"Rupanya kalian berdua ada disini," ucap orang itu.
Kami melihat ke belakang dan ternyata itu adalah Noa dan ada Chloe juga. Mereka berdua masing-masing memakai pakaian kasual.
"Kenapa kalian tidak bilang kalau ingin jalan-jalan pagi ?," ucap Noa.
"Aku awalnya ingin jalan pagi sendiri lalu aku bertemu Charles saat keluar dari kamarku, jadinya aku mengajaknya bareng. Aku kira kamu dan Chloe masih tidur, jadinya aku tidak enak untuk mengetuk pintu kamar kalian," ucapku.
"Aku juga, saat keluar aku bertemu dengan Chloe, lalu kami berniat untuk memanggilmu. Lalu saat ingin pergi ke tempatmu, tiba-tiba si putri es keluar dari kamarnya lalu bilang kalau kamu sudah pergi bersama Charles tapi dia tidak tahu pergi kemana. Aku dan Chloe lalu pergi ke bawah dan bertemu dengan gadis-gadis di gerbang depan, lalu mereka bilang kalau kalian berdua pergi menuju air mancur di depan lobi, dan akhirnya aku bisa menemukan kalian," ucap Noa.
"Lalu kenapa kalian mau masuk ke lobi ? bukannya kalian ingin jalan-jalan pagi ?," ucap Noa.
"Tadi aku habis tanding lari dengan Charles. Dan sekarang aku merasa lapar karena aku belum sarapan. Jadinya aku ingin pergi ke kantin dulu untuk menanyakan apakah masih menyediakan makanan gratis atau tidak," ucapku.
"Owh begitu. Tunggu sebentar, tadi kamu habis tanding lari dengan Charles ? lalu bagaimana hasilnya ?," tanya Noa.
"Aku kalah telak," ucap Charles.
"Yang benar ? kakak kalah ?," tanya Chloe.
Charles mengangguk.
"Kenapa kalian tidak tanding lari saat ada aku ? padahal aku ingin melihatnya," ucap Noa.
"Nanti juga ada kesempatan untuk melihatnya. Lebih baik sekarang kita pergi ke kantin," ucapku.
"Baiklah kalau begitu, aku kebetulan juga belum sarapan," ucap Noa.
Kami pun masuk ke lobi untuk pergi ke kantin. Di lobi, kami bertemu dengan salah satu pengawas disana. Aku pun bertanya kepada pengawas tersebut tentang apakah kantin masih menyediakan makanan gratis untuk murid baru. Lalu pengawas itu bilang kalau makanan gratis masih disediakan untuk murid baru sampai malam nanti karena besok para murid baru sudah secara resmi mulai belajar di akademi dan makanan gratis di kantin hanya disediakan saat makan siang saja. Setelah bertanya kepada pengawas tersebut, kami pun segera menuju kantin untuk sarapan.
-
Setelah sarapan, kami berniat untuk jalan pagi kembali. Kami berencana untuk berkeliling ke area belakang akademi. Kami segera pergi dari kantin dan menuju ke lobi untuk keluar. Setelah keluar dari lobi, kami memilih belok kanan dan melewati asrama para murid untuk menuju ke toko-toko dan pasar yang ada di ujung jalan dari asrama. Kami terus berjalan melewati bangunan-bangunan asrama. Sesekali kami melihat ke arah bangunan asrama tahun angkatan sebelumnya. Secara logika, mereka yang menempati bangunan itu merupakan senior kami. Ada dari mereka yang mengobrol di dalam bangunan dan di luar bangunan asrama, ada juga yang sedang berkumpul di gerbang asrama mereka masing-masing. Beberapa dari mereka ada yang melihat ke arah kami. Sepertinya mereka menyadari tentang Charles dan Chloe yang mana mereka adalah pangeran dan putri di kerajaan ini. Mereka pun menyapa Charles dan Chloe.
