Chereads / Raya untuk Anggara / Chapter 12 - Bima yang nekad

Chapter 12 - Bima yang nekad

"iya kami mengetahui nya,dan dia kesini untuk meminta maaf dan bersedia bertanggung jawab untuk menikahi mu.setidaknya dia pria bertanggung jawab,dan menyayangimu...!!"bentak pak surya lagi.raya begitu terkejut mendengar nya.bagaimana mungkin ke dua orang tua nya bersikap biasa saja pada orang yang menyakiti anak nya.

"bagaimana mungkin bapa dan ibu mengetahui nya,tapi diam saja dan tak marah sedikitpun..."raya tampak kesal.

"dia melakukan itu demi kebaikan kamu raya...!!!"bentak pak surya.

"bagaimana mungkin bapa dan ibu membenarkan pencabulan,seharus nya bapa dan ibu marah,laporkan dia ke polisi...!!!"ungkap raya,semakin kesal dan tak mengerti pola pikir orang tua nya.

"sadarkah kamu raya,prilaku mu aneh akhir akhir ini.ada yang sedang mengganggu mu,yang mengikuti mu,mental dan kewarasan mu sedang terganggu.cara satu satu nya agar kamu terbebas adalah dengan kamu menikah dengan bima.dia pria yang baik.dia mampu melindungimu,kamu perlu seseorang yang menjaga mu raya.!!!"bentak pa surya lagi.raya terdiam sejenak mendengar penuturan pa surya.

"tapi pak....!!!"tiba tiba pundak raya di tepuk oleh anggara dari belakang.raya langsung terdiam dan tidak melanjutkan bicara nya.

"dia bapamu raya,orang yang menyayangi mu,dia hanya mengkhawatirkan mu.bicara lah dengan lembut dan turunkan nada bicara mu..."pinta anggara.raya menarik napasnya,menurunkan sedikit egonya seperti apa yang di pinta anggara.

"raya tidak apa pa,raya baik baik saja.raya tau bapa dan ibu menghawatirkan raya.maafkan raya yang membuat bapa dan ibu khawatir.raya akan menikah suatu hari nanti,tp bima tak akan menjadi pilihan untuk raya.maafkan raya,raya tak ingin di nikahi oleh laki laki yang bahkan ketika raya menangis tersedu memohon untuk dia lepaskan dia tak bergeming sedikitpun dan terus menyakiti.itu bukan cinta,bukan sayang,itu hanya sebuah ambisi.maafkan raya berbicara tinggi pada bapa barusan,raya menyesal...."raya segera berlalu dari hadapan pak surya dan bu marini lalu masuk ke kamar nya.pak surya merasa menyesal atas perlakuan nya pada raya putri yang sangat di sayangi nya.bu marini segera menghampiri pak surya yang tampak tertunduk sedih,dan menyentuh bahu suami nya tersebut.

"tak apa apa pak..."ucap bu marini menenangkan.

"apa bapa terlalu keras bicara pada raya barusan bu..? bapa menyesal..."ucap pa surya tampak sedih.

"biarkan dulu raya pa,biar kepala nya dingin terlebih dahulu.setelah semua nya tenang kita bicara baik baik dan minta maaf..."ungkap bu marini.

"raya memang benar,seharusnya kita bisa merasakan apa yang raya rasakan.orang tua yang lain tentu akan murka bahkan sudah melaporkan nya ke polisi.tp kita...?kita malah mendukung seseorang yang menyakiti anak kita sendiri.dengan alasan yang belum tentu di anggap benar oleh khalayak,alasan bodoh yang bahkan kita sendiri tak tau apa itu nyata atau tidak..."sesal pa surya.

"sudah pa,sudah...kita hanya ketakutan dan kemakan obrolan pak harja dukun itu.kita biarkan dulu raya tenang.selama dia terlihat baik baik saja kita tak perlu mengkhawatirkan nya.jangan sampai kita semakin membuat raya tertekan..." ucap bu marini,pak surya tampak mengerti dengan ucapan istri nya.dia merasa sangat sangat menyesal.keesokan hari nya pak surya berbicara pada raya.dia meminta maaf dan berjanji tak akan pernah memaksakan apapun padanya.raya sangat berterimakasih sekali pada anggara.berkat nya lahh akhir nya semua masalah nya dengan orang tua nya menjadi baik.raya juga berjanji akan selalu bersikap baik dan tak akan membuat orang tua nya merasa khawatir.

