di kedalaman hutan, seorang pria yg sedang memeluk wanita cantik berlari dengan cepat dan di belakangnya sebuah bayangan hitam yg mengejar perlahan akan menyusul kedua orang ini.
tapi saat berikutnya kedua anak itu berubah menjadi kilat dan menghilang.
tapi di detik berikutnya sebuah kilatan mulai muncul dan menuju ke arah bayangan hitam itu.
dengan raungan panik, kilatan hitam itu mulai mengelilingi binatang jiwa yg berbentuk seperti panther hitam itu dengan sangat cepat.
setelah beberapa saat panter hitam itu berhenti meraung dan tubuhnya langsung pecah menjadi ribuan cahaya dan masuk ke dalam tubuh pria itu.
terlihat seorang anak laki laki yg tampan sedang memegang pedang katana mulai terjatuh di rumput dengan wajah kelelahan.
"apa yg kamu lakukan pada binatang jiwa itu, kenapa dia menghilang begitu saja" saat itu Chang di yg kelelahan menoleh suara yg datang dari arah depan nya.
saat itu Chang di melihat seorang wanita cantik perlahan mendekat ke arahnya dengan wajah kesal dan perlahan berjongkok di depan Chang di yg kelelahan.
dengan mata berbinar, Chang di menatap celana dalam ungu yg di kenakan oleh wanita itu yg terlihat saat dia berjongkok dengan rok mini nya.
melihat tatapan Chang di, wanita itu dengan cepat menutup rok nya dengan tangannya.
"kamu pria mesum kurang ajar" sambil berteriak marah, wajah wanita itu mulai memerah.
"salahkan kamu yg menunjukannya, aku hanya menikmati pemandangan yg kamu tunjukan, sayang kalo tidak dilihat" sambil menjawab dengan santai, Chang di mengeluarkan dua botol minuman dan memberikan sebotol pada wanita itu.
"jangan marah, minum dulu agar lebih tenang, mari kita bicarakan baik baik setelahnya" saat itu Chang di mengabaikan wanita itu yg sedang menatapnya dengan kesal dan dengan santai meminum minuman yg ada di tangannya
"siapa nama mu" mendengar itu Chang di langsung menatap wanita di depannya yg bertanya dengan nada kesal.
"adik cantik, lebih baik kamu perkenalkan diri dulu sebelum menanyakan nama orang lain" sambil menjawab dengan santai, Chang di mulai meminum minumannya.
"heh, nama ku bibi dong, sekarang siapa nama mu?"
"pufffffff" tiba tiba Chang di langsung menyemburkan minuman yg ada di mulutnya dan mengenai wajah bibi dong yg masih tertegun.
"maaf maaf, aku tidak sengaja" dengan panik chang di langsung mengeluarkan handuk dari inventory dan mulai membersihkan wajah bibi dong.
"menjauh dari ku, dasar pria mesum, pria tak tau malu, pria penguntit, pria jorok, pertama kamu mencium ku, lalu mengintip celana dalam ku dan sekarang kamu meludahi wajah ku, apa lagi yg akan kamu lakukan berikutnya" sambil berteriak kesal, bibi dong mendorong Chang di agar menjauh dari nya.
"tenang Bing Bing, bukan kah aku sudah menjelaskan itu hanya kecelakaan" mendengar perkataan ku bibi dong menatap Chang di dengan heran
"apa apa an Bing Bing, nama ku bibi dong, jangan panggil nama orang seenaknya" sambil berteriak kesal, bibi dong melempar handuk yg chang di gunakan untuk mengelap wajahnya dengan kesal.
"bukan kah itu terdengar lebih bagus, jangan bilang kamu ingin aku memanggil ku dong er, aku tidak akan mau" saat itu Chang di langsung memberinya senyum jahat yg membuat bibi dong merinding.
"jadi menurut mu nama ku jelek begitu?" sambil bertanya dengan kesal, bibi dong menaruh ke dua tangannya di pinggangnya sambil menatap Chang di dengan ganas.
"ya ya bisa di bilang begitu"
"kamu kamu, lalu beri tahu aku nama mu" sambil menunjukku dengan wajah tidak percaya, bibi dong mulai bertanya nama Chang di sambil perlahan membuka tutup minuman dan mulai meminumnya secara perlahan.
"oo perkenalkan nama ku Chang di, aku sekarang tinggal di panti asuhan"
"pufffffffff" saat itu bibi dong langsung menyemburkan air yg ada di mulutnya ke wajah Chang di sambil memberikan senyum kemenangan.
"maaf maaf tidak sengaja sungguh, mendengar nama mu yg jelek aku tidak sengaja tersedak" saat itu bibi dong berusaha mengelap wajah Chang didengan saputangannya sambil memberikan senyum bahagia.