Alesha dan Dokter Devan hanya mengangguk, "Toni, apa kamu sudah memberi kabar ini pada Arka?" tanya Alesha memastikan. Dia berharap
Toni belum memberi tahu kabar ini pada Arka.
"Mohon maaf Bu Alesha, saya tidak berani memberi tahu pak Arka juga Bu Isabella, takut mengganggu pekerjaan mereka." jawab pak Toni.
"Baik Toni, kita jangan dulu memberi kabar pada mereka, aku akan mengurus semua tentang Kimmy di sini." ucap Alesha.
"Baik Bu." ucap Toni mengangguk paham.
Waktu terus berjalan, jarum jam tiap detiknya berpindah tempat, hingga berjam-jam dan berhari-hari sudah dilalui. Tidak di rasa kini sudah seminggu lamanya Kimmy di rawat di rumah sakit. Beberapa hari yang lalu dia sudah sadar dari komanya, kata Dokter dia sudah bisa pulang besok, entah pagi atau sore hari.
"Ini minum dulu." ucap Dokter Devan sambil menyodorkan segelas air minum pada Kimmy.
Kimmy menerima dengan senang hati, dan
tidak lupa mengucapkan terima kasih. Hanya mereka berdua yang ada di ruangan ini, Kimmy sebenarnya canggung dengan sikap Dokter Devan, tapi setiap hari dia sudah mulai terbiasa diperlakukan seperti ini.
Karena Dokter Devan tidak pernah absen menemaninya di rumah sakit, sekaligus mengurus Kimmy sepenuhnya. Walaupun Alesha setiap harinya datang ke rumah sakit untuk menjenguk Kimmy, bergantian tugas dengan Dokter Devan, tapi tetap saja Dokter Devan juga ikut menemani.
Sebenarnya Alesha ingin memanggil salah satu perawat atau lebih dari dua orang perawat, untuk menyuruh mereka menjaga Kimmy di rumah sakit. Tapi Alesha tidak melakukan itu, karena sebelumnya dia sudah berjanji akan menjaga dan mengurus Kimmy sebisanya, karena dia juga sangat sibuk di kantor.
"Dokter Devan masih menemani aku malam ini?" tanya Kimmy pelan, setelah dia selesai minum dan meletakkan gelas itu di atas nakas dekat brankarnya.
Kimmy bingung dan juga kasihan melihat Dokter Devan, beberapa hari ini tidurnya tidak nyenyak sama sekali, selama menemani dirinya. Dokter Devan hanya tidur di sofa yang terdapat di ruangan ini.
"Tentu, aku akan menemani kamu sampai besok." jawab Dokter Devan sambil membereskan sisa makanan Kimmy.
"Maafkan aku sudah merepotkan kamu Dokter." ucap Kimmy merasa bersalah, dia sungguh tidak enak hati.
"Kamu santai saja, ini memang tugas aku." jawab Dokter Devan.
Dia tahu bagaimana kegelisahan Kimmy beberapa hari ini, sepertinya Kimmy tidak suka merepotkan orang lain. Apalagi jika dilihat Dokter Devan tetap di rumah sakit sepanjang hari, walaupun di luar waktu dinasnya.
"Aku boleh bertanya sesuatu Dokter Devan?" ucap Kimmy bertanya meminta izin.
"Boleh." ucap Dokter Devan mengiyakan, dia juga melihat Kimmy menatapnya lama.
"Apa istri Dokter Devan tidak mencari Dokter?" tanya Kimmy ngelindur.
Sebenarnya bukan itu pertanyaan yang di kepalanya, tapi kenapa kalimat itu yang keluar dari mulutnya. Sebenarnya maksudnya adalah.
"Apa kamu sudah menikah Dokter Devan?"
Dia sengaja bertanya soal itu, Kimmy takut jika Dokter Devan benar-benar sudah menikah,
malah nanti dia lebih merasa bersalah lagi, karena dia Dokter Devan jarang pulang. Dokter Devan pulang hanya ketika mengganti baju saja dan membawa baju lebih untuk di pakai di hari itu.
"Hahahaha kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?" tanya Dokter Devan terkekeh heran.
"Aku takut istri kamu mencari kamu?" tanya Kimmy dengan ekspresinya yang lugu. Dia tidak sadar, perkataannya itu sudah membuat Dokter Devan tertawa lebih keras.