"Bahkan para senior pun tau siapa kamu, seperti yang diduga dari orang terkenal," ucap Noa.
"Hahaha, ya apa boleh buat kan. Lagipula aku adalah Pangeran dan Chloe adalah putri. Jadi tidak mengherankan jika mereka kenal aku," ucap Charles.
"Ngomong-ngomong Charles, apa ada dari mereka yang kamu kenal ? atau ada putra atau putri dari orang terkenal di antara mereka ?," tanyaku.
"Kalau yang aku liat sih tidak ada dari mereka yang aku kenal. Tapi jika kamu menanyakan ada atau tidak anak orang terkenal di antara senior, aku jawab iya. Setidaknya ada banyak putra dan putri dari Marquess, Count ataupun Viscount. Dan untuk putra dan putri dari Duke, ada putra dari Duke San Minerva yang kalau aku tidak salah dia berada di tahun ke 3 di tahun ini. Dan ada juga putri dari Duke San Quentine yang berada di tahun ke 2, 1 tahun di atas kita," ucap Charles.
"San Minerva dan San Quentine ? Berarti ditambah putri Irene dan juga Enzo, di akademi ini sekarang punya murid dari putra dan putri dari semua Duke ?," tanyaku.
"Iya itu benar. Terlebih lagi ditambah aku dan Chloe, berarti ada anak dari 4 Duke dan Ratu di kerajaan ini," ucap Charles.
"Banyak sekali anak dari orang penting yang berada di akademi, tidak mengherankan karena ini merupakan akademi satu-satunya di kerajaan ini. Sudah pasti banyak anak orang penting yang berada disini untuk belajar," ucap Noa.
"Tapi bukankah itu hal yang bagus, kamu bisa bersaing dengan mereka," ucapku.
"Kamu benar. Oleh karena itu, aku juga akan berjuang agar tidak kalah dari yang lainnya, aku tidak boleh kalah sebagai anak dari Ratu. Tapi nyatanya aku malah kalah oleh Rid saat tanding lari tadi," ucap Charles.
"Santai aja Charles, kekalahan akan menuntunmu untuk menjadi lebih baik lagi," ucapku.
"Haha kamu benar, aku tidak boleh merenung hanya karena kalah. Ya sudah yuk kita hentikan obrolan ini dan lanjut untuk pergi melihat toko dan pasar," ucap Charles.
Kami pun berjalan kembali menuju pertokoan dan pasar yang berada di ujung jalan sebelah kiri dari asrama. Setelah beberapa saat berjalan, kami pun melihat banyak bangunan berjejer di depan yang kemungkinan itu adalah pertokoan akademi. Banyak orang yang berada disana yang kemungkinan mereka adalah para murid yang sedang berbelanja. Kami masuk ke komplek pertokoan dan melihat-lihat barang apa saja yang diperdagangkan. Ada pakaian, peralatan, bahan makanan seperti daging dan sayuran dan lain-lain. Ada juga yang menjual makanan jadi. Kami pun berhenti di toko roti.
"Apakah kamu mau membeli roti itu Rid ? akan aku belikan kalau kamu mau," ucap Charles.
"Tidak, aku kan sudah makan tadi," ucapku.
"Noa bagaimana ? apakah kamu mau ?," tanya Charles.
"Ya kalau ditawari sih mana mungkin aku menolak," ucap Noa.
Noa dan Charles pun membeli roti itu. Saat aku menoleh ke arah Chloe. Aku melihat dia sedang memegang 2 roti di tangannya sambil memakan 1 roti yang ada.
"Sejak kapan kamu membeli roti itu Chloe ?," tanyaku.
"Baru saja," jawab Chloe.
Aku bahkan tidak melihat dia membeli roti itu. Padahal tadi dia sudah sarapan dan sekarang dia makan dua roti lagi. Aku ingin bilang itu tapi sepertinya tidak baik membahasnya.
