Chereads / The Beginning Of The Downfall / Chapter 10 - [Chapter 10 : He Can't Die]

Chapter 10 - [Chapter 10 : He Can't Die]

Thili berjalan menelusuri Hutan Osgo yang berada di sebelah Timur kerajaan, ia memikirkan semua perkataan serta nasihat Elvy dan membuat rencana untuk mengalahkan goblin.

Thili sudah hampir berada ditempatnya, ia memikirkan sebuah perangkap untuk goblin tetapi ia ragu apakah perangkapnya akan berhasil sepenuhnya.

Ia berpikir lagi, namun ia memikirkan jikalau menyerang para goblin dari depan. Ide tersebut sekali lagi tidak dipergunakan karena ada kemungkinan jika ada goblin yang menyerang dari belakangnya.

Thili terpikirkan suatu hal, ia melumuri tubuhnya dengan tanah dan lumpur dengan tujuan menyerang goblin dengan mengendap endap.

Ia segera mencari goblin, seketika itu ia menemukan beberapa goblin kecil yang sedang memukuli kupu kupu. 4 goblin kecil memukuli kupu kupu, 2 goblin dewasa tidur dibawah pohon.

Saat sedang memperhatikan, ada sebuah goblin yang datang dan berbicara. Para goblin kecil menunjuk kearah goblin dewasa yang sedang tertidur.

Goblin tersebut seperti sedang memarah marahi goblin yang tertidur, kedua goblin tersebut pergi kedalam hutan dan goblin yang telah marah marah pun tidur.

Ini adalah kesempatan Thili untuk membunuh kedua goblin tersebut, Thili mengikuti goblin tersebut dari belakang dan membunuh keduanya dalam sekejab.

Bau dari tubuh goblin sangatlah menyengat tapi Thili berpikir bahwa itu adalah ide yang jauh lebih bagus, ia melumuri tubuhnya sendiri dengan darah goblin tersebut.

Thili kembali ketempat semulan dan membunuh goblin yang sedang tertidur, goblin kecil tidak menyadari tindakan Thili sama sekali.

Namun ketika Thili berjalan kearah goblin kecil mereka seketika sadar ada seorang petualang, Thili menebas 2 kepala goblin tersebut. 2 goblin langsung berlari namun Thili menginjak salah satu tubuh goblin dan menghancurkan kepalanya dengan diinjak.

Thili berlari mengejar goblin terakhir, ia memegang lehernya dan manaruh tangannya didalam mulut goblin, ia menarik kepala dan tubuh goblin dengan arah berlawanan seketika itu merobek kepala goblin terbsebut.

Thili : dengan begini sudah ada 2... 3... 7...

goblin yang sudah kubunuh dan tersisa 1 lagi

Thili : !!

Saat Thili sedang mengumpulkan kuping goblin sebagai tanda bukti, ia tiba tiba diserang dan terpental ke arah pepohonan.

Thili : (ada goblin lain yang sedang mengawasi? bagaimana bisa dia menyadari posisiku? apakah karena bau darah temannya yang begitu kuat hingga menariknya kemari?)

Thili : *Bluargh*

Setelah Thili berdiri ia melihat goblin setinggi orang dewasa, goblin tersebut memakai armor yang kemungkinan dari petualang yang ia kalahkan.

Thili segera menghunuskan pedangnya dengan kuda kuda bertahan, goblin tersebut mengendus namun tiba tiba ia tersenyum lebar mengeluarkan air liur yang banyak dan tertawa cengingisan.

Goblin tersebut mengelap liurnya dan berlari kearah Thili, Thili berhasil menghindari serangan pedangnya namun ia ditendang oleh goblin tersebut.

Thili tidak menggunakan tamengnya namun ia menggunakan pedanganya untuk melindungi diri dan menyerang.

Kaki goblin tersebut berdarah dan ia tampak , goblin tersebut menatap Thili dengan tatapan mengintimidasi. Thili sempat merasakan tatapan intimidasi tersebut namun ia tidak merasakan apa apa.

Goblin tersebut berlari dengan sangat cepat, bagian kanan perut Thili tergores oleh serangannya, Thili segera membalas dengan menebas paha kanannya.

Thili menggunakan tamengnya dan mengambil langkah mundur, goblin tersebut menyerang secara membabi buta hingga pedangnya patah.

Thili hanya menghindari dan menangkis serangannya, tameng Thili hancur dan tangannya patah dan berdarah saat ia menerima serangan terakhir dari pedang tersebut.

Thili sadar bahwa ini bukan saatnya untuk menangis ia segera munusuk kaki goblin hingga goblin tersebut berlutut, Thili mencabut pedangnya dan menaiki goblin tersebut.

Sang goblin memegang tangan Thili dan tangan yang satunya memegang kepalanya, ia mencengkram tanga Thili dan menambah lukanya namun Thili menusuk leher goblin dari belakang.

Saat Thili membunuhnya ia terjatu dari tubuh sang goblin, ia menjerit kesakitan serta nafasnya tak teratur.

Tangannya yang terluka parah mengeluarkan api ia berteriak kesakitan tanpa henti, namun api tersebut justru menyembuhkan lukannya.

Thili beristirahat sebentar dan memahami apa yang terjadi pada dirinya, ia sadar bahwa api itu bukanlah kutukan yang ia kira diberikan dari gereja tersebut namun sebuah kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri.

Ia berpikir kenapa gereja tersebut memberikannya kekuatan dan setelah itu mengusirnya dan kakaknya juga, hal itu hanya membuat Thili semakin dendam dengan gereja tersebut.

Malam hari pun tiba, Elvy serta beberapa orang di guild menunggu kepulangan Thili. Beberapa diantara mereka cemas dan beberapa diantara mereka menganggap bahwa dia adalah bocah bodoh yang tidak sayang nyawa.

