rumah terus " jawab Aisyah

" Ya udah atuh hayu" ajak Devi

" Ayo sebentar kunci pintu dulu yaa" ucap Aisyah

" Iya hayuu aku tunggu " ucap Devi

Mereka berdua pergi bergegas ke pasar untuk belanja kebutuhan Devi selama mondok di pesantren

Mereka memasuki beberapa toko dan pedagang kaki lima untuk membeli beberapa perlengkapan

Di tengah pasar mereka juga melihat Ridwan, Romi, Ikmal dan Satria juga berada di pasar sedang sibuk berbelanja persiapan untuk pemberangkatan mereka

" Hay Aisyah, Devi belanja juga " sapa satria

" Hay juga iya aku lagi nganter Devi belanja " jawab Aisyah

" Hayu atuh kita bareng aja nyari perlengkapan nya " ajak Ridwan pada semua

" Hayu " serentak menjawab

Mereka semua pergi ke toko- toko yang ada di pasar tersebut setelah puas berbelanja kebutuhan mereka memutuskan untuk istirahat sebentar di kedai bakso mang Ujang langganan warga Sindang Kasih saat pergi belanja ke pasar mereka wajib mampir dulu ke kedai bakso tersebut dikarenakan rasa bakso dan kuah nya sangat memanjakan lidah bahkan bakso mang Ujang ini sudah terkenal di Saudi mang Ujang membuka cabang di luar negeri agar warga Sunda khusus nya warga Sindang Kasih yang berada di Saudi sana bisa merasakan kenikmatan rasa bakso mang Ujang maka nya tak heran apabila bakso mang Ujang ini menjadi primadona nya warga Sindang Kasih ( ehh ayo lanjut ke cerita Aisyah dkk ya malah cerita bakso mang Ujang wkwk)

" Hemmm meuni nikmat euyy bakso mang Ujang teh" celoteh Romi sambil menguyup mangkok bakso

" Ahh si Ujang Romi bisa aja muji nya " ucap mang Ujang yang sedari tadi merhatikan mereka semua

" Aih aih bener pisan atuh mang saya teh penggemar berat bakso mang Ujang" tegas Romi

" Nuhun atuh Jang Makasih yah" ucap mang Ujang

" Iyah atuh mang mana atuh mang gratis an nya " pinta Romi

" Gratis an apa Ari ujang " tanya mang Ujang

" Tadi kan saya udah muji bakso nya mang masa gak di kasih bonus Kitu" ketus Romi

" Aih aih Ari si Ujang " keluh mang Ujang ( sambil geleng-geleng kepala)

Tindakan Romi tadi membuat Satria dkk merasa malu emang si Romi ini anak yang paling humoris atau jenaka saking jenaka nya sampai kena pukul sama si Ikmal

" Jedag" suara sendok mengenai kepala Romi karena di pukul Ikmal tadi

" Ihh Ari kamu mah mal sakit atuh" keluh Romi

" Kamu malu-maluin aja Rom " ketus Ikmal

Mereka sewot perkara Romi memuji bakso mang Ujang yang padahal ujung nya minta gratisan

Disisi lain ada Aisyah yang dari tadi diem terus

Kebetulan Aisyah dan Satria duduk bersebelahan

" Syah yang sabar nya kamu juga nanti bakal nyusul ke pondok pesantren " Ucap satria menenangkan Aisyah

" Iya makasih sat " jawab Aisyah

" Aku tau kamu sedih udah atuh sedih nya jangan berlama-lama yah nanti aku beliin kamu es krim yah" bujuk satria pada Aisyah

" Iyaa aih kamu jangan repot-repot atuh aku gak papa kok" ucap Aisyah malu

" Gapapa aku bawa uang lebih sekalian traktir kalian kapan lagi coba " tegas satria

Setelah selesai mencari kebutuhan mereka memutuskan bergegas menuju toko es krim setelah itu mereka pulang dengan hati gembira karena kebutuhan mereka sudah lengkap dan juga perut sudah kenyang diisi satu mangkok bakso mang Ujang tadi saat di pasar