Aku melihat seorang dewa dengan sebuah pedang yang dia pegang di tangannya untuk menyandera Miltia. "Baguslah.. kau sudah datang.. Joker.." katanya menyapaku "Ap-apa? Siapa itu Joker?! Kau jangan bercanda!" teriakku untuk memberitahu, dia dengan wajah heran menatapku dan mengatakan "Hah? Ayolah aku sudah pernah melihat penyamaranmu, loh. Dan sebelum itu aku akan ku perkenalkan diriku dulu, perkenalkan.. namaku Antarisk sang dewa kebinasaan, maafkan jika aku menakuti mu.. Joker".
Sebentar.. sepertinya aku pernah mendengar nama dan julukan itu? Tapi dimana dan kapan? Sudahlah, aku tidak peduli tentang itu sekarang aku harus mengalahkannya untuk menyelamatkan Miltia "A-aku tidak peduli tentang kau atau apapun tentang dirimu! Sekarang lepaskan Miltia! Cepat!" dia tiba-tiba tersenyum dan mengatakan "Kekeke.. jangan sampai hal itu terjadi, aku tidak akan melepaskannya hahaha!" aku tidak peduli lagi dengan kata-kata nya, dia juga sudah mengetahui identitas ku juga "Baiklah.. tidak ada pengampunan lagi untuk mu. Bersiaplah!" dia langsung tersenyum dengan lebar lalu melepaskan dan menghempaskan Miltia "Bagus, kau sudah berubah ke Joker! Topi hitam milik seorang pesulap! Jubah hitam legam yang bagus digunakan di kegelapan! Topeng teater yang menutupi semua wajah untuk menyembunyikan identitas! Dan jas hitam! Ya.., itu pasti dirimu, Joker!!".
Setelah mengganti identitas ku dari awalnya William Jackster menjadi Joker sang pencuri karismatik, aku langsung mengganti rumahku menjadi sebuah tempat yang sangat gelap dengan skill "Creation World" yang kugunakan hanya saat menjadi Joker saja. "Heh? Ge-gelap sekali disini.. keluarlah kau Joker! Jangan menjadi penakut!" teriaknya, aku bisa melihat dia ketakutan karena kelebihan dari topeng ku salah satunya melihat dalam kegelapan. Hah.. daripada membuat nya menunggu aku akan menyalakan semua lampunya dulu, "Ctik!" suara dari jentikan jari ku bersamaan dengan semua lampu yang menyala "Yah.. selamat datang di teater penghukuman dosa-dosa milikmu" aku melihat dia terkejut dan ketakutan di tengah-tengah panggung karena lampu yang kunyalakan bersamaan dengan suaraku yang manyambutnya.
Aku melompat dari bangku penonton di lantai atas dan ke lantai bawah lalu berjalan dia atas karpet merah sambil menyapanya "Yah.. dirimu tadi terlihat sangat ketakutan loh, apa karena hukum yang kubuat? Yaitu.. kau tidak bisa menggunakan skill mu dan hanya aku saja yang bisa di ruangan besar ini.. apakah begitu? Antarisk si penakut kecil?".
"Apa-apaan? Kau sudah merencanakan ini sebelumnya? Apa kau sudah menyiapkan ini semua saat masih kelas 8?" tanyanya dengan sedikit tekanan agar aku terintimidasi"Hahh.. dasar kau "Black Fire Chain", ini bisa menahanmu yang seperti orang lemah" kataku "Dan juga pertanyaan mu itu.. hampir benar sih, tapi ada sedikit yang salah karena yang aslinya aku sudah menjadi Joker disaat diriku di kelas 7, kekeke.." Antarisk sedikit marah dan malah memberontak karena tidak bisa bergerak dan menyerang ku dengan sihir karena tangan dan kakinya ditahan "Black Fire Chain" milikku, apalagi skill "Regulatory Law" ku bisa membuat orang lain tidak bisa menggunakan skill.
