Setelah mengetahui terdapat dua sosok penghuni rumah yang kami tinggali, yang memang tidak menganggu kami. Kami pun tidak begitu khawatir disetiap malamnya kami sekeluarag selalu mengaji bersama agar diri kami tenang dan nyaman. Tapi dilain waktu keluarga kami mengalami musibah dimana kakaku mengalami kecelakaan yang cukup parah, kakaku pun diantar pulang oleh teman-temannya ke rumah dan teman-teman kakaku ini menginap dan tidur di kamar kakaku yang bertepat di lantai dasar yang terdapat kolam ikan di depan kamarnya.
Pada saat jam 2 dini hari kami yang berada di lantai dua mendengar suara berisik sekali dari lantai dasar sampai akhirnya satu rumah terbangun dan langsung turun tangga. Ada salah satu teman kakaku yang sedang jongkok di depan kolam itu sambil meringkus dan bergumah "gua ga mau liat lo" sambil ketakutan dia terus-terusan mengulang kalimat itu sambil menutupi kepalanya dan di kamar kakaku pun ada satu orang yang nangis sambil menutup matanya dengan tangan.
Aku dan keluagaku pun menunggu teman-teman kakaku tenang terlebih dahulu dan tak lupa membaca ayat kursi, setelah tenang mereka pun diberi air putih oleh mamahku.
"sudah tenag semua?" ujar papahku memastikan teman kakaku yang di jawab anggukan oleh mereka.
"okey, ada apa ini sebenarnya ?" tanya papahku
"ga tau om pokonya saya merasa tidur saya itu tidak tenang sekali, dan ketika saya membuka mata ada satu kepala tanpa badan itu muter-muter di atas kepala saya dengan wajah menyeramkan, rambut panjang. Saya ingin teriak dan pergi dari tepat tidur om tapi tiba-tiba saja badan saya kaku dan tidak bisa bergerak, serta mata saya ini dipaksa untuk melek terus itu berlangsung lama banget om" ujar kak raka yang berjongkok di dekat kolam itu
"okey kamu tenang dulu yaa, kalo sudah merasa tenang cerita kembali" ujar papahku menenangkan.
"iyah om jadi badan saya ini ga bisa ngapa-ngapain kecuali kaki saya, dan pada saat itu lah saya gerakin kaki saya yang kebetulan di atas kaki saya ini ada kak beni sampe akhirnya beni kebangun"ujar kak raka
"iyah om pas saya tidur itu saya ngerasa ada yang nendang-nendang kaki saya, yaudah saya bangun dan pas saya bangun saya melihat ada kepala yang sedang muter-muter di atas kepala raka, dan saat itu saya teriak dan membangunkan yang lainnya, tapi pas udah pada bangun semua tiba-tiba kepala itu hilang om" ujar kak bima.
Dan saat itupun aku dan keluargaku masih tidak percaya dengan kejadian itu, dari situ kami semakin sadar bahwa okey berarti memang cukup menganggu. Keesokan harinya papah mencoba berkonsultasi dengan salah satu temennya yang yaa terkenal orang pintar atau bisa di sebut kiayi lah yaa dan pada saat itu kami di suruh sholat tapi pada saat itu papah sedang dinas keluar kota sementara kakaku tidak bisa ikut bersama karena kondisinya yang belum stabil sehingga aku dan mamahku dianjurkan sholat di lantai tiga dimana di lantai tiga ini yang setengahnya itu rooftop dan diluar rooftop itu terdapat sangkar burung yang cukup besar di dekat pohon beringgin tapi setiap papahku menyimpan burung-burung itu di sangkar itu pasti burung-buungnya selalu mati.
Awalnya aku berpikir mungkin burung-burung papah mati karena banyak semut merah, tapi aku pun sedikit tidak mengerti tetapi yang jelas setiap burung-burung itu disimpan disitu selalu mati. Aku dan mamah pun di anjurkan sholat diruang terbuka yang langsung menghadap langit tanpa atap-atap. Malam itu mamahku mengajak aku untuk sholat di rooftop di depannya sarang burung itu.
Jadi kami sholat menghadap kiblat tetapi di depan kami itu ada sarang burung yang ada pohon beringinya itu, saat itu tepatnya sudah tengah malem tepatnya sudah pukul 12 malem lewat. Karena aku saat itu masih cukup kecil saat itu aku masih kelas 6 SD jadi aku tidak begitu mengerti apa-apa aku hanya mengikuti perintah mamah. Pada saat mamah sedang sholat yang posisinya ada di depanku aku mendenggar seperti ada suara gumuruh, guluduk kecil yang membuat ku refleks melihat ke atas dan saat itu pula aku melihat ada bola api dari arah belakang aku yang takut pun langsung menarik mukena mamahku dan menyuruh mamahku untuk melihat ke arah atas.
Akupun tak tahu apa sebenarnya yang aku lihat tetepi ketika aku bercerita pada temanku ada yang menjawab kalo itu rajanya setan, ada yang bilang itu santet yang melewat, aku pun tidak begitu mengerti. Tidak lama dari itu teman papahku yang dari bali jadi bukan teman papah yang pada saat itu papah berkonsultasi ke dia, pada saat itu teman papah main ke rumah dan saat itu dia seperti melihat kanan-kiri.
"gus mba aku ijin ya lihat-lihat rumah kalian" ujar teman papahku meminta ijin
"ohh iyah silahkan gapapa santai aja" ujar papahku.
