Chereads / Peace Hunter / Chapter 416 - Chapter 416 : Pemberitahuan Dari Kepala Akademi

Chapter 416 - Chapter 416 : Pemberitahuan Dari Kepala Akademi

Setelah menunjuk nona Violetta sebagai pemimpin sementara wilayah San Quentine, Ratu Kayana pun langsung memerintahkan orang-orang yang mendampinginya untuk segera menyelesaikan tugas masing-masing.

"Para Duke sekarang bisa segera kembali ke wilayah kalian masing-masing untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin di wilayah kalian. Kalian harus melakukan sesuatu terhadap penyerangan yang terjadi di wilayah kalian masing-masing," ucap Ratu Kayana.

"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Louis, Duke Dylan dan Duke Neil.

"Violetta juga. Karena kamu sekarang sudah menjadi pemimpin sementara wilayah San Quentine, kamu juga harus segera pergi ke wilayah San Quentine untuk melakukan sesuatu terhadap wilayah San Quentine setelah terjadinya penyerangan di wilayah itu," ucap nona Ratu Kayana.

"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap nona Violetta.

"Bagaimana dengan Yang Mulia Ratu sendiri ? Apa anda akan segera pergi ke istana anda setelah ini ?," tanya Duke Louis.

"Aku akan berada di akademi ini terlebih dahulu untuk membantu Karina terutama dalam mengurus jasad dari orang-orang yang telah tewas akibat penyerangan di akademi ini," ucap Ratu Kayana.

"Kalau begitu izinkan saya untuk tetap disini dan membantu juga, Yang Mulia Ratu. Saya tidak enak apabila saya langsung pergi ke wilayah saya sedangkan anda masih bantu-bantu di akademi ini," ucap Duke Louis.

"Saya juga ingin membantu, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Neil.

"Saya juga," ucap Duke Dylan.

Mendengar ketiga Duke yang masih ingin tetap berada di akademi ini, Ratu Kayana pun langsung menolak mereka.

"Tidak perlu. Kalian langsung saja pergi ke wilayah kalian masing-masing. Kalian itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa kembali ke kediaman kalian masing-masing, jadi lebih baik kalian segera pergi ke kediaman kalian saja. Kalian tidak perlu untuk tetap disini dan membantuku, lagipula disini sudah ada tuan Oliver dan Karina yang akan membantuku," ucap Ratu Kayana.

"Itu benar. Para Duke sekalian tidak perlu khawatir, saya akan membantu Yang Mulia Ratu di akademi ini. Lagipula Yang Mulia Ratu tetap berada disini hanya sampai para prajurit yang saya panggil telah tiba disini. Setelah itu, beliau akan langsung kembali ke istana dan bersiap untuk membantu ibukota San Estella yang telah diserang," ucap komandan Oliver.

"Hmmm baiklah, tuan Oliver. Kalau begitu saya tidak jadi untuk tetap berada disini dan memilih untuk langsung kembali ke kediaman saya," ucap Duke Louis.

"Iya, anda tidak perlu khawatir terhadap Yang Mulia Ratu, tuan Louis. Tuan Dylan dan tuan Neil pun juga tidak perlu khawatir," ucap komandan Oliver.

"Baik, tuan Oliver," ucap Duke Dylan dan Duke Neil.

Setelah itu, Duke Louis pun menghampiri nona Karina.

"Kepala akademi, kapan anda berniat untuk memulangkan para murid akademi ke tempat tinggal mereka masing-masing ?," tanya Duke Louis.

"Setelah ini saya akan langsung memerintahkan para murid untuk berkumpul dan memberitahu mereka kalau mereka akan dipulangkan. Memangnya ada apa, tuan Duke Louis ?," tanya nona Karina.

"Saya berniat untuk mengajak Irene pulang bersama saya. Maka dari itu saya menanyakan kapan anda akan memulangkan para murid," ucap Duke Louis.

"Begitu ya. Anda tenang saja, tuan Duke Louis, saya akan memulangkan para murid secepatnya," ucap nona Karina.

"Baiklah, kepala akademi," ucap Duke Louis.

Ratu Kayana yang kebetulan mendengar percakapan antara Duke Louis dan nona Karina, lalu berbicara dengan komandan Oliver.

"Tuan Oliver, tolong siapkan kereta kuda untuk mengantar Charles dan Chloe yang akan pulang kembali ke istana," ucap Ratu Kayana.