Setelah beberapa menit memperhatikan Antarisk memberontak diriku merasa bosan dan langsung mendekati nya lalu menarik rambutnya "Kau terus memberontak tapi tidak berhasil bukan? Kenapa tidak berhenti saja?" dengan wajah ketakutan dan gugup dia bicara dengan nada pelan sampai-sampai aku tidak dengar "Apa..? Aku tidak dengar dirimu loh.." kataku sambil mengintimidasi "Ba-baiklah.. maafkan a-ak-aku.. aku me-menyerah" katanya dengan sangat ketakutan, aku membuka topengku dan menatapnya sambil tersenyum seperti psikopat yang kesenangan karena membunuh.
Setelah melepaskan Antarisk aku memakai kembali topengku dan buru-buru menonaktifkan "Creating World" untuk melihat keadaan Miltia "Hmm.. dia dimana ya?" tanyaku, tapi saat menoleh ke arah Miltia dia ternyata masih pingsan dengan luka di dahinya "Dasar.. "Grace Of Light Heal", nahh.. sudah sekarang kau bangun kan harus nya? Ayolah.. jangan bercanda kau, hal seperti ini tidak lucu" dia sedikit tersenyum sambil menutup mata lalu mengatakan sesuatu sambil meledek "Pfft.. wahahaha!! Kau tadi hampir ketakutan dan panik bukan? Itu lucu sekali loh tadi! Wahahaha!".
"Kau pikir ada yang lucu? Nenek tua bau tanah.." sambil membuka topeng ku dan menatap nya dengan ekspresi dingin, dia melihatku dengan ekspresi ketakutan "Ma-maafkan aku.. aku tidak tahu kalau itu tidak lucu". Aku tidak memedulikan nya dan langsung melihat sana-sini untuk memastikan keberadaan Antarisk, tiba-tiba ada suara seorang remaja perempuan di balik sofa, aku langsung mengeluarkan dagger dan bertanya "Siapa di sana?! Keluar lah!" tanyaku "I-itu.. ka-kau mencari di-diriku bukan? A-aku Antarisk.." katanya dengan gugup "Hah? Rambut hitam legam panjang sepunggung, fisiknya seperti remaja umur 19 tahun dan badan yang sangat sempurna lalu pakaian serba hitam dan.. kau perempuan..? Mana mungkin kau Antarisk?!".
Dia dengan gugup berubah ke penyamaran nya "I-ini adalah diriku yang tadi kau lihat, lalu.." dia pun kembali ke bentuk aslinya "Da-dan ini adalah bentuk asliku". Aku memeriksa dengan teliti, pegang sana-sini lalu saat aku menyentuh pinggang nya dia mengeluarkan suara yang agak asing "Hngh?!" aku langsung terkejut dan membungkuk untuk minta maaf. Tapi dia malah menyuruh angkat kepala "Tidak usah minta maaf.. tapi.. sebagai permintaan maaf ku.. to-tolong jadikan aku pelayan ataupun pengawal mu!" aku terkejut dengan apa yang dia katakan dan langsung pingsan lalu berubah identitas dari Joker ke William Jackster.
Disaat aku sudah setengah sadar diriku merasakan meniduri sesuatu yang empuk dan disaat aku membuka mataku aku melihat sesuatu yang besar dengan wajah perempuan yang terlihat malu-malu "Wah!! Kau siapa!?" sambil langsung menjauhinya "Eh.. i-itu aku Antarisk, masa anda sudah lupa?" begitu kagetnya aku dengan kata-kata nya "Tu-tunggu.. itu benar dirimu..? Hei.. Miltia dimana? Kau tahu" aku langsung mengubah topik karena malu.
Tiba-tiba suara pintu dibuka dan ada Miltia yang masuk sambil membawa teh dan biskuit untuk makan dan minum agar aku pulih kembali "Oh! Sudah bangun? Mau makan dulu? Karena ini masih jam 11 malam jadi kau masih bisa istirahat kok" aku hanya mengangguk dan langsung makan. Setelah selesai Antarisk menanyai ku sesuatu "Hei.. kau belum membalas permintaan maafku loh. Jadi jawaban nya apa?" aku menatapnya dan tersenyum "Ya, aku akan jadikan kau pelayan, jadi bersiaplah" dia langsung tersenyum lebar lalu memelukku "Terimakasih, terimakasih tuan Joker atau William ya? Sudahlah aku tidak peduli" aku, Miltia, dan Antarisk tertawa terbahak-bahak karena perkataan Antarisk.