Chereads / Mereka Yang Pergi Atau Kamu Yang Lari / Chapter 3 - Teror Hantu Wanita

Chapter 3 - Teror Hantu Wanita

Jakarta di sini lah aku dan keluargaku kembali memulai kehidupan kami setelah melewati kejadin-kejadian mistis di rumah sebelumnya yang membuat kami lebih berhati-hati lagi ketika membeli rumah. Namun ku kira dengan berpindah ke rumah baru akan membuat diriku menjadi tenang tetapi semua di luar pikiranku, kejadian-kejadian mistis, teror yang datang terus menerus sealu menghampiri diriku.

dimana posisi rumah kami ini di tengah-tengah lahan yang memang masih belum banyak bangunan yang masih di penuhi oleh ilalang.

Hal ini terjadi ketika pukul 9 malam posisiku saat itu sedang berada di kamar, dimana kamarku ini terletak di belakang tiba-tiba terdengar suara wanita merintih seperti kesakitan.

"hiksss.."aku heran sekali aku diami suara itu

"hikssss... "dua kali aku diami suara itu tapi kok suara ini ga ilang-ilang

Seketika bulu kuduku merinding pikiranku melayang kemana-mana dan saat itu pula aku teringat akan kejadian perampokan yang terjadi di depan rumahku yang menyebabkan pemilik rumahnya meninggal, memang perampokan sekaligus pembataian yang terjadi di rumahku itu terbilang sangatlah tragis sekali.

"kamu denger ngga?" kata papahku yang memang saat itu kami sedang berdua di dalam kamar.

"hooh" ujarku dengan panik dan takut

"udah gapapa kamu tenang aja, baca ayat kursi aja dalam hati" ujar papahku menenangkanku

Suara itu pun terus mengeluarkan suara dan tak hilang hilang, sampai pada akhirnya papahku pun memutuskan untuk mengambil senter dan melihat ke arah depan rumah, aku yang saat itu takut pun hanya bisa mengekori papahku dari belakang. Samapai depan rumah pun papahku pun menyenteri sekeliling mencari sumber suara tersebut namun nilih tetap saja tidak ada siapa-siapa tetapi suara itu tetap ada tidak hilang-hilang.

"hikssss....."

"hiksssss....."

"hiksssssss"

"udah lah paling juga kucing,paling juga kucing" ujar papahku

Tetapi saat itu aku yakin bahwa suara itu bukan suara kucing, pandangan ku pun terarah pada rumah yang berada di depan, sangat-sangat kuingat sekali bagaimana kondisi saat itu, dimana saat itu darah bereserakan di dekat kolam renang tetapi saat ini kolam renang itu akan di bangun rumah dan masih dalam masa pembangunan.

Akhirnya papahku pun mengajakku untuk masuk ke dalam rumah, saat itu pula aku tidak berani tidur sendiri di kamar dan berujung aku tidur dengan papah mamahku. Memang bagiku sudah biasa mendengar suara-suara seperti itu, bahkan satu minggu sebelumnya aku sudah mengadakan acara bersama temanku di rumah, acara itu belangsung sampai malam bahkan sampai dini hari dimana jam-jam seperti itu merupakan waktu istirahat sehingga keadaan pun sepi dan hening

Saat itu temanku memarkir kendaraanya setelah itu dia menuju ke kamarku, karena arah ke kamarku bisa lewat aku dan temanku jalan menuju kamar dengan jalan samping, nahh disitu aku mendengar suara persis yang ku dengar dengan papahku. Saat itu aku mendengar suara itu kedua temanku pun mendegar suara itu dan saat itu pula kami lari menuju arah kamar.

Ke esokannya...

Saat ini aku sedang berada di dalam kamar seperti biasa ketika sudah melaksanakan shalat isya aku selalu menonton drama korea di kamarku entahlah ini sudah menjadi kebiasanku, aku selalu menonton sampai aku tertidur. Ketika sedang asik menonton perutku pun terasa lapar aku pun memutuskan untuk pergi ke ruang makan, namun sayang seribu sayang ternyata mamahku tidak masak. Huftt sudah lah aku beli nasi goreng aja di depan

"mah kinan beli nasi goreng kedepan yaa" ijinku pada mamah

"ehh kamu laper nak, duh maaf ya maaf ga mask sayang" ujar mamahku

"iyah mah, udah gapapa mah, kinan pengen beli nasi goreng depan komplek juga, lagian udah lama juga ga makan nasi goreng depan komplek"

"okey deh kamu hati-hati ya" ujar mamaku

"mau papah anter ga?" ujar papaku menawarkan diri

"ga usah kinan berani kok, lagian belum malem baget ini"

Yah memang saat ini belum terlalu malam dimana masih sekitar jam 8, akupun berjalan meunju ke depan komplek yang memang tidak jauh dari rumah sambil bersenandung

"mang pesen nasi goreng satu ya pedes" ujar ku ketika samapai ditempat nasi goreng

"okey siap neng mau makan di sini atau di bungkus" tawarnya

"dibungkus aja mang"

"okey siap di tunggu ya neng, sok lahh duduk aja dulu"

Aku pun duduk sambil memainkan handphoneku, ku scroll scroll instagramku melihat- lihat setiap postingan orang, tak sampai lama akhirnyapun pesnanku telah selesai akupun mengambil dan membayar pesananku.

