Chereads / Peace Hunter / Chapter 405 - Chapter 405 : Mereka Yang Melakukan Pergerakan

Chapter 405 - Chapter 405 : Mereka Yang Melakukan Pergerakan

Setelah mendengar perkataan nona Leirion, aku pun langsung terkejut.

"Great Holy War' yang terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu ?! Maksud anda perang besar antara ras Malaikat dengan ras Iblis yang melibatkan seluruh kerajaan, negara ataupun ras yang ada di seluruh dunia ini ?!," tanyaku.

"Iya," ucap nona Leirion.

"Tetapi kenapa Raja Iblis ingin mendeklarasikan perang lagi ? Perang besar ratusan tahun yang lalu telah berakhir setelah ras Malaikat dan ras Iblis sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Dari hasil gencatan senjata itulah dunia saat ini terbagi menjadi 2, yaitu Benua Utara yang dikuasai oleh ras Malaikat dan Benua Selatan yang dikuasai oleh ras Iblis. Kenapa Raja Iblis ingin mendeklarasikan perang kembali setelah dirinya sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan ras Malaikat ?," tanyaku.

"Gencatan senjata yang dilakukan saat perang besar itu merupakan sebuah pilihan yang terpaksa diambil oleh Yang Mulia Raja Iblis. Ras Iblis sudah kehilangan banyak kekuatan tempur dan juga sumber daya selama perang itu. Maka dari itu, Yang Mulia Raja Iblis terpaksa melakukan gencatan senjata dengan ras Malaikat. Ras Malaikat juga sepertinya berada dalam situasi yang sama dengan ras Iblis, maka dari itu mereka pun menyetujui ajakan gencatan senjata itu,"

"Jika ras Iblis tidak kehilangan banyak kekuatan tempur dan sumber daya di perang itu, aku yakin Yang Mulia Raja Iblis tidak akan mengajukan gencatan senjata itu. Gencatan senjata yang terjadi sampai saat ini bukan untuk menghentikan perang untuk selamanya, melainkan hanya untuk sementara saja. Perang besar itu pasti akan terjadi lagi dan Yang Mulia Raja Iblis berniat untuk mendeklarasikan perang besar itu setelah beliau mengumpulkan lebih banyak kekuatan tempur dan juga sumber daya untuk memulai perang itu. Selama kekuatan tempur dan sumber daya yang beliau butuhkan belum terpenuhi, beliau tidak akan memulai untuk mendeklarasikan perang itu," ucap nona Leirion.

"Hmmm begitu ya," ucapku.

Setelah itu, aku pun terdiam sejenak sambil memikirkan perkataan nona Leirion. Tidak lama kemudian, setelah memikirkan perkataan nona Leirion, aku pun langsung mengatakan sesuatu kepada nona Leirion.

"Barusan anda bilang kalau selama kekuatan tempur dan sumber daya yang Raja Iblis butuhkan belum terpenuhi, Raja Iblis tidak akan memulai untuk mendeklarasikan perang itu kan ?," tanyaku.

"Iya, itu benar," ucap nona Leirion.

"Lalu, anda sebagai salah satu komandan pasukan iblis datang ke kerajaan ini bertujuan untuk merebut kerajaan ini secara diam-diam. Setelah kerajaan ini berhasil direbut, kerajaan ini pun akan menjadi tambahan kekuatan tempur dan sumber daya yang Raja Iblis butuhkan," ucapku.

"Itu benar," ucap nona Leirion.

"Kalau begitu....," ucapku.

~Light Magic : Movement of Light~

Setelah itu, aku melesat dengan cepat ke arah nona Leirion.

"....Aku akan mengalahkan anda sehingga anda tidak akan bisa merebut kerajaan ini lagi. Dengan anda yang tidak bisa merebut kerajaan ini, Raja Iblis pun tidak akan mendapatkan tambahan kekuatan tempur dan sumber daya dari kerajaan ini. Dengan begitu, dia tidak akan bisa memulai untuk mendeklarasikan perang besar itu lagi," lanjutku.