"Menyiapkan kereta kuda ? Saya sudah menyiapkan kereta kuda yang akan anda gunakan untuk kembali istana, Yang Mulia Ratu. Apa saya harus menyiapkan kereta kuda yang lain ? Memangnya anda tidak ingin pulang bersama dengan pangeran Charles dan putri Chloe, Yang Mulia Ratu ?," ucap komandan Oliver.

"Bukannya aku tidak ingin pulang bersama mereka, masalahnya aku tidak tahu kapan aku akan tetap berada disini karena para prajurit yang dipanggil oleh anda bisa saja masih lama untuk datang ke akademi ini. Apalagi mereka juga baru saja menghadapi orang-orang yang menyerang ibukota San Estella. Mereka mungkin saja sedang terluka dan kelelahan. Jika aku berada disini dalam waktu yang cukup lama, maka lebih baik Charles dan Chloe kembali ke istana lebih dulu. Mereka tidak perlu pulang bersamaku," ucap Ratu Kayana.

"Anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang hal itu, Yang Mulia Ratu. Para prajurit yang saya panggil telah memberitahu saya kalau mereka akan segera datang ke akademi ini. Para prajurit yang saya panggil tidak mengalami luka atau kelelahan sedikitpun, jadi mereka tidak perlu waktu yang lama untuk datang ke akademi ini. Saya menjamin kalau mereka mungkin akan datang tidak lama setelah para murid sudah dipulangkan oleh kepala akademi. Jadi anda bisa pulang bersama dengan pangeran Charles dan putri Chloe," ucap komandan Oliver.

"Hmmm, ya sudah jika anda bilang begitu," ucap Ratu Kayana.

Setelah itu, nona Karina pun langsung pergi meninggalkan Ratu Kayana dan yang lainnya. Nona Karina pergi untuk meminta tolong kepada para prajurit yang ada di akademi untuk memberitahu kepada semua murid yang tersebar di akademi untuk berkumpul di depan gedung tengah akademi. Sementara itu, para Duke dan Duchess juga terlihat pergi meninggalkan bagian depan gedung lobi akademi untuk bersiap kembali ke kediaman mereka masing-masing. Sementara Ratu Kayana dan komandan Oliver terlihat masih berada di depan gedung lobi akademi sambil melihat jasad dari orang-orang yang telah tewas akibat penyerangan yang terjadi di akademi dengan ditemani oleh beberapa prajurit.

-

Di depan gedung tengah akademi.

Aku, Irene, Charles, Chloe dan yang lainnya saat ini masih sedang mengobrol di depan gedung tengah akademi. Ketika kami sedang mengobrol, kami melihat beberapa murid mulai berdatangan ke depan gedung tengah akademi.

"Kenapa murid-murid yang lain datang kesini ? Apa ini hanya kebetulan atau memang ada sesuatu yang membuat murid-murid itu datang kesini ?," tanya Charles yang terlihat bingung.

"Entahlah, sepertinya mereka datang kesini karena ada sesuatu," ucapku.

Kami masih bertanya-tanya kenapa para murid yang lain mulai berdatangan ke depan gedung tengah akademi. Aku berniat untuk bertanya kepada salah satu prajurit yang ada di tempat ini. Namun sebelum aku bertanya kepada salah satu prajurit yang ada di tempat ini, secara kebetulan seorang prajurit mulai menghampiri kami dan memberitahu sesuatu kepada kami.

"Pangeran Charles, putri Chloe dan murid-murid lainnya, kalian dimohon untuk berkumpul bersama dengan murid-murid lainnya yang sudah datang ke gedung tengah akademi. Kepala akademi bilang kalau beliau ingin menyampaikan sesuatu kepada semua murid di akademi ini," ucap prajurit itu.

"Begitu ya. Jadi itu alasan kenapa para murid lainnya mulai berdatangan ke akademi ini," ucap Charles.

"Nona Karina ingin menyampaikan sesuatu kepada semua murid akademi ini ya. Aku penasaran apa yang ingin nona Karina sampaikan, lebih baik sekarang kita segera berkumpul dengan murid-murid yang lainnya," ucapku.

"Iya," ucap Charles.

Setelah itu, kami semua pun langsung pergi untuk berkumpul dengan murid-murid yang lainnya.

-

Beberapa menit kemudian.

Semua murid akademi pun telah berkumpul di depan gedung tengah akademi. Setelah semua murid telah berkumpul, nona Karina yang sudah berada di hadapan para murid pun langsung mengatakan sesuatu.