Lalu teman papahku pun keliling rumah, naik ke lantai atas, pada saat itu teman papahku belum tahu di rumah kami sedang ada apa, karena papahku belum cerita kejadian apa aja yang terjadi di rumah, tetapi
"di rumah ini ada dua penunggunya, ada satu genderuwo yang berada di ruang kerja dan satu lagi perempuan yang tinggal di gudang tetapi mereka ga ganggu kok mereka baik, mereka suka kok sama keluarga ini, suka sama mas gus kok" ujar teman papahku
"karena mereka suka sama mas gus ini lah makanya mereka mengambil bentuk meyerupai mas gus gitu"
Yahh.... mungkin ini pula banyak orang-orang yang meihat penampakan-penampakan itu yang menyerupai papah. Memang kalo aku pikir dari aku, papah, mamah bahkan kakaku tidak pernah ada gangguan macem-macem, Cuma seperti suara-suara bangku ke geser dengan sendiri, tetapi memang kami tidak pernah melihat wujud mereka. Jadi memang mereka hanya menunjukan orang-orang luar yang bukan penghuni rumah.
Sampai pada akhirnya dalam rentang 1995-1998 itu memang banyak sekali kejadian yang cukup menganggu, hingga akhirnya kita pindah rumah yang memang pada saat itu papah sedang ada kerjaan di jakarta yang mengharuskan kami tingkat di jakarta. Kami pun memutuskan untuk menjual rumah tersebut, kami pun tidak langsung pindah ke jakarta sampai rumah itu memang benar-bena terjual. Cukup banyak orang-orang yang ingin melihat-lihat, tanya-tanya baik dari telepon maupun datang langsung. Namun seperti ada yang menghalagi rumah itu untuk di jual dan mencegah kami untuk pindah dari situ.
Seperti adanya kejadian yang cukup menganggu salah satunya pada siang hari ada calon pembeli yang akan membeli rumah itu dia datang memijit bel lalu tiba-tiba ada sosok besar tinggi bahkan tingginya bisa sampai lagit-langit rumah, dia ga ngomong apa-apa dia hanya menunjukan sosok hitam besar dan bermata merah pembeli ini melihat dari luar pagar rumah kami . Lalu ada lag calon pembeli rumah ada yang sudah masuk rumah lagi keliling-keliling rumah begitu calon pembeli itu turun dari tangga tiba-tiba dia melihat ada yang lagi duduk di meja makan, dan dari dia melihat itu dia pun tidak jadi membeli rumah kami. Dan ada lagi yang bilang ke tetangga kami pada saat meihat-lihat seperti ada yang berbisik "pergii...."
Sudah banyak cerita yang berkembang di rumah kami ini, sampai ada waktu itu disalah satu replayan tweetku di twitter itu ada yang bilang padaku yang kebetulan dia bisa melihat hal-hal seperti itu dia bilang bahwa rumah itu ada yang seperti penerima tamunya jadi siapapun yang mau masuk kerumah itu, seperti di temui dulu sama si penunggunya itu. Tapi memang ada benarnya juga si ucapan itu karena selama satu setengah tahun rumah itu susuah untuk menjualnya.
Kemudian karena sudah menunggu terlalu lama dan rumah itu tidak terjual juga, kami memutuskan untuk pindah menyusul papah dan membiarkan rumah itu kosong. Saat rumah itu kosong makin banyak dimana ada satpam komplek yang melihat ada papah masih ada di rumah itu, kemudian ada gadis yang berdiri di dekat jendela dan ada sosok yang berdiri melihat ke bawah di atas rooftop. Samapai pada akhirnya karena ga terjual juga kakaku akhirnya di suruh oleh sama temen papah membawa kemeyan yang sudah di nyalakan masuk kerumah itu.
Aku pun tidak tahu tujuannya untuk apa tetapi niat kami hanya untuk membersihkan rumah itu, kakaku mengajak teman-temanya untuk menemaninya, dimana wadah kemeyan yang sudah menyala itu dibawa mengelilingi rumah dimasuki setiap sudut ruangan lantai satu aman, kemudian lanjut ke lantai dua di sini sudah mulai api kemenyannya itu seperti mau mati, begitu jalan ke kamar utama tiba-tiba api kemenyannya mati dan ada suara gumuruhh sampai kaca-kaca bergetar disitu kakaku dan teman-temanya lari menuruni tangga sampai di lantai dasar mereka melihat sosok perempuan berdiri di atas kolam, perempuan itu berdiri membelakangi mereka pun perlaha menengok ke arah kakaku dan teman-temannya.
Begitu wanita itu menegok mereka langsung ketakutan dan ga tahu harus bagaiaman, sosok itu perempuan dengan rambut panjang yang menutupi mukanya sosok ini seperti akan maju, dan begitu akan maju kakaku dan teman-temannya pun lari menuju luar. Segala cara seperti di halangi untuk rumah itu bersih tapi pada akhirnya di adakan semacam ruqiyah yang sar'i yang sesuai dengan tata cara islam, dimana setiap dinding di ciprati air ruqiyah kemudian sempat di adakan pengajian di rumah itu kami ikhtiar untuk membersihkan rumah itu agar hilang dari gangguan-gangguan. Ruqiyah dan pengajian pun terus-menerus di lakukan sampai pada akhirnya rumah itu pun laku terjual tanpa halangan apa-apa.setelah kurang lebih satu tahun rumah itu terjual dengan pemilik barunya yang kudengar dari tetanggaku tidak pernah ada kejadian-kejadian aneh seperti dulu.
Mungkin memang dengan usaha dan ikhtiar kami penghuni dari rumah itu sudah benar –benar pergi.
******
Happy reading guys, gimana ceritanya? Kejadin di rumah itu emang bener-bener terjadi ya guys.
So buat kalian selalu berhati-hati dan jagan lupa untuk mengerjakan kewajiban kita untuk selalu beribadah agar terhindari dari gangguan makhluk ghabi.