Kemudian, aku pun kini sudah berada di hadapan nona Leirion. Lalu, aku pun langsung mengayunkan pedangku dengan cepat ke arah nona Leirion. Tetapi sebelum pedangku mengenainya, nona Leirion berhasil menghindari ayunan pedangku dengan mudahnya. Setelah menghindari serangan pedangku, nona Leirion pun langsung menendangku dengan cepat tepat di perutku. Tendangan yang dia lancarkan sangat kuat sehingga membuatku terhempas hingga menghantam beberapa kursi dan dinding yang ada di belakangku.

*BUMMMMM

Beberapa kursi dan dinding itu pun langsung hancur setelah terkena hantaman tubuhku. Sementara itu, setelah menendangku, nona Leirion terdengar mulai mengatakan sesuatu kepadaku.

"Aku sudah bilang sebelumnya kalau kamu saat ini belum cukup kuat untuk mengalahkanku. Bahkan kamu juga belum cukup kuat untuk bisa melukaiku," ucap nona Leirion.

Setelah mendengar perkataan nona Leirion itu, aku yang baru saja terhempas menghantam dinding langsung kembali bangkit dan melesat kembali ke arah nona Leirion. Setelah sudah berada di hadapannya, aku kembali menyerangnya dengan cepat menggunakan pedangku. Namun lagi-lagi nona Leirion dapat menghindari seranganku dengan mudah. Setelah menghindari seranganku, nona Leirion kembali menyerangku dengan cepat dengan menggunakan tendangannya itu. Aku pun kembali terhempas menghantam kursi-kursi dan juga dinding yang ada di arena turnamen ini. Setelah kembali berhasil menghempaskanku, nona Leirion kembali mengatakan sesuatu.

"Tidak peduli berapa kali kamu mencoba, kamu yang sekarang tidak akan bisa melukaiku," ucap nona Leirion.

Sementara itu, setelah dihempaskan oleh nona Leirion, aku pun langsung menyembuhkan luka-luka yang aku dapat setelah menghantam kursi-kursi dan juga dinding.

~Full Healing~

Luka-luka itu pun langsung hilang setelah berhasil aku sembuhkan dengan menggunakan sihirku. Setelah itu, aku pun melihat ke arah nona Leirion yang sedang berdiri sambil melihat ke arahku.

"Wanita itu selalu berhasil menghindari seranganku dengan mudah. Selain itu, wanita itu juga berhasil menyerangku dengan mudah tanpa bisa aku hindari. Wanita itu bahkan tidak terlihat serius ketika menghindari seranganku ataupun ketika sedang menyerangku. Jika perkataan wanita itu benar kalau dia merupakan salah satu komandan pasukan Iblis, apa itu berarti komandan pasukan iblis memang sekuat ini ? Dia bilang kalau komandan pasukan iblis itu ada 8 orang, itu berarti masih ada 7 orang lagi yang sekuat dirinya. Ternyata dunia ini benar-benar luas. Masih ada banyak orang yang sangat kuat di dunia ini," pikirku.

Saat aku sedang memikirkan itu, nona Leirion yang sebelumnya sedang berdiri tiba-tiba mulai berjalan secara perlahan ke arahku. Aku yang melihatnya mulai berjalan ke arahku pun mulai berdiri kembali setelah sebelumnya berhasil dihempaskan olehnya. Setelah aku sudah berdiri, aku kembali bersiap untuk menyerangnya. Nona Leirion yang sedang berjalan ke arahku pun mulai mengatakan sesuatu lagi setelah dia melihat aku yang bersiap kembali untuk menyerangnya.

