Chereads / Misteri Kubus Kekosongan / Chapter 17 - Raja, Kerajaan dan Pertarungan Yang Dimulai

Chapter 17 - Raja, Kerajaan dan Pertarungan Yang Dimulai

Kita berlima tak ada pilihan lain selain mengikuti gerombolan prajurit dan para pemimpin nya.

Aku masih kesal dengan Joaquir, aku mendekati dan berbisik kepadanya.

"Gara-gara dirimu kena sial".

"Aku tak tahu harus ngapain juga, tuan".

Aku hanya menggelengkan kepalaku, menghela nafas dan tetap berjalan mengikuti gerombolan prajurit.

"Hei, tuan-tuan dan nona-nona, apakah sudah mau sampai? Atau sudah dekat?" Tanya Miltia dengan nada kesal.

Gerombolan itu hanya membalas.

"Iya, sudah mau dekat, tenang saja, tak akan ada yang mengganggu kalian kok".

Tak ada yang mengganggu katanya, haha.

"Oke, aku tak akan kabur". Kataku tenang.

Setelah beberapa langkah perjalanan.

"Baiklah. Kita sudah sampai di tujuan dengan tanpa masalah".

Kata pemimpin mereka yang sedang menunjuk ke arah sebuah bangunan yang besar, apalagi kalau bukan kerajaan yang megah?.

"Oh? Bukankah ini terlalu besar? Memangnya berapa banyak penjaga yang kalian pakai?" Tanya Miltia dengan nada meledek.

"Lumayan banyak.., hanya saja. Kita juga butuh beberapa prajurit yang masih muda, yang baru lulus dari akademi kerajaan" kata salah satu pemimpin yang membawa tombak dan tameng. Aku tak tahu apa artinya itu tapi, itu juga tak ada alasannya denganku. Karena aku hanya ikut mereka karena akan diberi tempat tinggal sementara.

Aku, Joaquir, Miltia, Antarisk dan Kima bersama-sama pergi ke dalam istana kerajaan. Kau tahulah.., untuk menemui si raja sebentar.

"Yang mulia ku terhormat, kerajaan kita kedatangan tamu dan kamilah yang membawa nya. Apakah mereka diperbolehkan masuk?". Kata salah satu prajurit penjaga pintu.

"Tamu? Oh boleh saja. Kenapa tak boleh?" Kata raja yang dungu itu.

Kami dipanggil dan diperbolehkan masuk, lalu memberikan hormat seperti prajurit lainnya, hanya Miltia, Joaquir dan Antarisk saja yang tak memberikan hormat.

"Hei, kenapa kalian tak memberikan hormat?" Bisik ku ke mereka bertiga.

"Tentu saja, ngapain juga memberikan hormat pada raja lain dari pada dirimu?" Kata Miltia dengan nada sombong.

"Hm? Kau juga raja ya?? Berarti kalian semua yang membawa mereka tadi tak ada yang sadar?".

Raja dungu satu ini mau saja dipermainkan.

Para prajurit hanya menggelengkan kepala dan mengangkat pundak mereka tanda mereka tak menyadari nya.

"Tapi ternyata kau punya seorang pelayan yang tak sopan ya?".

"Jadi? Kau mau tarung dengan ku? Baiklah ayo" kataku menantang seorang raja tanpa alasan apapun.

Raja itu mengeluarkan pedang besar nan panjang yang ia miliki.

"Okelah, maju".

Raja itu berkata seperti itu sambil menyuruh kemari dengan gerakan jari nya.