"Selamat siang menjelang sore, para murid San Fulgen Akademiya. Aku selaku kepala akademi San Fulgen Akademiya ini ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian semua. Akibat penyerangan yang baru saja terjadi di akademi ini, beberapa bangunan di akademi ini mengalami kerusakan mulai dari kerusakan yang ringan hingga yang berat. Untuk memulihkan kembali beberapa bangunan yang mengalami kerusakan ini, diperlukan waktu yang cukup lama. Selain bangunan yang mengalami kerusakan, insiden penyerangan yang terjadi di akademi ini juga menimbulkan korban jiwa baik itu dari kalangan murid, staf dan pengajar akademi, prajurit yang menjaga akademi serta orang-orang yang datang ke akademi ini untuk menonton turnamen akademi. Oleh karena itu, mustahil bagi akademi ini untuk melanjutkan aktivitas di akademi ini setelah terjadinya insiden penyerangan ini. Jadi aku berniat untuk meliburkan aktivitas di akademi ini sampai waktu yang tidak ditentukan. Selama aktivitas di akademi ini diliburkan, kalian akan dipulangkan ke tempat tinggal kalian masing-masing," ucap nona Karina.

Para murid pun terkejut setelah mendengar perkataan nona Karina.

"Dipulangkan ?!,"

"Kami akan dipulangkan ke rumah kami masing-masing ?!," ucap para murid.

Meskipun para murid terlihat terkejut setelah mendengar perkataannya, nona Karina kembali melanjutkan perkataannya itu.

"Ini adalah tindakan yang harus aku ambil sebagai kepala akademi ini mengingat dampak penyerangan yang terjadi di akademi ini sangatlah besar. Jadi aku minta pengertiannya dari kalian semua,"

"Begitu aktivitas di akademi ini mulai kembali berjalan normal, pihak akademi akan segera menghubungi kalian dan meminta kalian untuk segera datang ke akademi ini lagi. Itu saja yang ingin aku sampaikan, sekarang kalian boleh bubar dan segera pergi ke asrama kalian masing-masing untuk beres-beres dan setelah itu kalian boleh langsung pergi ke rumah kalian masing-masing. Beberapa kereta kuda sudah disiapkan untuk pergi menuju ke beberapa desa atau kota yang ada di wilayah San Fulgen. Bagi kalian yang rumah atau tempat tinggalnya berada di desa atau kota yang dituju oleh kereta kuda itu, kalian boleh menaikinya bersama-sama," ucap nona Karina.

Setelah itu, beberapa murid pun langsung bergegas untuk pergi ke asrama mereka masing-masing. Sementara sisanya masih berada di depan gedung tengah akademi, termasuk dengan aku, Irene, Charles, Chloe dan yang lainnya.

"Aku tidak menyangka kalau kita akan dipulangkan ke rumah kita masing-masing. Jika aktivitas di akademi ini diliburkan sampai waktu yang tidak ditentukan, bukankah itu berarti turnamen akademi dan festival akademi telah resmi dibatalkan ?," tanya Chloe.

"Seharusnya hari ini merupakan berlangsungnya final turnamen akademi. Tetapi karena adanya penyerangan yang terjadi di akademi ini, turnamen akademi terpaksa dibatalkan. Selain itu, festival akademi juga pastinya akan dibatalkan karena akademi ini, bahkan seluruh kerajaan ini sedang dalam kondisi berkabung akibat adanya insiden penyerangan yang terjadi. Tidak mungkin kita mengadakan festival disaat ada banyak orang yang telah tewas karena insiden penyerangan ini," ucapku.

"Iya, Rid benar. Memang mengecewakan karena kita sudah bekerja keras untuk mempersiapkan turnamen dan festival akademi tetapi kedua acara itu malah dibatalkan. Namun kita tidak punya pilihan lain karena ada situasi yang tidak terduga yang terjadi," ucap Charles.

"Sekarang, lebih baik kita segera pergi ke asrama kita masing-masing untuk beres-beres terlebih dahulu sebelum kembali ke tempat tinggal kita masing-masing," ucapku.

"Iya," ucap Charles.

Setelah itu, Charles, Chloe, Noa dan yang lainnya pun langsung pergi meninggalkan bagian depan gedung tengah akademi untuk menuju asrama mereka masing-masing. Sementara aku masih berada di depan gedung tengah akademi meskipun tadi aku bilang kepada mereka untuk segera pergi ke asrama masing-masing. Aku masih berada di depan gedung tengah akademi karena ada sesuatu yang sedang aku pikirkan. Ketika aku sedang memikirkan sesuatu itu, tiba-tiba ada seseorang yang memegang bahuku dari belakang. Aku pun langsung menoleh untuk melihat siapa yang memegang bahuku dan ternyata orang itu adalah Irene.

