Chereads / Raya untuk Anggara / Chapter 20 - kegilaan raya

Chapter 20 - kegilaan raya

Rara dan bayu yang tengah melajukan kendaraan nya di kejutkan oleh seseorang yang sengaja menikung nya dan membuat bayu mengerem motor nya tiba tiba.rara terkejut setengah mati lalu turun dari motor bayu begitupun bayu yang segera ikut turun,karna ternyata raya dan bima lah yang sengaja menikung mereka.

"lu apa apaan sih bima !!lo mau bikin kita mati...!!teriak bayu,raya dan bima segera turun.

"gue mau ngomong sama kalian,.."ucap raya,bayu dan rara memandang raya tajam.

"mau ngomong ga gini cara nya.bisa ngomong baik baik..."teriak rara.

"lo dendam sama kita bima ??,cemen banget hidup lo.badan lo aja di gede'in.."ledek bayu,membuat bima sedikit geram.

"kalian terlalu mengurusi urusan hidup orang lain.urus aja hidup kalian,masalah masalah gue,hidup hidup gue ga usah kalian campuri lagi..."ucap raya lagi.

"apa sih raya ?lo berubah tau ga...?"balas rara.

"kalian yang berubah,denger baik baik !!.kalian ganggu bima,gue yang buat perhitungan.hidup gue,mati gue,mau gue ketawa,bahkan nangis darah pun kalian ga usah peduli...!!"bentak raya.

"lo jadi teman ga tau diri banget raya,terserah lo.gue sama bayu juga ogah peduli lagi...!!!"bentak rara merasa marah.raya segera naik ke motor bima kemudian mereka berlalu meninggalkan rara dan bayu.

"sialan si bima.dia ngedokrin si raya habis habisan..."umpat rara kesal.

"udah biarin aja ra,ayo pulang..."bayu mengajak rara bergegas dan mulai menyalakan kembali motor nya.rara segera kembali naik.

"kesal gue bay,.."rara masih mengumpat nya.

"gila si raya sama si bima.bener benar berubah.si bima padahal anak baik banget,ambisi dia bener bener membutakan mata nya..."ucap bayu sambil kembali melajukan kendaraan nya...

seperti biasa,raya selalu pulang jika malam sudah larut sekali.raya terduduk di pinggir ranjang tidur nya sembari melepas lelah,

"anggara...!!!"tiba tiba raya memanggil anggara begitu saja,raya tau meskipun anggara tak menampakan diri nya namun dia masih di ruangan itu.

"keluarlah,ada yang mau aku bicarakan..."panggil raya lagi.sampai akhir nya anggara menampakan diri nya.raya segera menoleh ke arah anggara yang tampak berdiri santai di depan jendela kamar nya.

"aku kira kamu tak akan keluar ..."ucap raya.

"bicarakan apa yang ingin kamu bicarakan..."balas anggara tenang.dia seolah enggan menatap raya.

"besok kita cari alamat rumah mu.aku sudah mendapatkan alamat rumah nya.semoga saja orang tua mu masih menempati nya..."tutur raya.

"baik lah,terimakasih..."ucap anggara.

"tunggu,tunggu dulu.bukan itu saja yang ingin aku bicarakan..."potong raya,seolah sudah tau kalau anggara pasti menghilang lagi dari pandangan nya.

"aku melakukan ini,sebagai rasa terimakasih ku karna kamu sudah menyelamatkan ku waktu itu.aku sama sekali tak ingin berhutang apa apa kepada siapa pun.apalagi kamu.maka aku akan segera menebus nya..."ucap raya,anggara semakin menatap tajam ke arah nya.

"setelah aku pikir pikir,aku masih muda.dan aku punya masa depan yang cerah.benar katamu,aku harus menikah,mempunyai anak anak lalu hidup berbahagia..."sambung raya lagi.

"sukurlah kalau kamu sudah berpikir jauh ke sana..."anggara menatap suasana luar jendela yang tampak hening dan gelap dengan tatapan kosong.

