Chereads / Raya untuk Anggara / Chapter 16 - mimpi bima yang terwujud

Chapter 16 - mimpi bima yang terwujud

Raya bersenandung seraya berias di depan cermin,anggara tampak memandangi nya dari jauh melihat tingkah laku raya yang aneh.berulang kali raya berlenggak lenggok,dan bergaya.raya tampak behagia sekali.

"bahagia sekali sepertinya..."ucap anggara,raya segera berhenti bersenandung ,ia terdiam dan merapikan riasan nya.

"biasa aja ko..."jawab raya.

"ga biasa ko,emang kaya yang bahagia banget..."ucap anggara lagi.

"perasaan kamu aja..."sambung raya.

Tiba tiba saja anggara menghilang dari pandangan raya.raya tampak bahagia,segera ia sambar tas yang sudah ia persiapkan.raya seolah telah mengerti bila anggara menghilang itu berarti bima sudah berada di rumah nya.benar saja saat ia berlari ke ruang depan tampak bu marini sedang membukakan pintu untuk bima.

"loh nak,kenapa buru buru,mau kemana...?"tanya bu marini yang terkejut ketika raya tiba tiba saja datang.

"aku ada janji keluar sama bima..."ucap raya sambil memendang bima yang berdiri di depan pintu masuk.

"nak bima belum ibu persilahkan masuk kamu udah nyelonong aja.lagian tau dari mana kalau yang datang bima..."?ucap bu marini.

"kan kita udah janjian,ya kan bim...!!!"ucap raya sambil menatap bima.

"iya bu,tadi kita ada janji makan malam di luar.sekalian saya mau izin bawa raya keluar..."ucap bima.

"iya ibu izinin,jangan terlalu malam pulang nya.lagian ini masih sore lho nak...!!!"ucap bu marini lagi.

"ihhh ibu,kaya yang tak pernah muda aja..."balas raya.raya dan bima segera izin berpamitan untuk keluar.bu marini tentu saja mengizinkan nya.baginya sekarang dia sudah tak memperdulikan apapun.yang dia inginkan raya menikah dan bisa hidup normal.

Sepanjang perjalanan raya tak merasakan penyesalan apapun.dia terlihat bahagia,ketika dia sedang bersama bima seolah dia melupakan apa pun tentang anggara.yang ada di pikiran nya adalah kegilaan nya pada bima.dan itu yang dia inginkan.mereka melajukan motor nya agak jauh dari pusat kota.padahal hari sudah mulai petang.mereka sengaja pergi ke pantai di ujunh kota tersebut.perlu waktu hampir 2 jam untuk sampai ke sana.benar saja jam setengah tujuh malam mereka baru tiba di sana.suasana pantai cukup hening,hanya beberapa orang saja yang tampak berlalu lalang.namun warung warung makan di pinggir pinggir pantai masih buka seperti bisa.mungkin karna ini bukan hari libur maka nya pengunjung pantai tersebut hanya sedikit.raya duduk sendiri di pinggir pantai,menyaksikan ombak yang datang kepada nya,namun kemudian berlalu kembali ke lautan.ia duduk agak sedikit jauh hingga air laut tak dapat menjangkau nya nya.sementara bima,ia sedang pergi ke warung untuk membeli sesuatu yang bisa di makan bersama raya.

"anggara...,seperti ombak itukah diri mu,datang padaku hanya untuk menghampiriku,begitu dekat kamu hingga dapat ku gapai.namun kamu akan selalu kembali ke lautan..."bisik raya di dalam hati.perasaan nya mulai gundah gulana.

"kok ngelamun...?!!!"ucap bima mengejutkan lamunan raya.bima segera memberikan mie cup untuk raya dan juga beberapa makanan tampak ia bawa juga di kantong kreseknya.raya segera memegang mie yang di berikan bima.karna melihat bima yang tampak kewalahan dengan apa yang ia bawa,belum lagi bima harus membawa mie milik nya sendiri.

"maaf,makan malam nya udah jauh jauh malah dapatnya mie..."ucap bima.raya tersenyum dan segera menyantap mie milik nya.

