Chereads / Queen iblis / Chapter 6 - bab 5

Chapter 6 - bab 5

"Salam hormat saya Xiao liza, pada para ketua klan." Ucapnya sambil menunduk hormat.

Saat ini Xiao liza sedang ada di dalam kamarnya dan berencana melakukan pelatihan tertutup untuk satu bulan kedepan. Dia merasa masih sangat jauh dari kata kuat.

Sedangkan ditempat lain Xiao Yuna sedang merencanakan sesuatu.

"Aku ingin kau membunuh Xiao liza, dan pastikan tak ada jejak yang tertinggal. Aku sungguh muak melihat wajahnya yang sok cantik. Ingin aku cabik cabik dan hancurkan." Ucap Yuna dengan kemarahan dan kebencian yang terlihat jelas dimatanya.

Sedangkan seorang pria misterius dengan pakaian serba hitam itu hanya menggaguk paham atas perintah Xiao Yuna. Dengan cepat pria tersebut melesat dan menghilang.

"Hanya aku yang boleh mendapat perhatian dari seluruh pria yang ada di klan ini. Selamat jalan ke neraka saudara ku tercinta Xiao liza." ucapnya seperti seorang penjahat yang melihat kematian musuhnya.

Ditempat lain, saat ini Xiao liza sedang fokus untuk menyerap energi Qi. Namun tiba tiba saja ada sebuah belati yang menuju ke arahnya. Dengan sigap Xiao liza langsung menghindar.

"Cih... berani beraninya orang sepertimu mengganggu latihanku. Apakah kau bosan hidup? cepat keluar dari persembunyianmu dasar pria pengecut." Setelah mendengar ucapan dari Xiao liza pembunuh bayaran tersebut langsung keluar dari tempat persembunyiannya dia sangat terhina atas ucapan Xiao liza.

"Gadis kecil dan sombong sepertimu berani beraninya menghinaku!!." pembunuh bayaran tersebut menyerang liza dengan berutal, liza berusaha untuk menghindari serangan tersebut

Saat melihat sebuah celah yang dibuat oleh pembunuh tersebut liza melancarkan satu jurusnya

"Jurus badai neraka tingkat satu."

Tiba tiba saja sebuah tornado kecil berwarna hitam keluar dari tangan Xiao liza, Pembunuh tersebut meremehkan jurus yang dikeluarkan oleh Xiao liza.

Namun saat tornado itu mulai mendekat tubuh sang pembunuh bayaran terasa kaku dan tidak bisa bergerak, sudah sangat terlambat untuk menghindar. Pembunuh itu tersedot masuk kedalam tornado, tubuhnya seperti tersayat ribuan pisau, tenaga dalamnyapun terhisap, dia berfikir telah salah menilai gadis kecil tersebut. Bagaimanapun jurus ini sangat berbahaya.

Saat tornado mulai pudar terlihat betapa mengerikannya kondisi sang pembunuh, luka memenuhi seluruh tubuhnya darah yang keluar berwarna hitam pekat.

"Lebih baik kau bunuh saja aku gadis kecil, daripada kau siksa seperti ini." terlihat sorot putus asa yang terlihat jelas dimatanya, tak ada lagi semangat hidup dalam dirinya

Xiao liza tersenyum puas melihat dan mendengar ucapan dari sang pembunuh, karna baginya pelajaran paling berharga adalah disaat kita ada di ambang rasa putus asa dan kehancuran. Xiao liza sedari awal memang tidak berniat untuk membunuh.

"Apakah pelajaran dariku belum cukup? apa kau ingin mencari masalah denganku lagi?"

ucap liza lalu mendekat ke arah pembunuh bayaran tersebut. Xiao liza melempar sebuah botol kecil yang berisi ramuan untuk menyembuhkan luka luka yg ada di badan sang pembunuh.

Sang pembunuh menatap Xiao liza dengan heran, sebenarnya apa yang difikirkan oleh gadis kecil itu. Pembunuh bayaran itu langsung meminum ramuan yang diberikan Xiao liza, seketika tibuhnya terasa seperti terbakar di neraka. Namun dalam sekejap luka lukanya pulih dan kekuatannya berangsur kembali.

"Siapa namamu dan siapa yang menyuruhmu untuk membunuhku, aku tau kau tak memiliki dendam padaku pasti ada yg menyewamu. Sebagai seorang pembunuh bayaran kau masih sangat lemah. Apa kau sangat membutuhkan uang hingga melakukan hal seperti ini?" ucapan Xiao liza membuat sang pembunuh tertegun, bagaimana bisa seorang gadis kecil memiliki pemikiran yang sangat dewasa.

"Maaf atas tindakan saya tadi nona muda, perkenalkan nama saya Aron umur 18 tahun.

Saya di utus oleh nona Xiao Yuna. Saya sangat membutuhkan uang saat ini untuk biyaya pengobatan ibu saya dan memberi makan adik perempuan saya."

Xiao liza mengganguk faham atas situasi yang dihadapi oleh Aron, memang sangat sulit untuk mencari penghasilan.

"Baiklah aku akan memaafkanmu, jadilah mata mata setiaku. Aku akan membantumu." ucap Xiao liza kemudian melempar sebuah kantong yang berisi 100 koin emas. Saat membuka kantong tersebut Aron sangngat terkejut dan merasa terharu. Gadis dihadapannya ini bisa saja membunuhnya jika dia mau, namun gadis itu membiarkannya hidup dan menolongnya.

"Trimakasih nona muda, saya akan setia mengabdi pada nona." ucap Aron kemudian bersujud di hadapan Xiao liza.

"Bangunlah, kau tak seharusnya bersujud padaku bertrimakasihlah pada Sang Pencipta Alam Semesta, misi pertamamu awasi semua pergerakan klan dalam satu bulan kedepan, karna aku ingin melakukan pelatihan tertutup. Setelah itu kau harus melaporkannya padaku." ucap liza dengan tegas.

"Baik nona saya akan menjalankan tugas yang anda berikan dengan baik. Saya pamit undur diri." ucap Aron kemudian melesat pergi.

"Xiao Yuna ternyata kau sudah bosan untuk hidup rupanya, baiklah tunggu aku satu bulan lagi dan akan ku hancurkan seluruh kesombonganmu itu." ucap lizaa kemudian melanjutkan latihan tertutupnya.