"Irene ? Ada apa ?," tanyaku.

"Kamu tidak pergi bersama mereka untuk menuju asrama, Rid ?," tanya Irene.

"Masih ada sesuatu yang sedang aku pikirkan, makanya aku tidak pergi bersama mereka," ucapku.

"Sesuatu yang sedang kamu pikirkan ? Apa itu ?," tanya Irene.

"Nona Karina bilang kalau para murid akan dipulangkan ke tempat tinggal atau rumah masing-masing. Karena perkataan nona Karina itu, aku bingung aku harus pulang kemana karena desa Aston yang merupakan desa tempat tinggalku telah dihancurkan. Mungkin aku akan pergi ke salah satu penginapan yang ada di ibukota San Estella saja, lagipula aku punya cukup banyak uang untuk tinggal di penginapan itu sampai aktivitas di akademi telah berjalan normal kembali," ucapku.

"Hmmm jadi kamu sedang memikirkan untuk tinggal dimana setelah dipulangkan dari akademi. Kenapa kamu tidak tinggal di kediamanku saja ? Aku yakin ayahanda dan ibunda juga tidak keberatan apabila kamu tinggal disana. Mereka sebelumnya juga sudah mengajakmu untuk tinggal disana setelah mengetahui kalau desa tempat tinggalmu telah hancur. Jadi lebih baik kamu tinggal saja di kediamanku," ucap Irene.

-

Sementara itu, di sebuah tempat yang jauh dari kerajaan San Fulgen.

Di gereja Angelica Castitat yang merupakan gereja utama Sancta Lux yang berada di Holy Kingdom Svetais.

Di salah satu ruangan yang berada di dalam gereja itu, terlihat nona Maiden sedang tidak mengenakan kain putih yang menutup kedua matanya. Kedua matanya terlihat jelas dengan memiliki warna emas di bola matanya itu dan memiliki pupil mata berwarna putih dengan bentuk '+'. Nona Maiden saat ini sedang berbicara dengan seorang Malaikat di ruangan itu.

"Jadi putri Archiela memintaku untuk menyelidiki tentang hal itu ?," tanya nona Maiden.

"Benar, nona," ucap Malaikat itu.

"Baiklah, kalau begitu kamu bisa kembali. Tolong sampaikan kepada putri Archiela kalau aku akan menyelidikinya," ucap nona Maiden.

"Baik, nona Maiden," ucap Malaikat itu.

Setelah itu, Malaikat itu tiba-tiba langsung menghilang dari ruangan itu. Setelah malaikat itu menghilang, nona Maiden lalu mulai menutupi kedua matanya itu dengan sebuah kain putih. Kemudian, nona Maiden pun mulai berjalan untuk meninggalkan ruangan tempat dia berada saat ini.

Setelah meninggalkan ruangan tempat dia berada sebelumnya, nona Maiden kini telah berada di ruangan yang sangat luas yang merupakan ruangan utama gereja Angelica Castitat. Di ruangan itu, terlihat ada seorang pria yang memiliki tanduk dan ekor seperti seekor Naga yang sedang duduk di salah satu kursi yang ada di ruangan utama gereja itu. Nama pria itu merupakan Dragia, dia merupakan leader atau pemimpin dari Holy Knights.

Nona Maiden yang melihat Dragia sedang duduk lalu menghampirinya.

"Dragia, saat ini ada berapa komandan Holy Knight yang sedang tidak bertugas ?," tanya nona Maiden.

"Saat ini hanya ada 2 saja, nona. 'Terra' sudah tidak memiliki tugas lagi setelah sebelumnya dia berhasil memojokkan Undine yang terus menyerang wilayah yang dekat dengan perbatasan Holy Kingdom. Lalu yang satunya adalah Laviena. Dia saat ini sudah tidak memiliki tugas lagi setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan tugas yang anda berikan," ucap Dragia.

"Hmmm, Terra masih diperlukan untuk berjaga di Holy Kingdom ini. Kalau begitu, tolong panggilkan Laviena karena aku memiliki tugas baru untuknya. Aku akan mengutusnya untuk pergi ke kerajaan San Fulgen," ucap nona Maiden.

-Bersambung