Chereads / Misteri Kubus Kekosongan / Chapter 4 - Pertarungan dan Pengertian

Chapter 4 - Pertarungan dan Pengertian

Dia tidak mendengar kata ku dan langsung mengambil sebagian energi kegelapan di kepalan tangannya.

"Majulah.. aku sudah siap dengan ancaman mu itu" hal yang tak terduga dia malah ingin sekali bertarung dengan ku, aku hanya diam untuk beberapa saat. Tiba-tiba ada suara di kepalaku "Bagus.. dia sudah siap ya..? Majulah aku akan membantu mu". Aku terkejut, tapi disaat seperti ini siapa yang peduli dia juga sudah berkata akan membantuku, bukan?

Tiba-tiba Miltia teriak kepada ku "Tuan! Waspada terhadap kekuatan nya Memos! Dia bisa menyerap dirimu ke dalam kegelapan!" yah.. sudah pasti aku akan waspada, apalagi aku bisa melihat perbedaan kekuatan ku dengan nya. Aku terkejut lagi dengan suara yang ada di kepala ku karena dia bilang "Hahh.. lama sekali pertarungan nya, cepatlah sedikit jangan jadi sok akrab dengan cewek itu". Sialan.. padahal aku ini juga sedang ketakutan kenapa dia malah memaksa sih?

"Baiklah.. ini waktunya untuk mengeluarkan kekuatan ku". Setelah berkata seperti itu aku merasakan kekuatan yang sangat besar di dalam diriku hanya saja.. kekuatan ini seperti pernah kumiliki kenapa aku tidak tidak bisa ingat dimana aku menggunakannya ya? Tapi, bukan itu yang akan dipikirkan oleh orang yang sedang terdesak dan mulutku tiba-tiba langsung berkata "Almighty Curse Hand".

Setelah berkata seperti itu Memos sepertinya terkejut dan langsung melesat ke diriku untuk meninju wajahku tapi dengan reflek aku langsung menahan tinju itu dengan tinju diriku. Pertarungan seperti itu malah menghasilkan ledakan kegelapan, Memos sepertinya sangat marah akan pertahanan yang ku lakukan dan melayangkan pukulan yang lainnya, tunggu apalagi? Memangnya aku mau berdiam diri saja? Aku langsung menahannya dengan telapak tangan ku.

"Sialan kau!" Teriak nya dengan sangat marah, tiba-tiba aku melihat seseorang yang mirip seperti ku di belakangnya Memos dan bertelepati dengan diriku "Yah.. halo! Namaku Andreius Goldora kau ingat aku bukan? Dan juga aku yang memberi mu kekuatan itu, loh" aku sedikit terkejut dengan apa yang dia katakan.

Sesaat setelah dia menghilang Memos memberitahu ku "Segini saja? Kau hanya bisa menahan ya? Wahahahaha!! Kalau begini terus, akulah yang akan mendominasi pertarungan ini loh! Kau mau kalah? Hah!?".

Setelah mendengar kata-kata dari Memos aku merasa agak pusing tapi tetap kutahan "Sudahlah, energi sihir mu terkuras banyak jika begini terus. Biarkan aku yang gantian melawan nya" suara itu lagi-lagi memaksa ku, tapi.. apa boleh buat aku langsung menukar diriku dengan si Andreius itu.

Sesaat setelah aku bertukar aku bisa melihat tubuhku dikendalikan oleh Andreius, mungkin saja aku di dalam kepalaku. Si Andreius langsung tersenyum lebar karena terlalu senang dengan pertarungan melawan dewa, Memos langsung berbicara seakan pernah mengingat sesuatu "Senyum itu lagi, apakah kau akan serius hah?" tanya nya "Tentu saja, ayo kita lakukan pertarungan ini" Andreius mengatakan itu sambil menarik tangan kiri nya untuk memukul tapi dia malah menarik dua-duanya dan melayangkan pukulan bertubi-tubi "Yeah!! Ini sangat membuat ku berdebar Memos! Teruslah berkata kalau kau bisa mendominasi pertarungan ini!" tiba-tiba Memos pingsan dengan wajah yang babak belur.

Setelah selesai Andreius mengatakan "Woi! Sudah selesai William penakut, sekarang apa yang harus kulakukan?" tanya nya "Tidak ada lagi, sekarang bertukar lah dengan ku, aku mau membebaskan si Miltia". Si Andreius mengiyakan saja dengan kata-kata ku.

Setelah bertukar aku menoleh ke arah Miltia dan langsung membuat dua pengawal itu pingsan, lalu memotong rantai yang ada di pergelangan tangan Miltia dengan dagger ku yang kuberi julukan "The Dagger Of Time" karena aku biasanya menggunakan skill "All Reset" dengan dagger ku untuk menyerang musuhku. Setelah memotong nya aku mendengar suara dari belakang ku.

"Kekeke.. wah,wah kau sudah membuat Memos babak belur ya?" suara itu seperti nya suara orang yang berbahaya.

Aku ingin nya sih menoleh ke belakang, tapi Miltia memberiku arahan "Jangan.. lihat.. ke.. belakang.." aku hanya mengangguk tapi suara itu seperti nya memaksa ku "Hei.. kau takut ya? Cepatlah melihat ke belakang atau tubuhmu mau kujadikan banyak lubang?" aku tidak mau mati tapi.. ya sudahlah aku akan melihat ke belakang.

