Chereads / Raya untuk Anggara / Chapter 17 - bukan penghianatan

Chapter 17 - bukan penghianatan

Anggara merasakan keanehan keanehan pada diri raya,raya tak sehangat dulu memperlakukan nya.hampir setiap hari anggara merasa di abaikan oleh raya.mereka akan bertemu ketika malam datang itu pun dalam kondisi raya yang kelelahan setelah beraktifitas seharian.

Siang itu di kampus rara dan bayu memandang tajam ke arah bima dan raya yang baru saja turun dari motor nya.mereka tampak romantis sampai sampai tidak saling melepaskan pegangan tangan nya.rara dan bayu memandang nya dari kejauhan,mereka enggan memanggil raya karna sekarang raya lebih suka menghabiskan waktu dengan bima.

"lo lihat ada yang aneh ga sih ra ?gue risih banget liat nya..."ungkap bayu.

"emang si raya aneh,gue juga udah bilang langsung.masa iya dia yang mati matian bilang sebel dan kesel sama si bima sialan itu bisa berubah langsung bucin..."ucap rara kesal.

"gue aja yang cuma denger waktu si raya mau perkosa si bima rasa nya pengen nampol dia,eh si raya malah asik asik aja..."balas bayu ikut merasa kesal.

"apa mungkin ya bay si raya di jampe jampe sama bokap nya si bima.secara kan bokap dia dukun..."terka rara sambil mengernyitkan kening nya.

"husttt ngaco ah...!! positif aja ra,mungkin si raya baru terbuka mata hati nya.si bima kan emang bucin banget sama si raya..."ucap bayu lagi.

"iya sih,gue juga tau penantian si bima kaya apa.gue dukung dia ko waktu itu.malah berkali kali ngehasut si raya biar nerima cintanya.tp gue kesel aja,semenjak raya cerita pada kita tentang perlakuan bima pada nya,gue ga suka...!!!"tegas rara.

"lo inget kan raya pernah cerita dia sebenarnya punya cowo cuma sekarang mereka ldr'an.apa kabar dia ya??masa putus sih,kalo di ingat ingat si raya nyampe berbinar binar gitu nyeritain nya..."ucap bayu ,raya memang pernah keceplosan menyebut nama anggara,sampai akhir nya dia menceritakan tetang anggara walau pun setengah berbohong kepada mereka karna tak mungkin bagi raya menceritakan kalo pria yang di cintai nya bukan lah manusia.

"iya juga ya,padahal mereka intens banget berkomunikasi.malahan kata si raya tiap malam juga mereka biasa vc'an..."rara kembali mengernyitkan kening nya.

"ya sudah lah bay,itu urusan mereka.kita liatin aja sampe mana si rara bucin sama si bima.sampai sampai kita udah di abaikan..."ucap rara lagi ketika melihat raya dan bima yang hanya melewati mereka.bayu dan rara saling berpandangan.merasa aneh dengan sikap sahabat nya itu.

Menjelang sore hari raya pulang di antar bima.namun kali ini bima tak mampir untuk tinggal karna ada hal yang harus bima kerjakan.sesampai nya di rumah di dapati pak surya yang baru pulang bekerja tengah bersantai sambil ditemani secangkir kopi di beserta istri nya.

"sini nak duduk dulu..."pak surya langsung memanggil raya yang baru saja masuk ke ruangan.raya segera menutup pintu dan menghampiri pak surya.

"ada apa pa...?"tanya raya sambil duduk di kursi.

"duduk saja dulu,ada yang mau kami bicarakan nak..."sambung ibu.raya mengiyakan.

"begini nak ini tentang hubungan kamu dengan bima...?"ucap pak surya.raya setengah terkejut.dia tengok kanan dan kiri takut akan kehadiran anggara.namun anggara sama sekali tak terlihat.

"kenapa bapa dan ibu tiba tiba membicarakan bima...?"tanya raya,ia tampak tak ingin membahas nya.

