Chereads / heimr : The Unforgiven / Chapter 1 - Prolog

heimr : The Unforgiven

🇮🇩lonehydraa
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Di Dunia ini banyak orang yang mengatakan bahwa kebaikan itu hanyalah hal istimewa. suatu hal kecil yang dikatakan bisa berdampak pada kehidupan kita, namun pada kenyataannya kegelapan sendiri yang paling berperan besar dalam kehidupan.

Bahkan aku tidak akan pernah menganggap bahwa kebaikan itu ada, gelapnya dunia adalah jalan satu satunya yang aku ambil dan kuanggap sebagai jalan hidup. Karena aku sendiri akan berjalan dijalan yang kuanggap benar dan aku akan hidup berdasarkan semua kekejaman takdir yang telah memaksaku berdiri dijalan ini. Yang aku inginkan adalah melawan semua jeratan takdir dan membuat jalan takdirku sendiri. Aku bahkan tidak akan menolak jika jalan yang ku lalui akan diselimuti oleh kegelapan yang nantinya melahap diriku sendiri. akan kuhancurkan semua yang menghalangiku.

Satu hal kupercaya hingga saat ini adalah...

"tidak ada kebaikan yang akan dibalas dengan kebaikan, tetapi yang ada hanyalah...."

"EYE FOR AN EYE

AND

TOOTH FOR A TOOTH"

"mereka yang melukai akan dibalas dengan luka yang sama"

"Dan untuk mereka yang telah menghancurkan hidupku, maka sebagai gantinya akan kuhancurkan semua yang mereka miliki, sebagai balasan atas semua yang telah mereka lakukan"

Note/arti : eye for an eye, tooth for a tooth

orang yang telah melukai orang lain harus diganjar dengan luka yang sama oleh pihak yang dirugikan, atau menurut interpretasi yang lebih halus korban harus menerima ganti rugi yang setimpal.

Karena aku tau, KEKUASAAN dan KEKUATAN adalah jalan satu satunya agar kita bisa melindungi sesuatu yang seharusnya jadi milik kita. Di dunia ini untuk mereka yang hidup berpegang teguh pada kebaikan mereka akan menderita, dan sebaliknya untuk mereka yg hidup dijalan yang penuh dengan darah dan dosa bersanding dengan semua keburukan yang mereka perbuat, maka mereka akan bisa bertahan dari kenyataan kejamnya dunia ini.

Di Dunia ini (heimr) melakukan perbuatan buruk adalah sebuah hal normal yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki status sosial tinggi, karena mereka menganggap mereka yang tidak memiliki status sosial hanyalah binatang, sebuah keberadaan yang lebih rendah dari mereka.

Lantas aku berpikir....

"Dewa, apakah kami harus tetap tabah untuk menjalani semua siksaan duniawi ini?"

"Engkau mengajarkan kami (penganutmu) untuk senantiasa melakukan dan menyebarkan semua hal-hal baik yang engkau perintahkan."

"Mengapa engkau tidak turun untuk membantu kami?"

"Apakah Engkau telah meninggalkan kami?"

Aku berpikir bahwa bila memang Dewa itu ada, mengapa mereka membiarkan kami menderita?, untuk alasan apa kami harus merasakan kenyataan hidup yang kejam seperti ini?, dikhinati, dikucilkan, dihina, diperlakukan selayaknya binatang. Apakah memang Pantas kami diinjak injak seperti ini?, hanya karena kami tidak memiliki status sosial yang sama dengan mereka?

Aku rasa aku sudah cukup untuk hidup dengan berpegang teguh pada "Cahaya" yang akan datang untuk mengadili semua Kejahatan yang ada, namun faktanya keadilan itu tidak pernah datang. Maka aku akan melawan semua benang takdir yang mengikat diriku, karena aku tau bahwa dewa itu tidak ada.

"GOD IS DOESN'T EXIST"

Semenjak saat itu mungkin aku telah sadar, bahwa kebaikan ataupun cahaya kecil itu hanyalah hal fana yang TIDAK NYATA!!. Akan kujalani hidup bagaikan neraka paling dasar demi mendapatkan apa arti hidup yang sebenarnya aku cari. Bahkan bila aku harus memakan dagingku sendiri maka akan kulakukan hal itu.

Karena aku tau pada dasarnya di Dunia ini (heimr) adalah dunia dimana yang kuat akan memakan mereka yang lemah.

Aku akan hidup dijalanku sendiri dan merobek semua benang takdir yang menjeratku.