pagi sekali raya terbangun,dia tersadar semalam dia tertidur di kursi menunggu anggara.
"anggara...."panggil nya,dia tahu bahwa semalam anggara lah yang memindahkan dia ke ranjang.namun raya sama sekali tak melihat nya.dia mencari anggara ke semua penjuru ruangan.
"anggara..."panggil nya lagi.raya terduduk di kasur nya.dia sangat yakin semalam anggaralah yang menggendongnya dan memindahkan nya tidur ke atas ranjang.tp mengapa ia sama sekali tak melihat nya pagi itu.anggara seolah menghilang dan entah kemana.
Tiga hari telah berlalu,malam itu seusai raya pulang dari makan malam bersama bima dia terkejut mendapati anggara yang sedang termenung di depan jendela kamar nya.antara bahagia,kesal dan marah bercampur di hati nya.dia dengan kesal mendekati anggara.anggara menengok ke arah raya setelah menyadari keberadaan nya.namun anggara diam seribu bahasa,biasa nya anggara selalu bersikap lembut dan ramah.
"apa salah ku anggara ? kenapa kamu tiba tiba menghindariku,aku tau setiap malam ketika aku sudah terlelap tidur sllu ada kamu di samping ku.tp ketika aku bangun kamu selalu tak ada.apa kamu marah karna aku mengabaikan mu dan jarang bertemu dengan mu..."ucap raya.namun anggara hanya terdiam.raya menyentuh bahu anggara yang sedari tadi seolah tak mendengarkan nya bicara.
"apa kamu marah padaku karna akhir akhir ini kamu tak bisa menjangkau keberadaan ku ?.maafkan aku gara..."ucap raya lagi anggara menoleh dan menatap raya penuh tanya.
"apa hak aku untuk marah raya ?.aku bahkan tak di ijinkan untuk sedih atau cemburu.kamu menikmati nya dengan bahagia bukan...?"ucap anggara.
"apa maksud mu anggara...?"tanya raya.
"tadi nya aku berpikir untuk pergi jauh di kehidupan mu,karena aku yakin sekarang kamu menginginkan nya.tapi aku tersadar,ada hal yang harus aku selesai kan..."ucap anggara lagi.
"apa yang kamu maksud ??.pergi..??kenapa...?apa kamu begitu marah nya padaku ??aku tak kemana mana gara.aku masih di samping mu..."tegas raya penuh tanya.
"temani aku bertemu orang tua ku,bukan kah kamu sudah berjanji.setelah itu kamu bisa terbebas dari ikatan yang mengikat mu..."pinta anggara.raya terkejut.
"mengapa kamu membicarakan ini lagi? Bukan kah kita bersepakat untuk tidak membahas nya waktu itu..."ucap raya.
"waktu itu hati mu masih untuk ku raya !!!sekarang sudah tidak !!!..."anggara berbicara dengan nada yang tinggi,membuat raya sedikit terkejut.dia menyadari mungkin anggara sudah mengetahui hubungan nya dengan bima.
"kamu mana tau tentang hatiku gara,tak usah merasa paling tau...!!"balas raya kesal.
"aku mendengar dengan jelas bagaimana bapa dan ibumu bercerita begitu bahagia nya mereka tentang hubungan mu dengan pria itu,aku juga bisa dengar kalo kamu begitu bahagia,dan mencintai pria itu sampai sampai kalian tak pernah saling melepaskan tangan ketika bersama.awal nya aku ragu,sampai kamu datang dan masih dengan telinga ku ini aku mendengar sendiri dari bibir mu terucap bahwa kamu sangat mencintai nya,kamu bahkan tak bisa membayangkan bagaimana hidup mu tanpa nya.bukan begitu...??"anggara tampak kesal dan menahan emosi nya.
"bukan seperti itu anggara,bukan seperti itu...!!!"raya memegang tangan anggara,namun anggara menepis nya.
"kamu mencintai nya kan??!!kamu tak bisa hidup tanpa nya kan...!!!?"bentak anggara.raya tampak terdiam tak bisa menjawab.anggara tersenyum sinis.