"ga apa apa,asal sama kamu enak enak saja..."balas raya,bima tampak tertawa geli...

"gombal kamu..."ucap bima meledek.

"tak apa apa.kan kamu yang ngajarin..."balas raya.raya segera menyantap makan nya begitu pun bima.waktu sudah menunjukan jam 8 malam itu raya masih asik menikmati malam di pantai tersebut.

"ayo pulang,nanti kemalaman di jalan..."ajak bima.

"sebentar lagi aja.yang penting jam 11 malam udah di rumah..."jawab raya.

"nanti bapa sama ibu marahhh..."ucap bima lagi.namun raya tak menjawab nya.bima kembli duduk di samping raya.ia rangkul pundak raya,hingga dengan bebas raya menyandarkan kepala nya di dada bima.

"baik lah sebentar lagi saja ya...aku tak mau kena omel bapa dan ibu..."ucap bima mengalah.raya menegadahkan kepala nya ke atas menatap bima.hingga pandangan mereka beradu dekat sekali.mereka bertatapan sangat dalam.tangan bima satu nya dengan reflek memegang dan mengangkat dagu raya sampai bibir mereka bertemu.raya memejamkan mata nya,menikmati permainan bima.sampai akhir nya bima melepaskan pagutan nya.dia mengusap bibir raya dengan jari nya.

"kita pulang sekarang ya...!!!"rayu bima lagi..."nanti kalau kita sudah menikah aku janji akan mengajak mu kesini lagi.kita habiskan satu malam di sini.sampai pagi..."sambung bima sambil kemudian berdiri.dia mengulurkan tangan nya kepada raya yang masih terduduk.

"ayook...!!!"ajak bima,raya segera menyambut uluran tangan bima dan segera berdiri.mereka segera pulang menuju pusat kota.perjalan kali ini adalah perjalanan terbaik dan paling membahagiakan untuk bima.bagai mana tidak,bima benar benar mendapatkan apa yang ia ingin kan.sepanjang perjalanan raya mendekap bima erat sekali.membuat bima semakin bahagia.hampir jam sebelas malam mereka sampai di rumah raya.bima segera berpamitan untuk pulang.malam yang telah larut tak memungkinkan raya untuk sekedar mampir.

Bima merebahkan badan nya di depan tv,perjalanan pulang pergi selama 4 jam membuat nya sedikit lelah,tak sadar dia tersenyum sendiri dan menyentuh bibir nya,dada nya berdetak kencang tatkala bayangan apa yang terjadi pada nya dan raya tergambar dan lewat di pikiran nya.bagaimana tidak,bima yang telah menaksir raya dari semenjak SMA sama sekali belum pernah berpacaran,raya lah satu satu nya gadis yang ia kejar sampai sekarang.dan hari ini dia mendapatkan apa yang di inginkan nya.bahkan bima yang selama ini hanya bisa menggapai dan menyentuh raya di dalam mimpi benar benar bisa menyentuh nya hari ini.

"kaya nya ada yang lagi bahagia,sampai senyum senyum sendiri.sampai sampai ayah nya datang pun di hiraukan..."pak harja tiba tiba duduk di samping bima yang tengah merebahkan badan nya,bima segera bangun dan duduk.

"eh ayah..."balas bima,terlihat tersipu malu.

"ayah bahagia,jika kamu juga bahagia..."ucap pak harja.

"terimakasih ayah,semua berkat ayah..."balas bima.pak harja tertawa kecil.

"untuk kamu apa sih yang tidak bisa ayah lakukan..."pak harja menepuk nepuk bahu anak nya.

"kalo tau gini,kenapa ga dari dulu aja aku pelet raya ..."goda bima.sambil tertawa geli.

"coba kamu minta sama ayah.tentu akan ayah kabulkan..."balas pak harja.

"oh ya ayah,apa jika pelet nya hilang maka raya pun perasaannya akan menghilang juga...?"tanya bima penasaran.

"tentulah,tp kamu tak usah khawatir.serahkan semua sama ayah mu ini.akan ayah buat dia makin tergila gila padamu..."jawab pak harja...