"dengarkan dulu raya,bapa lihat lihat belakangan ini kamu begitu dekat dengan bima,siang malam kamu habiskan waktu mu dengan nya,bima pernah berkata dia ingin melamarmu segera dan menjadikan mu istri nya.yang ingin bapa tanyakan,apakah kamu mau di lamar dan di persunting bima secepat nya...?bagaimana dengan perasaan mu...?"tanya pak surya.raya tampak terdiam sejenak.tentu saja menikah dengan bima adalah hal paling di inginkan nya sekarang.namun dia juga tak ingin melepas anggara begitu saja.

"aku mencintai bima pa,sangat mencintai nya.bahkan mungkin aku tak bisa hidup tanpa nya.aku berharap memang bima yang akan menjadi suami ku kelak.kalau untuk menikah sekarang sekarang,raya ingin berpikir dulu.raya tahun ini wisuda.raya tak ingin apa yang raya persiapkan menjadi berantakan..."ucap raya,pak surya tampak mengangguk dan mengerti begitupun bu marini.

"yasudah pa,bu...raya mau mandi dulu.ga enak kalau pulang dari luar langsung ngobrol..."raya segera berdiri lalu beranjak ke kamar nya.anggara dengan jelas melihat raya melewatinya dari balik lemari mainan milik bu marini.raya sama sekali tak menyadari kehadiran nya.anggara yang sudah menaruh curiga tampak tersenyum kecil.dia menyadari siapa dirinya.tak mungkin dia memaksakan raya untuk terus mencintai nya.walaupun di akui oleh nya,dia merasa marah dan cemburu...

Raya memasuki kamar nya,dia merasa lega karna tak mendapati anggara.

"syukurlah dia masih belum bisa menjangkauku..."bisik raya.dia segera menyimpan barang barang nya lalu pergi mandi.tak lama raya sudah rapi dan wangi,namun anggara masih juga tak terlihat,sampai malam menjelang nya tidur anggara benar benar tak menampakan diri nya.raya mulai kesal dan tampak gelisah.bagaimana pun juga ikatan nya dengan anggara tak bisa membuat raya melupakan anggara begitu saja.sekuat apapun jampe jampe yang di kirimkan kan pak harja kepada nya.anggara akan terus terasa bermakna di hati nya.raya menunggu anggara sampai larut,sampai ia merasa lelah dan ngantuk jam di dinding nya sudah melewati tengah malam.raya akhir nya tertidur lelap tanpa sadar di sebuah kursi kecil tempat anggara selalu asik memandang langit di depan jendela kamarnya.anggara sebenar nya berada di ruangan yang sama.namun ia dengan sengaja tak menampakan diri nya di hadapan raya.dia segera menghampiri raya yang sudah terlelap tidur.di pandang nya dalam wajah gadis itu,tiba tiba matanya sedikit berkaca.dia mulai merasa iri,merasa hidup nya tidak adil.dia belai pipi raya lembut lalu mengecup kening nya penuh cinta.

"apa kamu tau raya,kamu adalah satu satu nya wanita yang membuat hati ku bergetar sewaktu kamu pertama kali menginjakan kaki di gunung tersebut.aku selalu menunggumu kembali dan kembali lagi ke gunung tempat yang menjadi rumah ku waktu itu.aku selalu berharap bisa mengikutimu.melihat mu ketika makan,melihat mu ketika tidur,melihatmu ketika tertawa.sampai akhir nya tuhan mengabulkan nya.pernikahan antara aku dan kamu adalah jalanku untuk bebas dari sana dan aku bisa mengikutimu kemanapun.namun hari ini aku merasa sakit..."ucap anggara sambil memandangi wajah raya yang tengah terlelap.ia segera memangku nya dan memindahkan nya ke ranjang kemudian menyelimuti nya.

"selamat tidur bidadariku,entah sampai kapan aku bisa memandang mu seperti ini.saat ini pun aku sudah hampir tak bisa menjangkau keberadaan mu,apalagi nanti ketika kamu memilih menikah dengan bima..."bisik nya lagi...