"Sepertinya kamu tidak ada niat untuk menyerah ya, padahal aku sudah bilang kalau kamu saat ini belum cukup kuat untuk bisa melukaiku, apalagi mengalahkanku,"

"Selain itu, meskipun kamu berhasil mengalahkanku dah mencegahku untuk merebut kerajaan ini, kemungkinan akan ada komandan iblis yang lain yang akan datang untuk merebut kerajaan ini. Tidak hanya itu saja, Yang Mulia Raja Iblis bukanlah satu-satunya yang ingin mendeklarasikan perang kembali. Aku mendapatkan informasi kalau ada suatu organisasi yang ingin mendeklarasikan perang dengan ras Malaikat juga. Tidak hanya mereka, aku yakin ras Malaikat juga sedang merencanakan untuk mendeklarasikan perang kembali dengan ras Iblis. Intinya, meskipun kamu ingin menghentikanku untuk merebut kerajaan ini yang membuat deklarasi perang yang akan dilakukan oleh Yang Mulia Raja Iblis tertunda, masih ada banyak pihak yang ingin mendeklarasikan perang kembali. Entah perang besar ataupun perang kecil, perang pasti akan terjadi lagi di dunia ini," ucap nona Leirion.

"Kalau begitu, aku hanya perlu untuk menghentikan atau mengalahkan orang-orang atau pihak-pihak yang ingin mendeklarasikan atau memulai perang kembali di dunia ini. Baik anda, komandan pasukan iblis lainnya, suatu organisasi besar, ras Malaikat ataupun Raja Iblis sekalipun, aku akan menghentikan atau mengalahkan mereka agar mereka tidak memulai perang lagi. Aku tidak akan membiarkan perang terjadi lagi di dunia ini karena impianku adalah untuk membuat dunia ini menjadi damai!," ucapku.

Setelah mendengar perkataanku, nona Leirion terlihat sangat terkejut. Dia pun langsung menghentikan langkahnya yang sebelumnya sedang berjalan untuk mendekatiku.

"Membuat dunia ini menjadi damai ?!," tanya nona Leirion yang terkejut.

"Dari awal, aku memang ingin membuat dunia ini menjadi damai sekaligus menyatukan dunia ini. Saat ini dunia terbagi menjadi 2 yang terdiri dari Benua Utara yang dikuasai oleh ras Malaikat dan Benua Selatan yang dikuasai oleh ras Iblis. Aku berniat untuk menyatukan dunia ini dan membuat dunia ini tidak dikuasai oleh siapa-siapa. Tetapi sebelum mewujudkan impian yang besar itu, aku harus mulai dari bawah dulu yaitu dengan mengubah kerajaan ini terlebih dahulu. Sebelumnya kerajaan ini masih menggunakan sistem perbudakan. Selain itu, antara rakyat biasa dan beberapa bangsawan juga sering kali terjadi persilisihan. Tetapi kali ini, kerajaan ini sedikit demi sedikit mulai berubah dengan dilarangnya sistem perbudakan dan menurunnya perselisihan yang terjadi antara rakyat biasa dan beberapa bangsawan. Bisa dibilang, aku sudah hampir merubah kerajaan ini,"

"Lalu setelah berhasil merubah kerajaan ini, aku akan memulai untuk merubah atau membantu kerajaan lain di sekitar kerajaan ini. Kemudian kerajaan yang jauh dari kerajaan ini sampai akhirnya aku berhasil merubah dan membantu semua kerajaan atau negara yang berada di benua ini. Jika semua kerajaan yang telah aku ubah dan bantu memilih untuk memihakku, merubah dunia ini bukanlah hal yang mustahil lagi. Meskipun setelah itu, aku harus berhadapan dengan kedua ras terkuat saat ini yaitu ras Malaikat dan ras Iblis karena mereka merupakan hambatan terbesar untukku agar aku bisa merubah dunia ini,"

"Kemudian, setelah mendengar perkataan anda tentang adanya orang-orang atau pihak-pihak yang ingin memulai perang lagi di dunia ini, aku menjadi semakin ingin membuat dunia ini menjadi damai. Aku tidak akan membiarkan ada orang-orang atau pihak-pihak yang ingin memulai perang lagi di dunia ini," ucapku.