"apakah dia sudah mencium bibir mu??apakah kalian sudah melakukan hal yang di luar batas...??"tanya anggara lagi.
"aku ga sehina itu anggara...!!dia memang pernah menciumku.tp untuk lebih dari itu aku juga masih punya batasan..."tegas raya.
"iya tapi kamu mencintai nya kan...?kamu juga menikmati sentuhan sentuhan nya...?ya kan...??!!"bentak anggara memekakan telinga,membuat jantung raya berdetak kencang karna terkejut.
"iya iya iya...!!!puas kamu.jika kamu bertanya apa aku menikmati ciuman nya? Yaaa!!! jika kamu bertanya aku mencintai ny?yaaa!!! Aku sangat,sangat,dan sangat mencintai nya.aku tak bisa hidup tanpa nya.memang benar,aku memang tak bisa hidup tanpa nya...!!!!"bentak raya.seolah olah meluapkan kemarahan nya.anggara tampak terdiam sejenak.lalu tersenyum.
"terimakasih raya...!!!terimakasih banyak..."ucap anggara.raya segera berlutut di hadapan anggara air mata nya meluncur dengan bebas.
"tp aku tak mau kehilangan mu anggara,aku ga mau kamu pergi dari hidup ku.apa yang harus aku lakukan sekarang??.tolong mengerti diriku.tinggalah di sini.aku akan berbuat adil dan tak mengabaikan mu lagi.aku bisa menghabiskan siang ku dengan nya,tapi di malam hari aku milik mu..."ucap raya memelas.
"gila kamu raya...kamu terlalu serakah.aku tak pernah memintamu untuk meninggalkan pria itu,tp setidak nya penuhi janjimu.agar aku bisa tenang menghadap penciptaku,antar aku ke orang tuaku.besok pagi.aki kesini lagi bila kamu siap dan tak ada kencan dengan nya.kita cari sama sama dimana keberadaan orang tuaku..."ucap anggara.
"tidak gara...aku tak akan melakukan nya.kamu milik ku...aku tak akan membiarkan mu pergi..."tegas raya.
"silahkan kamu pikirkan sendiri...."anggara tiba tiba menghilang.
"gara,anggara....!!!"teriak raya,lalu ia berlari ke penjuru kamar mencari keberadaan nya.raya akhir nya duduk bersimpuh.kembali membiarkan air mata nya jatuh,ketika dia tak mendapati keberadaan anggara.ia kebingungan dengan perasaan nya.mengapa bima selalu menarik nya sementara hati nya menempel erat pada anggara.seandai nya anggara mau,dia ingin memiliki kedua nya.raya berpikir semalaman apa yang harus dia lakukan.tiba tiba bima kembali melayang di benak nya,tak mungkin dia melepaskan nya,dia lalu berpikir tentang anggara,gara adalah mahluk dari alam lain yang bahkan tidak bisa dia andalkan keberadaan nya.dunia mereka berbeda,walau berusaha seperti apapun mereka tak akan mungkin bisa.
Siang itu raya sudah menunggu anggara di kamar nya.sampai kemudian anggara hadir.namun sangat lama untuk mereka saling sapa.anggara tampak berdiri mematung menghadap jendela,sementara raya duduk di pinggir ranjang nya.
"apa kita akan seperti ini,seolah tak pernah ada sesuatu antara kita?..."raya memulai percakapan nya.
"tak usah khawatir,setelah semua nya selesai,kamu bahkan tak akan melihat ku lagi seumur hidup mu..."balas anggara.raya kemudian melirik anggara.
"harus kah seperti ini anggara...? "tanya raya.anggara menoleh ke arah raya.hingga pandangan mereka beradu.anggara tampak berkaca kaca.rasanya perpisahan ini sudah terlalu dekat dan di depan mata.anggara tak bisa egois dengan terus mempertahankan raya.tentulah saat ini raya adalah prioritas utamanya.dia yang dulu bersikeras memaksakan perasaan nya pada raya kini berpikir bahwa masa depan dan kebahagiaan raya adalah yang utama