Patty sampai ke sekolah sepuluh menit sebelum bel masuk berbunyi. Semua ini karena ia sangat lelah rasanya karena berpesta sampai tengah malam kemarin. Untung saja Satrya mengantarnya pulang setelah selesai minum. Patty tidak mau satu mobil dengan Lexa yang mabuk berat. Entah apa dia akan masuk hari ini.
Patty setengah berlari melewati gerbang masuk seperti kebanyakan murid yang lain, takut bel berbunyi sebelum Patty sempat masuk ke gedung sekolah. Kalau begitu, pasti deh nama Patty dicatat di buku kelalaian dan dihukum piket setelah pulang sekolah. Tidak mau, deh.
"Pat!"
Patty menoleh ke arah datangnya suara. Nick keluar dari gedung parkir dan berlari menuju ke arah Patty sambil melambaikan tangannya. Patty tersenyum melihat Nick dan membalas lambaian tangannya.
"Nggak bareng Olive?" tanya Nick.
Patty menggeleng. "Olive juga nggak nunggu di gerbang tuh."
Nick tertawa kemudian berkata. "Lucu lihatnya. Padahal sejak gua masuk GIS kayanya selalu lihat kalian bareng kemana-mana."
"Ya karena Olive mengekor terus kemana-mana. Rasanya capek tahu!"
Nick tertawa sedikit kemudian berkata sambil menatap ke depan. "Tapi dari waktu kita SD, kalian memang selalu main bareng, kan? Gua inget lu selalu melindungi Olive dan Lexa kalau ada yang macam-macam pada kalian."
"Itu karena gua tahu lu bakal bantu kalau mereka macam-macam sama gua!"
Nick tertawa terbahak "Jadi gua seperti bodyguard lu, ya?"
Patty tersenyum kemudian tertawa mengingat bagaimana dulu mereka berempat sering main bersama. Jadi kangen. "Kapan-kapan kita ke sana lagi, yuk! Seperti dulu."
Nick mengangguk sambil tersenyum pada Patty. "Anytime. Sekarang kayanya kita harus lari deh." kata Nick sambil menunjukkan smartwatch-nya pada Patty.
Mereka berlari bersama dengan siswa yang lain dan sampai di kelas sebelum guru datang. Kelas sudah sangat penuh. Hanya ada beberapa bangku yang tersisa. Dua di belakang, di sebelah Olive, dan dua di deretan tengah di sebelah Sharon dan Ayu. Satu lagi adalah kursi yang biasanya diduduki oleh Nick, di depan Patty saat Patty duduk bersama anggota QS lainnya.
Olive mengangkat kepalanya melihat Patty dan Nick. Entah apa yang dipikirkannya tapi kemudian Olive membuang muka dan melihat ke luar jendela. Patty kesal melihatnya. Ia langsung berjalan dan duduk di sebelah Sharon.
Sharon mengangkat kepalanya dari ponselnya kemudian tersenyum manis pada Patty. "Morning. Tumben hampir telat, Pat."
"Iya, nih. Capek banget gua." kata Patty kemudian duduk.
Nick berjalan melewati Patty ke deretan kursi di belakang. Patty cukup kaget melihatnya. Ia kira Nick akan duduk di depannya seperti biasa tapi tidak, Nick memilih untuk duduk di sebelah Olive. Patty melihat Nick menepuk pundak Olive. Olive mengangkat kepalanya dan melihat Nick. Kenapa sih Nick harus baik begitu pada Olive?
"Lexa kayanya nggak akan masuk, ya?" kata Patty pada Sharon. Biar saja! Toh Patty juga punya teman, kok! Memangnya Olive yang hanya punya 1 teman?
Sharon yang ternyata masih tersenyum pada Patty, mungkin karena terlalu senang Patty bergabung di sana, mengejapkan matanya beberapa kali dan berpikir. "Biasanya setiap kali dia mabuk berat sih dia nggak bakal masuk sekolah."
"Kalau begitu," ucap Ayu yang duduk di sebelah Sharon. "Lu mau coba jadi wakil ketua QS hari ini?"
"Wakil ketua?" Patty belum pernah mendengar mengenai hal itu.
Ayu mengangguk dingin. "Selama ini, setiap kali Lexa nggak masuk sekolah salah satu anggota QS akan menjadi wakilnya. Karena Lexa sering nggak masuk, jadi kita putuskan untuk bergiliran menjadi ketua QS sesuai ranking. Kebetulan hari ini giliran gua. Lu mau gantiin gua?" muka Ayu terlihat sangat datar tapi entah bagaimana Patty tahu Ayu malas untuk melakukan hal seperti ini.
"Mau mau!" seru Patty girang.