"maafkan aku kalau selama ini aku terlihat hanya memberimu harapan.kemarin kemarin mungkin aku merasa kesepian karna tak ada yang mengisi hati ku.anggap saja aku sedang bosan.kini hari hari ku sudah bermakna ada seseorang yang mengisi kehidupan ku..."tutur raya,jampe pelet ayah bima memang benar benar berfungsi baik.raya benar benar terlah tertutup mata hati nya untuk yang lain kecuali bima.

"bosan....??"anggara tersenyum sinis.

"apa yang terjadi pada kita apakah hanya karna bosan ??apa tak ada satu hal pun yang bermakna sedikit saja...."sambung anggara lagi.

"maafkan aku anggara..."ucap raya.

"sudah lah,berbicara seperti apapun sepertinya percuma.panggil saja aku ketika kamu sudah siap mengantarku..."anggara kemudian menghilang kembali dari pandangan raya.namun raya bersikap biasa saja.tak ada penyesalan sedikit pun atas perkataan nya.

keesokan hari nya benar saja,raya benar benar mengantar anggara mencari alamat rumah orang tua nya berbekal alamat yang di berikan dava waktu itu.cukup mudah untuk jaman sekarang mencari nya karna teknologi sudah sangat canggih.hingga sampai lah raya di sebuah perumahan elit ternama.rumah rumah megah dan mewah berderet indah seperti istana dongeng.setelah membuat laporan kepada satpam raya segera di arah kan ke salah satu rumah di perumahan tersebut.sebuah rumah megah dengan benteng tembok dan pagar yang tinggi menjualang.hingga raya pun terasa sulit untuk melihat keadaan di dalam gerbang.

"benarkah ini rumah mu?.ini rumah apa sekolahan.gede amat??"tanya raya.raya tampak kagum.bila di pikir pikir rumah nya bahkan tak lebih luas dari halaman rumah nya.

"aku sendiri tak tau..."anggara pun tampak aneh.namun bayangan bayangan masa lalu berputar seperti kaset kusut.tampak samar.tapi ia cukup merasa tak asing dengan rumah tersebut.raya segera memberanikan diri melihat isi di dalam istana tersebut.pos satpam tampak berdiri di pojok samping depan gerbang,dia lihat 2 pria berbadan gagah sedang duduk santai di sana.

"pa...bapa..."!!!teriak raya memanggil.salah satu satpam segera menghampiri raya.

"cari siapa mbak ???"tanya satpam tersebut.

"ini kediaman pak yuda sama bu rena ??"tanya raya.

"ini benar kediaman pak yuda.tp beliau sudah lama tidak tinggal di sini.sekarang rumah ini di percayakan kepada adik nya,bu veronika.mbak ada perlu dengan pa yuda...?"tanya satpam tersebut sambil memandang raya dari kepala sampai kaki karna heran...

"bapa tau alamat rumah pak yuda...?"tanya raya.

"saya tidak tau mbak.jangan kan alamat nya,wajah nya saya tidak tau.saya baru 2 tahun kerja di sini..."jawab pak satpam.raya agak termenung sejenak.

"oh ya pa,bisa tidak saya bertemu bu veronika.sebentar saja.ada yang mau saya bicarakan penting..."pak satpam terdiam sejenak lalu berjalan ke arah satpam yang lain nya dan membisikan sesuatu,tak lama terlihat satpam itu masuk ke pos nya seperti menelpon lalu kemudian berbicara kembali kepada satpam yang tadi menyambut raya.

"begini mbak,bu vero sedang di luar,paling 20 menitan lagi berada di rumah.bila mbak mau mbak bisa datang lagi nanti..."ucap satpam tersebut.raya terdiam,mengingat perjalanan dia yang hampir menghabis kan waktu setengah jam ke tempat itu.

"saya tunggu saja pak disini.tanggung ..."jawab raya .

"jangan jangan,masuklah.tunggu saja di pos kami.kalau memang kamu mau menunggu..."satpam itu membukakan pintu gerbang.raya masuk pun masuk dan menunggu di pos satpam