Saat aku menoleh tiba-tiba ada wajah seseorang yang berdiri di depanku, kaget? Tentu saja, kau pikir orang seperti ku tidak akan kaget jika di kagetin? Mustahil, lalu aku terjatuh dan diam untuk beberapa saat "Hei.. tidak perlu kaget seperti itu lah kau ini sangat lucu loh, oh ya, kau yang tadi membuat Memos dan pengawal nya pingsan kan? Mengejutkan kau padahal hanya seorang anak kecil loh" dia bilang seperti.. dia akan membunuh ku karena membuat pingsan bawahannya "Ma-mana mungkin aku yang membuat mereka seperti itu? Be-benar bu-bukan, Miltia?" Miltia hanya mengangguk dan mengatakan "iya itu benar kok" dia dengan mengawasi kami berdua dengan teliti langsung tertawa dan mengatakan "Hei, hei.. kau pikir bisa mengerjai ku? Aku sudah melihat kalian di bola terang ini loh.." sambil mengeluarkan bola terang dan mengulang adegan untuk memperlihatkan pertarungan ku dengan Memos.

Setelah beberapa menit dia menghilang kan bola terang itu dan mengatakan sesuatu yang bersuara pelan "Aku.. akan menemui mu lagi.. jadi bersiaplah.. Joker.." dan menghilang dari dalam kegelapan bersamaan dengan Memos.

Si Miltia langsung mengatakan kepadaku jika aku harus menggunakan skill "Teleport" ataupun harus mencari pintu keluar dari tempat itu katanya ada tiga pintu di dalam kubus ini untuk keluar dari sini, tentu saja aku memilih alternatif nya saja dengan menggunakan skill.

Setelah keluar dari dalam kubus itu aku mendengar suara Miltia menangis dan berkata kepada ku "Hiks, ma-maafkan aku tu-tuan aku tidak mem-membantu sama sekali di dalam sana tadi.. Hiks" dia dengan gugup dan ketakutan terus menangis lalu aku langsung memberitahunya sesuatu "Tidak, tidak.. aku tak marah kok tenang saja.." bisik ku padanya "Ba-baiklah.." dia bisa tenang sih tapi aku takut jika dia menangis lagi "Baiklah aku berkeringat sekali tadi, hei, Miltia aku mau mandi jangan diganggu ya?" dia mengangguk seperti biasanya.

Disaat aku mandi tiba-tiba Miltia berteriak "Tuan!! Kau mau aku siapkan baju mu?" aku kaget setengah mati "Astaga, kalau kau mau siapkan ya siapkan saja, sudahlah jangan berteriak lagi atau kumakan kau!" teriak ku karena jengkel, aku bisa mendengar langkah kaki yang keras dan cepat seperti berlari, pikirku "Hah.. dasar tidak usah ketakutan seperti itu dong dasar bego..".

Setelah menunggu beberapa menit si Miltia akhirnya mengambil kan baju ku dan mengasihnya ke diriku "Tu-tuan.. to-tolong jangan makan aku sebagai gantinya aku memberikan baju mu kepada mu, ini!" aku dengan wajah jengkel membuka pintu sambil menatap nya "Terimakasih".

Setelah ganti baju aku mencari Miltia untuk bertanya penggunaan kubus itu, aku mencarinya di setiap sudut rumah tapi malah di ruang tamu untuk melihat acara televisi kesukaan nya "Hoi.. Miltia aku pingin tanya tentang penggunaan kubusnya, apakah bisa kau jelaskan?" Miltia menoleh dengan wajah jengkel karena terganggu oleh ku "Tidak bisakah kau mengingat nya? Dasar idiot" katanya "Ap-apa?! Idiot?! Aku minta kau menjelaskan bukan meledek, dasar loli tua!" dia berdiri dari sofa lalu mendekati ku dan dengan jelas mengatakan "Baiklah.. aku akan menjelaskan nya tapi nanti belikan bahan untuk makan malam lalu cemilan karena nanti malam aku begadang, paham?" aku hanya mengiyakan saja "Bagus" kata Miltia "Bagus apanya?" tanyaku "Ya bagus karena kau paham. Baiklah begini, pertama adalah cara untuk masuk kedalam kubusnya yaitu dengan cara teleport ataupun masuk lewat lubangnya nya, kedua cara keluar nya, ya caranya sama seperti yang kukatakan disaat dalam kubus waktu itu. Kalau kau mau memperbesar ukuran nya kau bisa tinggal menarik beberapa bagian nya saja, sudah begitu saja" hmm.. ternyata lebih mudah dipahami "Baiklah, sesuai janjiku aku akan membelikan yang kau suruh tadi" sambil ke depan untuk memakai sepatu dan pergi ke minimarket.

Setelah beberapa menit jalan dari rumah ke minimarket saat aku sudah di depan pintunya aku malah kepikiran kalau Miltia kenapa-kenapa"Waduh.. perasaan ku tidak enak, kenapa ya?".

Setelah membeli beberapa cemilan dan bahan untuk makan malam aku langsung pulang dan memanggil-manggil Miltia tapi kenapa yang keluar malah seorang dewa dengan pedang nya sedang menyandera Miltia "Bagus.. kau sudah datang.. Joker..".