***
Wah luar biasa! Setelah Ayu mengumumkan bahwa Patty yang menjadi wakil ketua QS hari ini, semua anggota QS berkumpul di depan kelas Patty begitu jam istirahat. Sekarang, ia berdiri di paling depan diikuti Sharon dan Ayu kemudian Debby dan Listy. Semua siswa dan siswi otomatis menyingkir dan menyapa Patty dengan penuh kekaguman.
Mereka duduk di meja kantin biasa. Ketika makanan datang, Lexa tiba-tiba menelpon dengan video. Patty mengangkatnya dan mengangkat ponselnya tinggi-tinggi supaya semua anggota QS dapat ikut dalam panggilan video itu.
"Patty! Finally! Kamu benar-benar jadi anggota QS!" seru Lexa.
Patty tersenyum canggung. "Lu masih hangover, Xa?"
Lexa tertawa. Mukanya yang tanpa makeup tetap terlihat cantik dan menawan. "Masihlah! Kepala gua pusing banget, perut gua sakit. Lu kemarin pulang sendiri, Pat?"
"Nggak..." belum selesai Patty menjawab, tiba-tiba Satrya muncul di belakangnya dan merangkul pundak Patty.
"Dia pulang sama gua." Kata Satrya sambil tersenyum. Tampan sekali.
"Wah! Kalian kapan official-nya, nih?" seru Lexa, mukanya terlihat sangat bersemangat meskipun sambil berbaring di kasur dengan sprei emasnya yang besar.
"Doain saja, Xa." Kata Satrya dengan percaya diri. Apa? Jawaban dia kok begitu? Berarti dia juga berharap, dong?
Semua anggota QS dan anggota Bandha Bandhu berseru menggoda mereka berdua. Tidak terkecuali Lexa yang tiba-tiba terduduk dan menari-nari heboh sebelum kemudian berbaring lagi sambil mengaduh memegang kepalanya.
"Senang banget, deh. Bestie kesayangan gua dan sepupu tertampan gua akhirnya mau jadian!" seru Lexa. Muka Patty langsung memerah. Mereka masih jauh dari jadian, kok!
"By the way, coba gua mau lihat Bang Ilyas dong!" kata Lexa semangat.
Jantung Patty seperti berhenti berdetak saat Satrya menggenggam tangan Patty sebelum menarik ponsel Patty dari tangannya. Patty melirik pada Satrya dan mendapati Satrya tersenyum manis padanya. Ya ampun.
Ilyas langsung muncul di sebelah Satrya dengan muka sedih memandang Lexa. "Yah, kamu kok ga masuk sih?" katanya dengan nada manja membuat semua anggota QS berpandangan. Seorang Ilyas yang sangat gagah dan pendiam itu bisa menjadi seperti ini?
"Iya nih hon kepala aku sakit banget lagian aku juga baru bangun." Lexa tertawa malu.
"Ya sudah nanti selesai sekolah aku ke rumah kamu bawa Pocari sama sup kesukaan kamu, ya. Kamu ada buah apa di rumah?"
"Aww..." goda para anggota QS.
"Jangan lupa buat jus, ya! Istirahat yang benar nanti kalau sudah nggak pusing coba olahraga ringan, ya! Kabarin aku!" kata Ilyas.
"Idaman banget sih lu, Yas!" seru Debby disusul dengan seruan dari semua anggota Bandha Bandhu.
"Iya honey aku tunggu, ya! By the way Nicky mana Nicky?" jawab Lexa dengan santai. Ya memang itulah Lexa, mungkin karena terlalu banyak yang mengejarnya, Lexa tidak pernah menganggap perhatian dari semua pacarnya berharga.
"Lagi sama pacarnya tuh di lantai 1." Satrya mengarahkan kameranya pada mukanya.
"Nicky punya pacar?!" seru Lexa kaget.
"Si gendut Olive." Kata Satrya sambil menggelengkan kepalanya. Si gendut Olive? Tega sekali Satrya. Tapi wajar, kan? Satrya pasti risih karena kelakuan Olive.
"Ya ampun, mata Nicky dimana, sih? Anyway Sat gua mau foto lu dan Patty!" seru Lexa.
Satrya kembali membungkuk dan mengarahkan kameranya pada Patty. Pipi kanannya bersentuhan dengan pipi kiri Patty membuat muka Patty memerah dan jantungnya berdetak cepat. Semoga Satrya tidak sadar!
"One... two..." kemudian Lexa men-screenshoot tampilan panggilan video saat itu. Beberapa saat kemudian, Patty mendapat notifikasi dari ingstaramnya dari Lexa dan Satrya. Lexa menyebut Patty dan Satrya pada story-nya yang menampilkan foto mereka bertiga saat panggilan video tadi dengan tulisan: "Finally my two favorite people are gonna be together! @patriciapatty @bang_satrya". (Akhirnya dua orang terfavorit gua akan bersama!) Satrya kemudian memasukan story Lexa itu pada story-nya tanpa tulisan apa pun.