Sekarang Dokter Devan dan Kimmy baru saja sampai di rumah beberapa menit yang lalu, ketika mereka sampai langsung saja menuju kamar yang berada di lantai dua. Kamar yang kosong di dekat kamar Arka kini di tempati Kimmy.
Sebelum mereka ke kamar itu, Isabella sudah menelpon pak Toni untuk memberi tahu agar segera membersihkan kamar kosong yang berada di dekat kamar Arka. Semua barang-barang Kimmy juga sudah di pindahkan ke kamar itu.
"Dimana Kimmy?" tanya Isabella.
"Kimmy sedang duduk di sofa, dia sambil memakan buah dan menatap aku." ucap Dokter Devan bercanda, tapi memang benar Kimmy sedang menatapnya.
"Kamu jangan baper, dia menatap kamu karena dia mengetahui aku sedang menelpon kamu." ucap Isabella di balik telponnya dengan nada jengkel, Dokter Devan hanya terkekeh mendengar umpatan Isabella.
"Berikan telponnya pada Kimmy." perintah Isabella pada Dokter Devan.
"Kamu jangan mengganggu, kami sedang menghabiskan waktu berdua." ucap Dokter Devan masih dengan candanya.
Dari beberapa hari yang lalu, Dokter Devan heran dengan temannya Isabella. Kenapa wanita itu seperti sangat khawatir pada Kimmy, bukankah Kimmy hanya pelayan mereka. Memang benar jika bos mengkhawatirkan pelayannya, tetapi kekhawatiran Isabella pada Kimmy sungguh berbeda. Dari situlah Dokter Devan mulai curiga, dan ingin mencari tahu apa yang terjadi, dia menduga bahwa ada sesuatu yang di sembunyikan mereka dari dirinya.
Isabella sendiri tidak sadar dengan sikapnya beberapa hari ini, dia seperti tidak khawatir jika orang-orang melihat sikapnya berbeda pada Kimmy. Apalagi mengkhawatirkan Kimmy.
"Kamu ingin bibir kamu pecah ketika aku sampai?" ancam Isabella pada Dokter Devan.
"Hei, tenang Nona, ada apa dengan kamu? kenapa kamu bersikap berlebihan seperti ini?" ucap Dokter Devan mencoba memancing perkataan Isabella.
"Berikan telpon ini pada Kimmy sekarang." perintah Isabella sekali lagi, dia tidak menjawab pertanyaan Dokter Devan.
"Baik." ucap Dokter Devan menyerah.
Dia berjalan kearah Kimmy, dari tadi Kimmy terus menyimak kalimat yang keluar dari mulut
Dokter Devan, ponsel Dokter Devan sudah berada di tangan Kimmy, dia meletakkan benda persegi itu di telinganya dan menyapa Isabella.
"Bagaimana keadaan kamu Kimmy?" tanya Isabella langsung.
"Alhamdulillah Bella, keadaan aku sudah membaik." jawab Kimmy.
Entah kenapa perasaannya berbeda ketika berbicara pada Isabella kali ini, mungkin karena dia bersama Dokter Devan. Sesekali dia melihat kearah Dokter Devan yang terus memperhatikannya.
"Syukurlah." ucap Isabella singkat.
Dia bingung harus bertanya apalagi, sebelumnya dia juga sudah mengetahui keadaan Kimmy sudah membaik. Beberapa menit mereka terdiam, tidak ada satu pun diantara mereka membuka suara. Dalam pikiran Isabella, mungkin Kimmy sudah mengetahui jika dia sudah ditalak oleh Arka brengsek itu. Padahal Kimmy belum mengetahui tentang itu, Kimmy juga belum menyentuh ponselnya sekalipun.
"Maafkan aku." ucap Isabella seketika.
Kimmy mengeryitkan kening heran, kedua alisnya menyatu, "untuk apa?" tanya Kimmy pelan, Isabella tidak menjawab sama sekali. Tidak ada. Tidak kunjung mendapatkan jawaban itu, dia bertanya keadaan Arka dan Isabella.
"Bagaimana kabar kalian?" tanya Kimmy pelan.
"Kabar kami baik." jawab Isabella.
Dia berpikir kenapa Kimmy masih mengkhawatirkan mereka, apalagi Arka. Padahal pria brengsek itu sudah menyakitinya. Kimmy benar-benar wanita baik dan sabar, mereka berdua kembali terdiam, masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Aku tutup telponnya Kimmy." ucap Isabella, dia bingung harus bertanya apalagi pada Kimmy.