"berani ga neng pulang sendirinya?"tanaya mang doni atau tukang nasi goreng

"eits berani dong, deket ini" ujarku dengan percaya diri

"yakini ga mau di temenin, nanti kalo tiba tiba ada penampakan gimana hayoo" ujar mang doni menakutiku

"apa si mang ga usah nakut- nakutin deh udah ahh aku pulang dulu keburu laper nihh"

"yasudah ati-ati ya neng"

Aku pun kembali berjalan menunju ke rumahku sambil bersenandung riang dan tak lupa dengan handphone di tanganku, sesekali aku pun melihat ke kanan dan ke kiri , namun tiba tiba ketika sekali lagi aku melihat ke arah kanan aku melihat sesosok makhluk memakai baju putih dengan rambut panjang yang menutupi mukanya. Di situ aku reflek akupun berlari secepat mungkin kembali ke arah tukang nasi goreng. Entahlah aku pun bingung dan tidak bisa berfikir sampai sampai aku balik lagi ke tempat nasi goreng, aku terlalu takut melewati sosok itu.

"huhuhu" aku pun berenti di tukang nasi goreng dengan rasa cape, seketika itu mang doni dan pembeli lain yang berada di situ menatapku dengan heran.

"neng kinan kenapa atuh? Tanya mang doni menghampiriku dan memberi aku segela air

"huhuhu, ngga apa apa kok mang" ujar ku dengan nada takut dan langsung mengambil gelas itu

"mang aku numpang makan nasi goreng di sini yaa"

"yeahh ya sok atuh mangga neng"

Akhirnya aku memutuskan memakan nasi goreng di situ dengan perasaan campur aduk, sudah takut, cape laper pula huft mau makan aja ribet amet sii, pikiranku pun teringat akan kejadian rumah dulu dimana disanapun pernah ada sosok wanita seperti itu yang di lihat oleh kakaku.

Aku pun berfikir bagaimana caraku untuk bisa pulang sampe rumah, duhh kalo pulang sendiri mana berani aku kalo harus sendiri lagi dan ujung-ujungnya nanti aku ketemu lagi sosok itu duhh gimana ya.. masa aku minta tolong ke mang doni, malu banget si kalo harus minta anter ke mang doni, sudah lah dari pada aku pulang sendiri

"hmm mang doni" panggilku

"iyah neng, gimana?"

"boleh minta tolong ngga anterin aku pulang?" tanyaku ragu

"ya mang ayoo lah tolong" ujar ku kembali

"yeah ai si neng tadi katanya berani" ujar mang doni

"ayoo dong mangg pleasee ih tolongin lah"

"ya udah ayoo, sekalian mamang juga mau nganterin pesenan bu ani nih, hayoo"

Huftt lega rasanya akhirnya mang doni mau mengantarku pula untung ada pesanan bu ani jadi bisa deh sekalian mang doni lewat rumahku hingga akhirnya aku pun sampai depan rumah.

"mang don makasih ya, mau masuk dulu ngga?"

"ngga deh neng mang mau langsung ke rumah bu ani aja"

" makasih ya mangg"

"iyah neng sama sama mari neng" pamit mang doni

Aku pun masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar memutuskan untuk tidur agar dapat melupakan kejadian tadi meskipun masih adanya rasa takut dalam diriku.

Setelah kejadian itu ku pun aku sudah melupkannya, dan pada saat ini komplek rumah kami sedang mengadkan acara yang berlangsung setelah isya dimana di acara ini banyaknya orang dan teman-temanku sehingga membuat acara ramain dan kami pun sibuk berbincang dengan temanku, tiba-tiba pada saat itu juga tepatnya memasuki waktu jam 10 terdengar suara wanita yang tertawa dengan keras

"kiiikiiikiii"..... suara itu pun terdengar oleh kami, kami semua sempat terdiam beberapa detik lalu melanjutkan kegiatan kami kembali

"kikikiki.....' suara itu kembali terdengar dan kami seketika tediam kembali

"kikikiki..." hingga suara ketiga kali ini lah kami semua berlari ke meja makan, semua berlari dengan rasa panik aku dan teman- temanku berlari sambil berteriak kami pun berkumpul dan menunggu suara itu apakah ada kembali atau tidak dan ternyata suara itu tidak muncul kembali. Hingga pada akhirnya aku pun memutuskan pulang dengan selalu membaca ayat kursi dan berjalan cepat sampai rumah.

********