Sesampainya mereka di rumah benar saja ibu nya sudah menunggu lama dari tadi
" Meni lama pisan kalian teh " kata ibu
" Maaf Bu tadi banyak pekerjaan nya " ucap bapak
" Ya sudah atuh mandi, terus makan dulu " pinta ibu
Bapak pergi mandi sedangkan Aisyah masih berada di luar
Termenung memikirkan bagaimana cara nya merayu bapak dan ibu lagi begitu bapak selesai tinggal Aisyah yang pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya
Setelah itu mereka bertiga duduk di meja makan
Suasana hening mereka sibuk mengunyah makanan masing-masing
" Ehem ehem" suara batuk Aisyah
" Hati-hati atuh neng makan nya" ucap bapak
" Iya pak neng keselek" jawab Aisyah
" Nih minum dulu atuh " tegas ibu
Aisyah meminum air pemberian dari ibu nya setelah itu Aisyah mencoba mencairkan suasana
" Bu pak temen-temen Aisyah lagi sibuk lohh Persiapan pergi ke pondok" ucap Aisyah
Bapak ibu saling tatap
" Neng maafin kita ya sebagai orang tua banyak mengekang kamu tapi ini untuk kebaikan kamu dan kami,neng kamu tetep harus disini nemenin ibu sama bapak " tegas bapak
" Maaf ya neng ibu masih pengen kamu ada disini sama kita lain kali aja kamu ke pondok nya kalau kita punya uang juga " pinta ibu
( Hela nafas Aisyah mulai malas lagi) kali ini benar-benar fiks dia gak akan bisa merasakan suasana pondok pesantren
Sebenarnya bukan tidak ada biaya tapi karena memang orang tua Aisyah enggan melepas anak satu-satunya jauh dari mereka bukan karena kekangan melainkan mereka takut tidak bisa melihat Aisyah atau mereka takut mereka tidak akan Aisyah sayang setelah pergi jauh dari mereka
Begitu malang nya jadi Aisyah anak satu-satunya yang di manja tak ada lagi yang orang tua Aisyah harapkan dari Aisyah mereka hanya ingin anak semata wayangnya terus berada di samping nya sampai kapan pun meskipun Aisyah sudah dewasa sekalipun.
Aisyah pun tak bisa berkata-kata lagi dia sudah lelah dengan semua nya
Setelah selesai makan bapak siap-siap bergegas menuju masjid di desa mereka untuk melaksanakan ibadah di sholat Dzuhur sedangkan Aisyah masih terdiam di meja makan sambil bengong
* Dalam hati Aisyah* ( hah nasib jadi anak tunggal perempuan apa apa serba gak boleh )
" Bapak pergi dulu ke masjid ya Bu neng" ucap bapak
" Iya pak hati-hati" kata ibu
" Assalamualaikum" salam bapak
"Wa'alaikumssalam" ucap ibu dan Aisyah
" Neng kamu juga siap-siap sholat Dzuhur atuh ya ibu mau ke belakang dulu nyuci piring " pinta ibu
" Iya Bu " jawab Aisyah
Aisyah pergi ke kamar nya lalu siap-siap untuk sholat Dzuhur
Aisyah menggelarkan sajadah nya lalu dengan khusyuk sholat
Setelah selesai sholat Aisyah berdoa
" Ya Allah Aisyah teh pengen mondok seperti teman-teman yang lain nya kapan ya ibu bapak ngijinin Aisyah ke pondok? " Doa Aisyah begitu seterusnya dia menangis karena sedih tak dapat restu dari orang tua nya untuk pergi mondok
Ternyata doa itu terdengar oleh ibunya, ibu nya pun menangis karena putrinya begitu ingin pergi ke pondok tapi apala daya mereka tak ingin anak satu-satunya pergi jauh dari mereka
setelah itu Aisyah pergi ke pengajian
kali ini Aisyah di tugaskan ustadzah Yoyoh untuk mengajar murid-murid yang masih junior bersama ketiga sahabat nya Aisyah menuruti permintaan ustadzah karena kasihan pada ustadzah yang harus bekerja full
akhirnya ke 4 serangkai ini ke ruangan kelas untuk mengajar
yahhh dengan banyak rintangan mereka hadapi di kelas mulai dari anak-anak yang cerewet, ngompol, nangis karena takut mereka hadapi Alhamdulillah berjalan lancar meskipun dengan hati yang kesal