Di sebabkan dalam waktu yang tidak di tentukan, sebagaimana lamanya, organisasi bersama rekan-rekan yang dibentuknya di vakumkan.
Mengingat kondisi dan ruang bagi berkembangnya organisasi tersebut terjegal oleh pihak-pihak berwenang dalam menanggulangi kejahatan yang di manipulasi.
Sudah menikah, mempunyai keluarga Kecil yang rukun dan Damai tidak membuat Narendra Sanggarama berpikir sempit Dan terkekang oleh waktu Dan kondisi yang menyita dalam mengurus rumah tangga.
Hobbynya, yang gemar berjudi dan cakap bicara tidak menjadikan dirinya berhenti begitu saja walau sudah memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Penguasaan bahasa asing dan logat-logatnya, membuat rasa percaya diri menjadi tumbuh dan harus lebih aktif, terpacu akan kehidupan masa depan yang lebih maju.
Berhenti dari tempat bekerja di salah satu perusahaan swasta yang ada di Surabaya, bermodalkan receh dan kepeng yang tidak seberapa di kantong celana, hanya akan cukup sampai ke negeri eropa dan bermain sebagai pejudi kelas rendah.
Mengunjungi Texas, Amerika serikat Narendra Sanggrama bermodal mental dan tekad mencoba keberuntungannya.
Bermain judi dengan memainkan modal receh semata, memasang taruhan dadu yang di putar bandar ke dalam sebuah kotak hitam pekat tertutup pandangan mata, dengan hening mendengarkan suara dag-dig-dig dadu yang di putar di sebuah meja, dadu keluar sesuai angka yang di pilih Narendra Sanggrama.
Keberuntungan yang turut menyertainya, dari nominal angka di kantong berkisar $10 dirinya dapat mengumpulkan modal mencapai $1000 sudah cukup meningkatkan permainan ke level menengah.
Bermain Poker di Texas, Amerika $1000 dalam hitungan jam berubah menjadi $10000, menambah motivasi kecintaan terhadap judi yang di gilainya.
Pada hari Kedua di Malam Kedua masih di Texas, Amerika Narendra Sanggrama tetap bersikukuh bermain poker bersama pejudi lainnya.
Tidak gentar dan ragu, tatapan mata dan raut wajah yang senyum tipis menyapa memberi peluang besar mendapat kemenangan jackpot yang diharapnya.
Berbagai pejudi ternama turut serta, baik warga negara Amerika, China, Inggris dan Rusia semakin hingar binar sudah pencahayaan semarak meriah di kota Amerika.
Sempat turun menyentuh angka $4500 Dini hari Kedua di Amerika, mengisyaratkan dirinya sejenak jeda dan melepas penat jiwa.
Datang dan duduk di meja poker yang sama, $4500 merambat naik dalam beberapa jam permainannya.
Meraup total sampai $100.000, Narendra Sanggrama meminta rehat bersantai ria sejenak agar pikirannya dapat lebih fresh dari sebelumnya.
Dini hari di Amerika pada malam Ketiganya, Narendra Sanggrama mendapat posisi nyawan semanyamnya, mampu memenangkan pertandingan hingga ke level atas pada angka $1000.000.
Total tersebut sudah cukup mengobati rasa penasarannya, mengganti rugi segala bentuk akomodasi perjalanan pulang dan pergi di Amerika.
Termasuk membayar Hotel, Makan, Minumnya selama berada di Amerika.
Sebelum meninggalkan negeri Paman-Sam, Narendra Sanggrama tidak lupa menyempatkan diri berwisata ke Gedung Putih di Amerika.
Kepulangannya ke Indonesia di sambut hangat istri dan anaknya, apalagi dirinya sudah tenang memiliki modal untuk suatu saat berwirausaha, hasil kemenangan judinya.
Yang menyentuh angka pengeluaran Jackpot sebesar $1000.000, yang di nominalkan di Indonesia ke dalam bentuk Rupiah, nilainya dapat ribuan kali lipat pecahan mata uangnya.
Istri dan Anaknya yang sudah sejak Tiga Hari, menunggu kepulangan Narendra Sanggrama di Surabaya.
Narendra Sanggrama, sengaja ke Amerika beralasan untuk menjenguk temannya yang bekerja disana tanpa mengetahui bahwa yang terjadi adalah Narendra Sanggrama bermain di meja judi bertaruh nyali.
Bahkan setibanya di indonesia, transit di Jakarta mengetahui peekembangan Ibukota, selebihnya langsung menuju Surabaya.
Setibanya di Surabaya dengan pakaian Rapi laksana Mafia Berdasi, dirinya yang tidak membawa buah tangan atau cendera mata, ternyata sudah menyiapkan dana guna keperluan rumah tangga hasil jerih payahnya bertaruh di meja judi.