Elvy : ERIK!!! SEKARANG KAU CARI BOCAH ITU SEKARANG JUGA!!

Erik : ta -tapi kupikir bocah itu kabur ketakutan dan kembali kesini secepatnya

Elvy : AKU TIDAK PEDULI!! JIKA KAU TIDAK MENEMUKAN BOCAH ITU SAAT FAJAR TIBA KAU AKAN DIMASUKKAN KE DALAM BLACK DOLPHIN!!

Erik : *cih* kau ini terlalu berlebihan sampai memasukkanku kedalam penjara, paling bocah itu ketakutan dan melarikan diri hingga ia tak berani menunjukkan dirinya lagi

Elvy : AKU SUDAH CUKUP DENGAN OMONG KOSONGMU!!!

Elvy : kalian semua yang ada disini cepat cari boca-

Pintu guild terbuka, semua orang terkejut melihat apa yang terjadi. Thili kembali tanpa luka serta membawa hasil jarahannya.

Baju Thili robek dan pedangnya retak, ia menyerahkan bukti buruannya dan sebuah pelindung kepala dari goblin.

Erik : oy oy, dia aman aman saja nih! walau sangat bau!

Erik : DIA BAHKAN TIDAK TERLUKA SAMA SEKALI BWAHAHAHAHA!!!!!

Semua orang terdiam senyap saat menghadapi tawaan Erik.

Erik : oy bocah kau sepertinya tidak pandai menipu!

Thili : apa maksudmu? aku telah membunuh 8 goblin sesuai perintah

Erik : kau pikir aku akan percaya begitu saja? ada 3 goblin normal, 4 goblin kecil, dan 1 goblin evolusi. Maksudku apa kau bercanda? kau mengalahkan goblin evolusi tanpa terluka sedikit pun bwahahahah!!!!

Petualang lainnya mulai meragukan Thili setelah apa yang dikatakan oleh Erik, Bahkan Elvy sedikit tidak percaya.

Elvy : Thili berikan kartu guildmu padaku, aku ingin melakukan pengecekan

Erik : ITU TIDAK PERLU DASAR WANITA TUA!! coba pikir dengan logika saja, bocah ini hanya ingin uangku saja jadi ia berpura pura bertempur melawan goblin namun ia hanya membuat robekan dibaju, mengotori dirinya dan meretakkan pedanganya sendiri!

Erik : dengan kata lain dia adalah PENIPU!!

Petualang lain meragukan Thili dan memaki makinya dengan sebutan penipu, Erik tersenyum dan berkata.

Erik : bocah! uang ini adalah milikku karena kau ingin menipuku, jadi kau tidak mendapatkan apapun bwahahaha

Saat Erik berjalan kedepan pintu guild ia menatap dan jatuh.

??? : kau sepertinya membuat sebuah perjajian yang unik ya.. Erik...

Erik : suara itu.. KETUA GUILD!??

Erik : dengarkan aku ketua guild, anak itu mencoba menipuku! ia berpura pura bertarung dan-

Rina : Diam Erik, yang menentukan siapa penipu atau bukan itu bukanlah kau, tetapi kartu guild

Rina : bagaimana Elvy? apakah anak itu benar benar seorang penipu atau bukan?

Elvy : Ketua Guild kau harus melihat ini!!!

Rina : hmmm... jadi begitu..

Erik : sudah terbukti kan kalau dia adalah seorang-

Rina : Erik!! dia menyelesaikan misinya tanpa bantuan siapapun, bahkan ia mengalahkan goblin evolusi sendirian

Rina : dengan kata lain ia bukanlah seorang penipu

Erik : ITU TIDAK MUNGKIN KETUA, BAHKAN UNTUK MENGALAHKAN GOBLIN EVOLUSI DIBUTUHKAN 5 ORANG RANK D, DAN DIA HANY-

Rina : cukup Erik tapi ini adalah kenyataannya, anak ini berhasil menyelesaikan misinya dan kau berjanji akan-

Erik : YA AKU TAU!! ini 235 dukat perak atau semua uangku!! kau puas!!!

Erik pergi dengan perasaan kesal sambil menggigit mulutnya, sesudah itu Rina menghampiri Thili dan menasehatinya.

Rina : Thili entah bagaimana kau bisa menyembuhkan luka sehebat dalam waktu singkat, kau adalah orang yang hebat. Aku mengakuimu

Rina : gunakanlah uang itu sebaik baiknya, jangan sampai kau menghambur hamburkannya dan menjadi sampah, aku tidak ingin melihat guild ku di isi oleh orang orang seperti itu

Thili : aku mengerti Ketua!

Rina : jadi apakah sudah jelas semuanya! bahwa anak ini adalah anak yang berbakat dan mungkin saja ia bisa mengalahkanku dimasa yang akan mendatang, aku akan menghadapi siapapun yang ingin menghentikannya! camkan itu dan selamat malam!

Rina pergi keluar dari guild dan seketika seluruh petualang di guild menyoraki Thili, ia disemangati semua orang. Elvy tersenyum karena ia mungkin saja melihat seorang petualang hebat pada masa awalnya.

Setelah semuanya berakhir, semua orang pulang kerumahnya masing masing. Sebelum pulang Thili menghampiri Elvy dan berterima kasih padanya karena telah membantunya. Elvy tersenyum dan membalas.

Elvy : ya! tentu saja aku akan membantu siapapun yang membutuhkan dengan senang hati! kalau kau ada masalah ceritakan saja padaku!

Thili : ya, lain kali

Mereka berdua berpisah menuju rumahnya masing masing.

Bersambung..