"Apa kamu mau, Rid ?," tanya Chloe sambil menyodorkan 1 roti lain di tangannya.
"Tidak usah," ucapku.
Saat itu, tiba-tiba aku merasakan perasaan seperti sedang diawasi. Perasaan ini sama seperti yang ku rasakan saat di ujian ketiga sebelumnya. Tapi aku lebih memilih tetap tenang dan tidak bertindak berlebihan menanggapi itu.
Setelah Charles dan Noa sudah membeli roti, kami pun keluar dari komplek pertokoan dan berniat menuju taman yang berada di belakang akademi. Saat sampai di belakang akademi, seperti yang dibilang pengawas sebelumnya, terdapat taman yang benar benar luas. Di taman itu terdapat banyak bunga dan tumbuhan, juga terdapat air mancur dan kolam di tengah taman tersebut.
"Wah indahnya," ucap Chloe.
Chloe nampak terpukau dengan taman tersebut.
"Sepertinya ini akan jadi tempat favoritku selama berada di akademi ini," ucap Chloe.
Tidak hanya Chloe, banyak murid lain yang senang berada di taman ini. Terbukti dengan adanya banyak murid yang datang ke taman itu. Ada yang hanya sekedar melihat-lihat bunga atau duduk di bangku taman sambil membaca buku.
Setelah beberapa saat di taman, kami lanjut berkeliling dan tujuan selanjutnya menuju ke danau akademi yang berada di belakang taman. Di belakang taman terdapat 1 jalan yang menghubungkan taman ini dengan danau akademi. Di sekeliling jalan ini terdapat pohon-pohon besar yang bisa dibilang kalau ini adalah hutan akademi. Kami terus berjalan menyusuri jalan itu dan sampai akhirnya kami sampai di ujung jalan. Dan bisa dilihat danau akademi San Fulgen. Danau ini begitu luas. Banyak yang sedang memancing atau sekedar bermain air di danau tersebut.
"Aku tidak heran kalau misalkan murid-murid di akademi ini bisa betah berada disini walaupun tidak bisa pulang ke rumah. Soalnya banyak tempat-tempat yang bagus di akademi ini," ucapku.
"Kamu benar, Rid," ucap Charles.
"Ayo berkeliling, aku juga ingin main air," ucap Chloe.
"Andai saja aku punya alat pancing, aku juga ingin memancing ikan," ucap Noa.
Kami pun berjalan mendekati danau. Namun, aku merasakan kalau ada yang mengawasi ku lagi disini. Tidak hanya di komplek pertokoan dan di taman, bahkan di danau ini pun aku sedang diawasi. Karena aku penasaran dengan tujuan dia ini, akhirnya aku berniat mencari dia.
"Kalian bertiga berkeliling danau duluan saja, aku ingin kembali ke asrama dulu. Aku ingin mengambil sesuatu," ucapku.
"Apa kamu mau diantar, Rid ?," ucap Noa.
"Tidak usah, aku akan kembali dengan cepat," ucapku.
Aku pun berjalan kembali ke jalan penghubung antara taman dan danau. Kebetulan saat itu tidak ada orang lain yang lewat. Aku pun keluar dari jalan dan pergi memasuki hutan. Aku berjalan menuju orang yang mengawasiku. Aku akhirnya sampai di tempatnya berada tapi tidak ada orang disana.
"Ada perlu apa ya denganku ? bahkan sampai mengawasiku sejak tadi," ucapku walau tidak ada orang.
Setelah itu, munculah seorang wanita yang berambut hitam dari balik pohon. Wanita itu tidak terlalu tua, sepertinya umur 30 an tahun. Dan wajahnya terasa familiar.
"Aku tidak menduga kalau kamu tau sedang diawasi. Ngomong-ngomong, ini pertemuan pertama kita. Perkenalkan, namaku Karina Stella. Aku adalah Kepala Akademi San Fulgen Akademiya," ucap wanita itu.
-Bersambung