Siang itu bima tampak resah,bima melirik jam di layar ponsel nya berkali kali.seolah sedang menunggu seseorang.benar saja setelah lama dia menunggu akhir nya raya melewati jalan itu.jalan yang biasa di gunakan raya bila hendak pulang ke rumah nya.padahal sekitar jalan ramai tapi bila siang hari seperti ini akan terasa sepi karna hampir semua penghuni perumahan tersebut bekerja.

"raya...."panggil bima,raya yang baru turun dari ojek online merasa panik.tak ada siapa siapa di sana,tukang ojol pun telah berlalu pergi.raya setengah berlari namun dengan sigap bima menyambar pergelangan tangan nya.

"tunggu raya,biarkan aku bicara.tolong...!!"pinta bima setengah memohon.

"tolong lepaskan aku bim,biarkan aku pergi..."raya mencoba menepiskan tangan bima,namun sekali lagi usaha raya selalu sia sia.

"aku hanya ingin minta maaf raya.kamu selalu berusaha menghindariku.aku terpaksa melakukan ini..."ucap bima

"namun kamu menyakitiku...!!!"tegas raya sambil terus berusaha melepaskan pegangan tangan bima.

"aku tak peduli raya,bila kamu bisa diam dan dengarkan aku sekali saja maka akan aku lepaskan..."

"kamu selalu egois bima...!!!"bentak raya.

"siapa anggara,siapa....!!!"teriakan bima membuat raya agak terkejut.

"apa maksud mu ?dan tak perlu kamu berteriak keras di depanku..!!!"raya tampak geram dan kesal.

"aku bisa dengan jelas mendengar kamu memanggilnya waktu itu.aku hanya ingin tahu siapa dia.bukan kah kamu terlalu jahat memberiku harapan palsu sementara kamu sudah mempunyai kekasih..."tutur bima merasa cemburu.

"aku tak pernah memberi mu harapan bima.dari awal aku sudah bilang aku lebih senang bersahabat dengan mu.kamu sendiri yang selalu memaksakan kehendak mu.tolong lepaskan aku.karna aku benar benar tak ada perasaan apa pun pada mu..."pinta raya.namun bima malah menggenggam tangan raya makin erat sampai raya merasa kesakitan.tiba tiba seseorang menepiskan pegangan tangan bima hingga terlepas.raya begitu senang dan segera berlindung di belakang nya,

"apa yang kamu lakukan pada anak saya..."ucap pak surya sambil melayangkan satu pukulan di pipi bima.raya segera memegang tangan pa surya.karana takut bima melawan nya,mengingat tubuh pak surya yang tinggi kurus dan sudah tampak berumur.sangat beda jauh dengan tubuh bima yang lebih tinggi dan kekar dan tampak segar...

"sudah pa,ayo pulang..."raya mencoba mnarik pak surya dan mengajak nya pulang.

"awas kamu bima kalau berani macam macam lagi sama anak saya.saya akan jebloskan kamu ke penjara..."ancam pak surya,sambil mengajak raya pulang.bima tak berani melawan,karna dia sangat menghormati pak surya.bima sebenar nya orang yang tulus hanya saja dia terlalu di butakan perasaan nya.

"kamu tak apa apa nak...?"tanya pak surya sambil memegang tangan raya yang kemerahan.

"tak apa apa pak,raya baik baik saja.bapa tak apa apa?,.."raya balik bertanya,pak surya memegang punggung tangan nya.

"bapa tak apa apa.bapak masih kuat walau harus melawan gerombolan orang seperti bima"...ucap pak surya sambil tertawa kecil.beruntung lah raya karna pak surya tiba tiba lewat.pak surya sengaja pulang ketika istirahat karna ada sesuatu yang harus ia bawa di rumah...