"Baik." jawab Kimmy juga.
Mereka berdua seperti merasa canggung, Kimmy juga bingung kenapa Isabella berbicara dengannya tergesa-gesa, tidak seperti biasanya.
Tok, tok, suara ketukan pintu kamar Kimmy, seseorang dibalik pintu telah mengetuknya, "masuk." ucap Kimmy mempersilahkan.
Dia melihat pintu sudah terbuka, seorang pelayan baru telah membawakan dia makanan dan minuman.
"Perkenalkan, nama saya Hilya saya pelayan baru, sudah hampir seminggu bekerja di rumah ini dan pak Toni banyak cerita tentang kamu." ucap Hilya menyapa sekaligus memperkenalkan diri pada Kimmy.
"Hilya," sapa Kimmy tersenyum, Hilya juga menanggapi dengan senyumnya.
"Aku melihat kamu sudah mulai membaik, semoga saja kamu cepat sembuh total, agar kita bisa memasak bersama-sama ketika berada di dapur." cerocos Hilya ketika sudah duduk di king size milik Kimmy.
Kimmy yang mendengar ocehan Hilya hanya terkekeh, dia merasa lucu melihat tingkah laku Hilya seperti anak kecil yang mengoceh pada ibunya. Kimmy juga sungguh merindukan suasana rumah, dimana dia biasa setiap harinya melakukan aktivitas di dapur seperti yang Hilya barusan katakan.
"Terima kasih, aku berjanji setelah sembuh total, kita berdua akan memasak bersama." ucap Kimmy berjanji pada Hilya, dia juga merasa bosan beberapa hari ini tidak melakukan aktivitas apapun.
"Janji?" ucap Hilya sambil memperlihatkan jari kelingkingnya pada Kimmy. Kimmy paham tentang itu dan langsung mengucapkan.
"Janji." ucap Kimmy yakin ketika jari kelingking mereka menyatu.
"Aku boleh bertanya sesuatu pada kamu Kimmy?" tanya Hilya meminta persetujuan.
Kimmy mengeryitkan kening hingga kedua alisnya menyatu, dia merasa heran pada Hilya, tidak biasanya ada orang bertanya serius padanya seperti itu.
"Tanya saja." jawab Kimmy mengizinkan.
"Kamu ada hubungan apa dengan pak Arka?" tanya Hilya mengintimidasi Kimmy.
"Maksud kamu? aku hanya seorang pelayan Hilya, aku tidak ada hubungan apapun dengan pak Arka, itu tidak mungkin, hanya seorang pelayan dan bosnya." jawab Kimmy sedikit berbohong, karena faktanya dia memiliki hubungan dengan Arka, dan berstatus sebagai istri Arka.
Kimmy tidak mungkin memberi tahu
Hilya tentang itu, lagi pula pikiran Kimmy mengarah pada hubungan spesial seperti berpacaran atau suami istri.
"Kamu jangan berbohong sama aku!" ucap Hilya tidak percaya, Kimmy menggeleng tanpa mengucapkan apa-apa.
"Tapi kenapa sikap pak Arka berlebihan pada kamu? pak Toni menyuruh aku untuk melayani kamu dengan baik, dan jika terjadi sesuatu pada kamu, aku termasuk pak Toni akan mendapatkan masalah." jelas Hilya.
Memang Arka menelpon pak Toni untuk memberitahu agar semua melayani Kimmy dengan sangat baik, dan jika terjadi sesuatu pada Kimmy, mereka semua akan mendapatkan masalah besar dari Arka. Semua yang mengetahui itu merasa heran, ada yang bilang bahwa Kimmy melakukan hubungan gelap dengan Arka.
Hilya merasa heran tentang itu, dia ingin menanyakan langsung pada Kimmy, dia ingin membuktikan apa benar yang di gosipkan tentang Kimmy itu benar. Hilya juga tidak memberi tahu, siapa orang yang menggosipkannya yang tidak-tidak.
"Aku tidak tahu tentang itu Hilya." jawab Kimmy, dia benar-benar tidak mengetahui jika Arka sudah bersikap berlebihan padanya.
Hilya menatap nakas yang berada di dekat tempat tidur Kimmy, dia mencoba menganggukkan kepalanya mencoba berpikir, mungkin dia harus percaya dengan perkataan Kimmy. Hilya juga tidak ingin mencurigai Kimmy sedikitpun, bisa saja perkataan Kimmy itu memang benar.