"Aku sangat malas untuk mengikuti turnamen ini Yan gege. Dan aku merindukanmu Xun gege." ucap Xiao liza kemudian memeluk kakak laki laki keduanya itu. Dan disambut hangat oleh Xiao Xun.
"Bersiaplah putri kecil, kami akan menunggumu disana." ucap Xiao Xun kemudian mengecup kening adiknya dengan sayang kemudian diikuti Xiao Yan.
"Baiklah baiklah aku tak akan bisa melawan Xun gege." Setelah itu Xiao liza masuk ke kamarnya dan bersiap pergi ke acara turnamen tahunan.
DI TEMPAT TURNAMEN
Sudah banyak yang berkumpul ditempat diselenggarakannya turnamen tahunan Xlan Xiao. Selain para tamu penting yang hadir banyak juga orang awam dan beberapa pendekar yang ingin menyaksikan bagaimana pencapaian generasi muda Klan Xiao
Di sisi lain ada seorang anak laki laki yang sedang memperhatikan semua orang yang datang dia seperti sedang mencari seseorang.
"Dimana gadis yang bernama Xiao liza itu, aku sangat penasaran terhadapnya."
Sedangkan gadis yang di cari cari baru saja tiba dan duduk di kursi para paserta. Tak lama kemudian pembawa acara naik ke atas arena pertarungan.
"Selamat pagi, para hadirin. Hari ini akan diadakan turnamen tahunan Klan Xiao dimana para generasi muda klan kami akan menunjukkan bakat mereka. Peraturan yang harus dipatuhi oleh para peserta ialah, dilarang saling membunuh, dilarang menyerang ketika lawan sudah menyerah, peserta dianggap kalah apabila keluar dari arena. Dan pemilihan lawan sesuai nomer undian misalnya nomer satu bertanding dengan nomer dua dan seterusnya."
Setelah pembawa acara memberitaukan apa saja peraturan yang harus dipatuhi, akhirnya para peserta naik ke arena dan mengambil nomor undian.
Xiao liza mendapat nomor undian ke dua. Hah betapa sial nasibnya padahal dia berharap mendapat nomor yang terakhir.
"Baiklah kita mulai saja acara ini, silahkan peserta nomor satu dan dua naik ke atas arena." ucap pembawa acara.
Xiao liza pun melompat dari tempat duduknya dan mendarat tepat di tengah tengah arena.
"Peserta nomor satu Xiao Bin anak dari ketua ketiga akan melawan Xiao liza anak dari ketua kelima." ucap pembawa acara kemudian menyisih ke pinggir arena.
Dengan malas Xiao liza menatap pemuda yang ada dihadapannya. Bukan karena liza meremehkan pemuda tersebut namun dia
memang sangat tak berminat.
"Majulah terlebih dahulu gadis kecil, hari ini akan ku hancukan seluruh kesombongan yang kau miliki." ucap Xiao Bin dengan percaya diri.
Akhirnya Xiao liza berlari ke arah Xiao Bin dan dengan satu tendangan darinya Xiao Bin keluar dari arena dan memutahkan darah segar. Hal itu membuat beberapa orang yg ada di sana tercengang.
"Sungguh gadis yang menarik." ucap pemuda yg mencari liza tadi.
"Kau bukan tandinganku, jadi jangan pernah meremehkan kekuatanku." ucap Xiao liza sambil menunjuk wajah Xiao Bin.
Setelah itu liza lah yang memenangkan pertandingan.
Setelah 30 menit berlalu separuh peserta
telah gugur. Dari yang tadinya 80 peserta
kini tinggal 40 peserta saja. Kali ini saat
mengambil undian Xiao Ziya mendapatkan
nomer urut yang terakhir.
Saat ini Xiao Feifei tengah melawan Xiao Dinyi. Mereka bertarung sangat sengit beberapa jurus telah mereka adu namun kekuatannya tetap seimbang hingga akhirnya Xiao Feifei mengeluarkan jurus pamungkasnya.
"Jurus badai api neraka." ucap Xiao Feifei, kemudian muncullah tornado api yang besar dan mengarah ke Xiao Dinyi.
Semua orang yang ada di sana tau bahwa dengan badai api sekuat itu Xiao Dinyi tak akan bisa selamat. Para juri yang ingin membantu juga merasa kesulitan karna besarnya api. Dengan kesal liza menatap api tersebut. Dia tak akan membiarkan Xiao Dinyi mati begitu saja.
liza. Seketika banyak serpihan es yang menghujani tornado api tersebut. Dalam seketika tornado itu padam.
"Siapa yang berani beraninya memadamkan tornado apiku." ucap Xiao Feifei sangat marah. Lalu Xiao liza mengangkat tangannya.
"Aku yang melakukannya, jika kau ingin bertarung hidup dan mati maka lawanlah aku." ucap Xiao liza kemudian turun ke arena. liza meminta persetujuan dari para juri dan mendapatkannya.
"Akan ku buat kau mati terbakar dalam tornado apiku." ucap Xiao Fei fei.
"Jurus badai api neraka tingkat akhir." Xiao Feifei mengeluarkan jurus yang sama, dan Xiao liza tersenyum melihat hal itu.
"Mungkin seratus tahun lagi kau akan bisa menyamaiku." ucap Xiao Ziya.
"Jurus badai api neraka tingkat satu." Saat mengucapkan jurus tersebut api kecil yang berwarna hitam keluar dari telapak tangan Xiao Ziya dan dengan cepat api itu membesar dan membentuk pusaran tornado.
Jurus yang sama, namun warna api yang berbeda, dan tingkat kekuatan yang sangat jauh berbeda. Saat saling bertabrakan badai api milik Xiao Feifei habis tertelan badai api milik Xiao liza.
"Bagaimana mungkin aku bisa kalah dari sampah seperti dirimu aku tak terima." teriak Xiao Feifei.
"Jurus cahaya nirwana." Xiao Feifei mengeluarkan jurus keduanya. Namun sayang cahaya yang begitu terang itu juga terhisap dalam badai api milik Xiao liza.
Saat Badai api yang sudah seperti tornado ganas itu sudah sangat dekat dengan Xiao Feifei, Xiao liza menarik kembali jurusnya dengan menghisap masuk ketelapak tangannya.
"Ini adalah turnamen antar Klan Xiao, antar para saudaramu sendiri tak selayaknya kau membunuh mereka kau mengerti jiejie?" ucap Xiao liza kemudian kembali ke tempat duduknya. Setelah terhenti beberapa saat turnamen pun dilanjutkan.