"Kamu berani menampar aku." Bentak Arka. Dia juga sudah sangat emosi.
"Aku bersikap seperti ini tidak sebagai bawahan kamu, tapi sebagai sepupu kamu, aku tidak peduli jika kita sedang berada di kantor." ucap Isabella.
Aku harap kamu tidak menyesal memperlakukan Kimmy seperti ini Arka, Kimmy pergi akibat ulah kamu." ucap Isabella lagi dengan marah.
Arka tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia juga tidak membalas tamparan dari Isabella sama sekali. Isabella pergi meninggalkan Arka yang sedang meratapi kebodohannya, dengan keras pintu ruang Arka di tutup oleh Isabella, Isabella sudah tidak peduli orang-orang di kantor menatapnya heran.
Sudah satu jam lamanya Isabella sudah berada di pesawat. Hatinya merasa gelisah, ingin sekali dia segera sampai di Indonesia. Dia kemudian menyandarkan kepalanya, dan mencoba memejamkan matanya. Isabella juga sudah menelpon bodyguard serta Dokter Devan dan Alesha, dia memerintahkan mereka, mencari keberadaan Kimmy, tentu saja mereka tidak menolak.
Sebelum kejadian Isabella mengetahui Kimmy kabur meninggalkan rumah, Isabella dan Arka berada di cafe bertemu dengan CEO dan petinggi kantor lainnya. Mereka semua asik membahas tentang pekerjaan kantor, dan kerjasama antar perusahaan.
Pada saat asik berbicara dengan klien, Isabella menyadari telpon di saku blousenya bergetar, tapi dia tetap mengabaikannya. sama sekali tidak berniat mengangkatnya, karena merasa tidak enak Dengan rekan kerjanya. Dua kali telponnya bergetar tapi dia tetap mengabaikannya.
Kurang lebih 4 jam lamanya Isabella dan Arka mengobrol dengan rekor kerja mereka. Begitu berakhir mereka semua sama-sama pergi meninggalkan cafe tersebut, dan langsung menuju kantor.
Saat Isabella sendirian berada di ruang kerjanya. Dia di kagetkan dengan getaran ponselnya lagi, pertanda seseorang telah menelponnya. Begitu Isabella mengangkatnya,
seseorang itu langsung memberi tahu tentang kabar Kimmy yang meninggalkan rumah.
Saat memastikan sopir rumah sudah meninggalkan area bandara. Kimmy yang berada duduk di ruang tunggu bandara kini kembali menuju parkiran sambil menarik koper, dan menjinjing satu tasnya.
Tidak butuh waktu lama Kimmy sudah mendapatkan taksi, dan langsung saja dia masuk ke mobil tersebut. Di dalam mobil Kimmy sempat berpikir kemana dia akan pergi. Ataukah mungkin dia harus mencari kos lagi, atau
menginap di hotel. Ahh itu tidak akan mungkin, uang Kimmy mungkin cukup untuk menyewa satu kamar hotel. Tapi dia tidak mau menginap di hotel, karena menurutnya uang sebanyak itu masih bisa digunakan untuk beberapa hari kedepan.
Kimmy sedang sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba terkejut dengan pertanyaan sopir.
"Ini mau kemana neng?" tanya sopir itu.
"Ah iya, ini terus aja dulu deh pak." jawab Kimmy masih bingung.
Kimmy kembali berpikir, dia sempat mengingat kontrakannya beberapa bulan yang lalu. Dia juga tidak mungkin kembali ke sana, karena Isabella dan Arka sudah mengetahui tempat itu.
"Nanti setelah lampu merah kita belok kanan ya pak. perintah Kimmy pada sopir.
Dia lumayan mengenal jalan di ibukota ini, mengingat Kimmy sudah bertahun-tahun tinggal di ibukota. Mencari nafkah seorang diri. Kimmy cukup lama berpikir, dan akhirnya dia memutuskan mampir di tempat di mana rumah-rumah di kontrakan.
Dari waktu di mana Kimmy mencari-cari kontrakan, akhirnya dia mendapatkan satu rumah kontrakan yang terbilang lumayan luas menurutnya. Terdapat satu kamar mandi, satu ruang tidur juga ruang tamu, lengkap fasilitasnya.
