Thili sampai di tepi sungai, ia meminum air sungai tersebut serta melihat apa yang ada didalam kantung pemberian nenek Yuna.
Dalam tas itu berisi sebuah beberapa Dukat yaitu uang logam yang dapat ditukarkan untuk makanan, pakaian atau barang barang.
Dalam tas itu berisi sebuah pisau kecil dan makanan ringan, Thili mulai makan dan minum melalui air sungai.
Thili menyimpan air tersebut untuk menyetor ulang perbekalannya, ia melanjutkan perjalannya ditengah hutan.
Setelah beberapa saat Thili mendengar suara, ia mengira itu adalah desa tapi ternyata ada seorang gadis petualang yang sedang dikeroyok sekumpulan goblin dan 1 goblin raksasa gemuk.
Thili manyaksikan pertarungan tersebut dari balik semak semak, sang petualang itu bertarung habis habisan. Ia berhasil mengalahkan 1 goblin raksasa dan beberapa goblin.
Namun sang gadis kalah, ia terluka sangat parah dan kehabisan banyak darah, para goblin pergi mejauh. Thili menghampiri gadis tersebut, ia hanya menemukan mayat. Pedang gadis tersebut sudah retak dan hanya ada beberapa botol cairan dan beberapa herb/obat.
Thili langsung mengambil semua peralatan dan dukat yang dibawa gadis tersebut.
*grusuk* *grusuk*, Thili menyadari ada bunyi berasal dari semak semak didekatnya, ia dengan cepat mencari tempat bersembunyi dan menemukan bahwa dibawah badan goblin raksasa tersebut ada sebuah celah.
Thili segera masuk ke celah tersebut, Thili berlumuran darah dengan disertai bau yang sangat busuk.
Thili melihat keluar melalui celah kecil, ia melihat tubuh gadis tersebut dipukuli terus menerus menggunakan gada kayu.
Para goblin tersebut mengencinginya dan menertawakannya, Thili menjaga nafas dan pergerakan sekecil mungkin supaya tidak diketahui oleh goblin.
Para goblin berdiri dan berlompat lompat diatas goblin raksasa, jantung Thili berdegup kencang tapi ia tetap tenang. Para goblin seperti sedang manangisi kematian goblin raksasa.
Setelah itu mereka semua pergi dari area itu hujan pun tiba, Thili merangkak keluar dan melihat mayat gadis itu. Tidak ada yang tersisa dari gadis itu, wajahnya hancur, kakinya buntung dan seluruh badannya berubah menjadi ungu. Thili melanjutkan perjalanannya.
Thili sampai disebuah kota namun ia berhenti, ia merasakan hawa buruk yang berasal dari kota tersebut, Thili pun balik arah kedalam hutan. Dan melanjutkan perjalanannya ke kota selanjutnya.
bersambung.....