Nona Leirion terlihat masih terdiam sambil terkejut setelah mendengar perkataanku. Lalu tidak lama kemudian, nona Leirion kembali mengatakan sesuatu kepadaku.

"Kenapa kamu ingin membuat dunia ini menjadi damai ? Apakah ada sesuatu atau seseorang yang menjadi alasanmu ingin membuat dunia ini menjadi damai ?," tanya nona Leirion.

"Alasannya ya.....mendiang kakekku dulu berpesan kepadaku agar aku bisa merubah dunia ini suatu saat nanti. Selain itu, di dalam pikiranku, entah kenapa aku seperti mendengar ada suara seseorang yang berpesan agar aku bisa merubah dunia ini. Aku tidak tahu suara siapa itu, yang pasti suara itu bukanlah suara mendiang kakekku ataupun suara dari orang yang aku kenal selama ini. Meskipun suara yang kudengar di pikiranku itu terdengar samar-samar, tetapi aku tahu kalau suara itu bukanlah suara dari orang yang aku kenal selama ini. Suara di pikiranku itu membuatku terdorong untuk bisa merubah dunia ini,"

"Tetapi tanpa alasan itu pun aku mungkin juga akan merubah dunia ini menjadi damai karena aku menyukai hidup di dunia yang tenang dan damai. Tidak hanya aku saja, kebanyakan orang dari ras manapun juga pastinya menyukai hidup di dunia yang tenang dan damai," ucapku.

Nona Leirion kembali terdiam setelah mendengar perkataanku. Wajah terkejutnya itu masih terlihat hingga saat ini. Tidak lama kemudian, nona Leirion kembali mengatakan sesuatu kepadaku.

"Tetapi, merubah dunia ini menjadi damai bukanlah sebuah hal yang mudah. Itu adalah hal yang sangat sulit, bahkan mungkin mustahil. Apa kamu yakin kalau kamu ingin melakukan itu ?," tanya nona Leirion.

"Iya. Seperti perkataan anda, merubah dunia ini menjadi damai memang merupakan hal yang sangat sulit, atau bahkan hampir mustahil, tetapi aku tetap akan melakukannya. Lagipula, tidak ada yang tahu hasilnya sebelum aku mencobanya," ucapku.

Setelah mendengar perkataanku itu, nona Leirion kembali terdiam. Wajahnya tampak terlihat semakin terkejut daripada yang sebelumnya. Aku hanya diam saja sambil melihat ke arah nona Leirion yang sedang terdiam sambil terkejut setelah mendengar perkataanku. Tidak lama kemudian, ekspresi nona Leirion yang terlihat sedang terkejut tiba-tiba langsung berubah. Nona Leirion tiba-tiba langsung tersenyum sambil melihat ke arahku. Senyumannya itu terlihat seperti senyuman yang tulus, bukan senyuman yang jahat. Aku sedikit terkejut begitu melihat nona Leirion yang tiba-tiba tersenyum sambil melihat ke arahku. Tidak lama setelah nona Leirion tiba-tiba tersenyum, nona Leirion kembali mengatakan sesuatu.

"Begitu ya," ucap nona Leirion dengan singkat.

Sepertinya perkataannya yang singkat itu merupakan tanggapan dari perkataanku sebelumnya. Saat nona Leirion menanggapi perkataanku dengan singkat itu, dia terlihat masih tersenyum. Hal itu membuatku semakin bingung.

Lalu, tidak lama kemudian, nona Leirion tiba-tiba berhenti tersenyum. Kemudian, dia tiba-tiba menoleh ke kanannya dan melihat ke langit-langit yang ada di kanannya itu. Nona Leirion terus melihat ke arah langit-langit itu. Aku yang melihat nona Leirion yang sedang melihat ke arah langit-langit itu pun merasa bingung.