Memberi istrinya $500.000 tak lantas membuat terlalu bahagia, karena yang di khawatirkan adalah kondisi Narendra Sanggrama.
Tak lantas istrinya berpesta, namun uang dan dana yang di beri Narendra Sanggrama di tabung sebagai modal di masa mendatang guna keperluan keluarga.
Masih menyisakan kemenangan $500.000, Narendra Sanggrama ingin berbisnis dengan hasil kerja cerdas dari wawasan dan pengetahuannya.
Di Surabaya, Narendra Sanggrama menyewa sebuah ruko kecil di kawasan perniagaan kota, dengan harapan dapat membangun perjudian mewah.
Sekalipun sudah mengenal bahwa yang dilakukannya melanggar etika dan pemerintah sebab bisnis yang di jalankan illegal tanpa surat izin operasional usaha sesuai perintah Undang-Undang Negara.
Berkedok Game berbayar yang memberi keuntungan, dibantu anak buah yang sesuai menjalankan prosedural usaha, Narendra Sanggrama membuka situs perjudian online.
Mengupayakan dan bekerja sama dengan aparat setempat serta pemerintah dalam menggelapkan pajak penghasilannya agar tetap aman dalam menjalankan kegiatan usaha.
Perlindungan yang terselubung memang lambat laun tidak harus di buka secara terbuka yang suatu saat dapat menimbulkan prahara.
Bisnis terselubungnya, mengandalkan iklan di sosial media dengan pergerakan para anak buah yang telah sesuai memegang peranan masing-masing dalam bidangnya.
Di tengah krisis Ekonomi, banyaknya fenomena sosial, ketimpangan kesejahteraan dalam waktu singkat situsnya dapat menghasilkan royalti bergelimpahan.
Mendapat iming-iming keuntungan berkali-lipat dari situs yang ditawarkan nyatanya membuat Narendra Sanggrama yakin bisnisnya akan berkembang pesat.
Dirinya dapat menggaji karyawan dua kali lipat dari upah minimum pekerja pada umumnya sebagai timbal balik atas kinerja mereka.
Dalam waktu satu tahun, bisnisnya yang berawal dari $500.000, berhasil meraup keuntungan $5000.000 setelah dirinya benar-menjaga eksistensi pelanggan dan penggemar di situsnya di tambah bonus-bonus menjanjikan.
Memperhatikan dengan seksama kesejahteraan pekerjanya, para aparat dan pemerintah sebagai pelindung usaha juga selalu di perhatikan peran-peran dan pajak pendapatan mereka.
Tidak segan dan bimbang, semua pekerja dan anak buahnya berlatar belakang hacker dan pekerja seks komersil di kota surabaya.
Hacker dapat membantunya memberika kestabilan performa situs dan teknologi sehingga para mantan pekerja prostitusi di pekerjakan sebagai marketing perusahaan.
Seburuk apapun pandangan orang terhadap latar belakang dan status sosial anak buahnya, Narendra Sanggrama memaklumi dan menempatkan posisi mereka dengan layak serta manusiawi.
Dalam pola pikir dan pandangan, apabila "Sampah dapat di Daur Ulang" maka sebuah Sumber Daya Manusia yang terjajah Karena keterbelakangan, kesenjangan dan ketimpangan akibat rasa keadilan yang kurang oleh pemerintahan negara, maka dapat di alokasi supaya jelas memberi kontribusi yang positif.
Sudah menjadi Rencana bahwa bisnisnya hanyalah sementara seperti "Kerajaan dalam Negara" yang bertindak menyalahi aturan negara.
Berpikir hanya dapat bertahan satu dekade sudah merupakan sebuah keburuntungan yang nyata.
Tidak mau berekspetasi dan khayalan tinggi, apabila semua kesejahteraan anggota, jalinan kerja sama yang kooperatif dengan pihak-pihak penyelenggara fungsi negara bukanlah jaminan keabadian sebuah usaha yang ilegalisasi.
Nampak sudah memberi aba-aba dan kuda-kuda agar dapat berbisnis dalam hal lainnya sudah terpikir di otaknya.
Kerugian warga, masyarakat, dan rakyat yang semakin melarat sebab terjadinya konspirasi ketidakstabilan politik dan pemerintahan di sebuah negara.
Lebih tepatnya Siklus Kehidupan maniefestasi akan Rantai Makanan yang saling berputar memakan satu sama lain, ada yang hidup, ada yang mati kemudian ada yang berjuang, ada pula yang berkorban.
Setiap hari selama dekade terbentuk dan semarak akan perjudian online, masyarakat Surabaya seperta orang yang sakau melebihi sakau akan Narkotika, menimbulkan candu berlebihan tanpa obat terkecuali kekalahan yang menyakitkan, merupakan siklus sifat perjudian, layak orang gila tanpa sebab, orang gila yang kambuh tanpa efek jaminan sembuh.