Kontrakan yang di tempatinya berada di tempat keramaian, dan pusat perbelanjaan yang sangat dekat. Kimmy membersihkan dan membereskan semua pakaiannya ke dalam lemari. Setelah itu dia memutuskan untuk sholat terlebih dulu. Tidak butuh waktu lama, dia baru saja selesai sholat ashar. Dia berniat untuk pergi ke pusat perbelanjaan dekat kontrakannya yang harus di tempuh dengan berjalan kaki.
Lumayan lama Kimmy berkeliling mencari-cari barang kebutuhan dapur, dan kebutuhan khususnya, tidak lupa juga dia membeli sayur untuk di masaknya sore ini. Kimmy menenteng dua kantong plastik lumayan besar setelah dia membayar belanjanya di kasir tadi. Dia kembali berjalan pulang menuju kontrakan barunya.
"Kami sudah berusaha mencarinya Bella, tapi kami belum juga menemukannya." ujar Alesha.
Mereka sedang berada di ruang tengah rumah duduk saling berhadapan, dan dia melihat bagaimana khawatirnya Isabella ketika sampai di rumah. Tapi Alesha sama sekali tidak menaruh curiga sedikitpun pada Isabella.
"Kamu tenang saja, besok kita akan mencarinya lagi." ucap Dokter Devan dan juga semua yang berada di sana.
Isabella hanya terdiam tidak menanggapi Alesha dan Dokter Devan.
Isabella sambil menggenggam kertas, dan ponsel milik Kimmy dengan mata berkaca-kaca, dia juga sudah membaca isi surat tersebut.
By Kimmy :
Assalamualaikum Bella, bagaimana kabar kamu? beberapa hari setelah kepergian aku kamu membaca surat ini, sebelumnya aku minta maaf pada kamu Bella, dan berterima kasih banyak pada kamu, Alesha juga Dokter Devan.
Aku tidak habis pikir kalian begitu baik pada aku, padahal aku hanya seorang pelayan, aku bukan termasuk keluarga kalian, dan teman lama kalian, tapi kalian semua begitu baik pada aku. Sungguh aku sangat bersyukur mengenal kalian semua setelah menikah dengan Arka. Kalian sangat baik pada aku, walaupun Arka tidak menyukai aku berada dalam kehidupannya. Oh iya mengenai soal Arka, sampaikan salam aku padanya Bella, aku sungguh minta maaf, aku tidak berniat merusak kehidupannya, aku sungguh tidak tahu tentang takdir aku.
Jika aku berbuat banyak salah padanya, tolong maafkan aku. Sampai sekarang aku tidak tahu kesialan apa yang aku perbuat sehingga dia tidak pernah mengajak aku bicara, dan begitu sangat membenci aku.
Kenapa dia begitu membenci aku Bella? Apakah Arka memang seperti itu? membenci seseorang tanpa alasan? Aku bingung padanya, aku berusaha mencari di mana letak kesalahan aku beberapa bulan ini. Tapi aku tidak menemukannya, dia begitu murka pada aku Bella, dia membenci aku sebagai musuhnya, padahal aku istrinya.
Aku selama ini tidak dianggap oleh Arka, aku hanya seorang pelayan berstatus istri. Kamu tahu Bella aku selalu menangis setiap malam, apa kesalahan aku begitu fatal padanya, sehingga melirik saja dia merasa enggan, dan menatap aku jijik.
Dibalik sikap Arka yang dingin pada aku, tapi Allah mengenalkan aku pada kalian yang begitu baik pada aku. Aku sungguh bersyukur bisa mengenal kalian, begitu banyak pengalaman dalam kehidupan aku, ini tidak hanya surat musibah, tetapi juga pelajaran untuk aku.
Aku selalu berdoa, agar kehidupan kalian selalu bahagia, hanya itu yang bisa aku balas untuk kebaikan kalian semua. Sekali lagi aku minta maaf Bella, sampaikan permintaan maaf aku juga pada Dokter Devan dan Alesha.
Aku berharap pada kalian untuk tidak mencari aku, aku akan memulai hidup baru aku. Kamu tidak perlu khawatir, aku akan menjaga diri aku baik-baik. Omong-omong, kenapa kamu begitu mengkhawatirkan aku Bella? bukankah itu sangat berlebihan? jangan berlebihan itu sangat tidak baik, nanti kamu sulit melupakan aku Bella, ha ha ha, kamu menikahlah cepat, nanti keburu rambut kamu memutih.
Doakan ya, semoga aku juga mendapatkan kebahagiaan sama seperti kalian, ingat jangan mencari aku, dan mengkhawatirkan aku!!!