"Apa yang sedang dilakukan wanita itu ?," pikirku.

Setelah itu, nona Leirion kembali mengatakan sesuatu.

"Padahal sebelumnya aku hanya mengatakan adanya kemungkinan kalau 'mereka' akan datang. Tetapi siapa sangka kalau 'mereka' akan benar-benar datang," ucap nona Leirion.

Aku pun merasa bingung dengan apa yang dikatakan oleh none Leirion. Aku lalu memutuskan untuk bertanya kepadanya.

"'Mereka' akan datang ? Siapa yang anda maksud ?," tanyaku.

"Sebelumnya aku sudah mengatakan hal ini dengan Remy, seharusnya kamu mendengarnya juga. 'Mereka' yang datang ini merupakan alasan aku menghentikan sihir tingkat tinggi yang dilancarkan oleh Remy," ucap nona Leirion.

Setelah nona Leirion mengatakan itu, aku pun langsung terkejut. Itu karena aku mengingat tentang percakapan nona Leirion dengan Duke Remy ketika mereka membahas tentang masalah sihir tingkat tinggi yang dilancarkan oleh Duke Remy.

"Jangan bilang kalau 'mereka' yang datang itu adalah-," ucapku.

Tetapi sebelum aku menyelesaikan perkataanku, nona Leirion tiba-tiba memotong perkataanku.

"Iya. Para Malaikat," ucap nona Leirion.

-

Sementara itu, di suatu gua yang ada di pegunungan Orokho.

Terlihat seorang wanita yang memiliki sepasang tanduk di kepalanya dan juga memiliki ekor sedang tertidur di sebuah kursi yang terlihat seperti sebuah singgasana. Wanita itu merupakan wanita yang dilawan oleh Duchess Arlet 11 tahun yang lalu. Lalu ketika wanita itu sedang tertidur, wanita itu tiba-tiba langsung membuka matanya dan terbangun. Wanita itu kemudian melihat ke atas, tepatnya ke langit-langit gua tempat dia berada.

"Hawa keberadaan ini...," ucap wanita itu.

Wanita itu kemudian langsung berdiri dari singgasananya dan bergegas keluar dari gua tempatnya berada saat ini. Tidak lama kemudian, wanita itu pun telah keluar dari gua tempatnya berada sebelumnya. Setelah itu, wanita itu langsung melihat ke arah langit. Di langit yang dilihat oleh wanita itu, terlihat ada puluhan objek yang bercahaya terang yang sedang terbang melesat menuju suatu tempat. Wanita itu terlihat terus melihat ke arah puluhan objek bercahaya yang sedang terbang melesat itu.

"Tumben sekali 'mereka' melakukan pergerakan seperti ini. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi yang membuat 'mereka' bergerak. Lalu arah yang dituju oleh 'mereka' itu adalah kerajaan itu," ucap wanita itu.

Setelah wanita itu melihat ke arah puluhan objek bercahaya yang sedang terbang melesat di langit itu, wanita itu lalu melihat ke arah kota yang berjarak cukup jauh dengan pegunungan Orokho tempatnya berada saat ini. Meskipun kota itu berjarak cukup jauh, kota itu dapat terlihat dari pegunungan Orokho. Kota yang dilihat oleh wanita itu merupakan kota San Lucia. Itu berarti kerajaan yang dimaksud oleh wanita itu merupakan kerajaan San Fulgen.

"Sepertinya ada sesuatu yang menarik yang terjadi di kerajaan itu," ucap wanita itu sambil melihat ke arah kota San Lucia.

Sementara itu, puluhan objek bercahaya yang terbang di langit itu pun kini sudah melintas di langit kota San Lucia. Meski begitu, puluhan objek bercahaya itu tidak berhenti dan terus terbang melesat. Puluhan objek bercahaya itu kini sedang terbang melesat menuju ibukota San Estella.

-Bersambung