"Hahahaha kamu ini, bagaimana mungkin istri aku mencari aku, aku sendiri saja belum menikah." jawab Dokter Devan masih dengan tertawanya, dia juga menertawakan keluguan Kimmy, dia terlihat sangat polos.
Kini ekspresi raut wajah Kimmy kembali berubah dia terlihat sangat malu, bodoh sekali dia bertingkah gegabah. Mereka berdua kembali terdiam, sibuk dengan pemikiran masing-masing, entah apa yang mereka pikirkan.
Tak selang berapa menit, Kimmy bertanya lagi,
"kenapa kamu belum menikah Dokter Devan, umur kamu sudah lebih dari cukup untuk membangun rumah tangga, kamu juga sudah mapan, tunggu apalagi?" tanya Kimmy heran.
"Aku belum menemukan wanita yang pas untuk aku Kimmy." jawab Dokter Devan jujur. Kimmy mengangguk paham menanggapinya. Ya selama ini memang Dokter Devan belum menemukan wanita yang menurutnya pas untuknya.
Beberapa kali Dokter Devan memulai hubungan berpacaran dengan wanita lain, ketika dia sudah mulai serius dan berniat untuk ke jenjang pernikahan. Tapi malah dia di khianati oleh pacarnya sendiri, hingga waktu itu juga dia langsung memutuskan hubungan mereka, dan sampai sekarang Dokter Devan pun belum menemukan wanita yang diinginkannya.
"Terus kamu sendiri kenapa belum menikah?" tanya Dokter Devan balik bertanya, dia tidak mengetahui bahwa Kimmy sudah menikah dengan temannya sendiri, yaitu Arka.
Pertanyaan Dokter Devan, seketika membuat tubuh Kimmy kaku, dia bingung
harus menjawab apa, mungkin kali ini dia terpaksa berbohong lagi. Kimmy belum siap orang-orang mengetahui perihal hubungannya dengan Arka, kecuali Isabella, apalagi Dokter Devan teman dekat dari suaminya sendiri.
Sebenarnya keinginan besar Kimmy ingin orang-orang mengetahui bahwa dia istri seorang pria tampan Arkana Andrew Smith, tapi keadaan memaksanya untuk menyembunyikan rapat-rapat hubungan ini.
Tidak hanya Kimmy yang takut akan hal itu,
tetapi Arka juga takut dan tidak Ingin orang-orang yang mengenalnya mengetahui hubungan yang tersembunyi ini, hubungan yang tidak dianggap Arka, Kimmy lama membayangkan hubungannya dengan Arka, ternyata dia masih berstatus istri dari seorang pria yang tidak menginginkannya.
Dalam keadaannya yang sedang sakit parah sampai-sampai harus di operasi, tapi suaminya sendiri tidak pernah sekalipun menjenguknya apalagi sampai mengurusnya hingga sembuh seperti sekarang.
"kenapa Arka begitu membenci aku." batin Kimmy bertanya pada dirinya.
Jika Arka tidak mencintainya, setidaknya dia sedikit memberi perhatian padanya, karena dia masih status istri Arka, di waktu seperti ini Kimmy sangat menginginkan sosok orang yang di sayangnya apalagi sebagai suami untuk menjaga dan merawatnya, itu semua tidak akan terjadi, tidak ada orang yang mencintainya.
"Kimmy? hei Kimmy kenapa kamu menangis?" tanya Dokter Devan panik, dan heran ketika Kimmy sudah mengeluarkan air mata.
"Aa iya, maaf, ak-aku juga belum menikah." jawab Kimmy terbata-bata, dia terpaksa berbohong lagi. Dokter Devan hanya diam, dia tidak menanyakan apa-apa lagi pada Kimmy.
"Kamu istirahat saja, ini sudah pukul 10:30 malam." perintah Dokter Devan langsung diangguki Kimmy, dia juga membantu menyelimuti tubuh Kimmy.
"Kamu memperlakukan Kimmy dalam keadaan yang buruk, kamu memang pria brengsek Arka." ucap Isabella ketika baru mengetahui bahwa Arka ternyata sudah mentalak Kimmy lewat pesan.
Arka menurutnya tidak gentle, "setidaknya kamu menunggu Kimmy sembuh dari sakitnya Arka." lanjut Isabella dengan ucapannya.