Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Menikmati Tubuh

TEROR MAHLUK PENJILAT DARAH PEMBALUT

Malam itu, hujan turun semakin deras di kota kecil tempat Lia tinggal. Gemericik air yang menetes dari genting membuat suasana semakin mencekam. Hawa dingin merayap melalui celah-celah jendela kamar kosnya yang sederhana. Lia baru saja selesai mandi, air masih menetes dari rambutnya yang basah. Dengan cepat, ia merapatkan handuk ke tubuhnya sebelum mengenakan pakaian tidur. Namun, ketika ia hendak membuang pembalut bekas ke tempat sampah di kamar mandi, ia merasakan sesuatu yang aneh. Sebuah aroma menyelinap di udara. Bukan bau darah biasa, melainkan sesuatu yang lebih busuk, seperti daging yang membusuk di tempat lembab. Lia bergidik, bulu kuduknya berdiri seketika. Ia menahan napas, mencoba mengabaikan rasa tidak nyaman yang mulai merayap di tubuhnya. Dengan cepat, ia membuang pembalut itu ke dalam tempat sampah dan menutupnya rapat. Namun, perasaan tidak enak tidak hilang begitu saja. Seolah-olah ada sesuatu yang sedang mengawasi dari sudut kamar mandi. Lia menelan ludah, matanya bergerak mengamati sekitar, tetapi tidak ada yang berubah. Kamar mandi tetap seperti biasanya. Cermin di hadapannya berembun, meskipun ia tidak menggunakan air panas. Jantung Lia berdegup lebih cepat. Ia melangkah mendekat dan mengusap embun di permukaan cermin dengan tangannya. Samar-samar, tampak sebuah jejak... seperti lidah yang menjilati kaca. Lia terpaku, darahnya seakan membeku di dalam tubuhnya. Ia mengedip beberapa kali, berharap itu hanya bayangannya sendiri. Tapi tidak, jejak itu tetap ada, bahkan semakin jelas. Seolah-olah sesuatu—atau seseorang—benar-benar menjilati cermin dari dalam. Ia mundur perlahan, tangan gemetar meraih gagang pintu. Ia buru-buru keluar dari kamar mandi dan mengunci pintunya. Namun, ketika ia berbalik menuju ranjangnya, ia mendengar sesuatu. Sebuah suara isapan pelan, seperti seseorang sedang menjilati sesuatu dengan penuh nafsu. "Slepp... slepp..."
Endonesie_Media · 131 Views

Berjuang, Melarikan Diri, atau Membeku: Kisah Sang Penyembuh

``` Apakah kamu pernah bertanya-tanya bagaimana rasanya bangun di tubuh yang bukan milikmu? Tubuh yang jauh, jauh lebih muda? Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya pernah memikirkannya secara serius. Itu semua berubah di suatu malam ketika seorang pasien masuk ke UGD tempat saya bekerja dan menembak saya tepat di kepala. Tahu tidak, seandainya dia ingin pendapat kedua, dia cukup minta saja. Tapi itu bukan intinya... Entah bagaimana, saya terbangun di rumah sakit yang asing dengan seorang wanita yang terlihat mencurigakan mirip dengan ibu saya memegang tangan saya dan menangis. Sangat gembira melihatnya, saya membutuhkan beberapa menit untuk menyadari bahwa saya bukan lagi dokter berusia 25 tahun yang sukses di salah satu rumah sakit paling bergengsi di dunia. Tidak, saya adalah seorang gadis berusia 6 tahun yang untuk sesaat... menginginkan ibunya. Ketika kiamat tiba, setiap orang harus menjaga dirinya sendiri. Saya memiliki tiga pilihan: apakah saya akan berjuang untuk apa yang saya inginkan? Apakah saya akan lari dan bersembunyi, atau apakah saya akan membeku ketika setan-setan dari masa lalu saya datang untuk menghantui saya? Kamu mungkin mengenal saya sebagai Penyembuh, tetapi ini adalah cerita saya untuk diceritakan. ------ Fight, Flight, or Freeze adalah novel kedua dalam seri Rebirth in the Apocalypse, kali ini menampilkan Penyembuh: Wang Tian Mu dan para pria di sekelilingnya. Kamu tidak perlu membaca yang pertama untuk bisa mengerti yang ini, dan dia tidak akan selamanya menjadi anak kecil. Li Dai Lu dan para pria di sekelilingnya akan muncul sesekali, tetapi ini benar-benar cerita Wang Tian Mu! Saya harap kamu menikmati! Novel Lainnya: Rebirth in the Apocalypse: Third Time's A Charm (Selesai) Star's Ships (Selesai) Dancing With Monsters (Berlangsung) As Silent As A Mouse (Berlangsung) Temukan saya di Discord: devilbesideyou666 (@Sakura#6289) ```
Devilbesideyou666 · 9.5K Views
Related Topics
More