Setelah itu mereka bertiga masuk kedalam paviliun untuk melepas rindu antara ayah, anak, dan paman.
Dua bulan sudah berlalu dengan begitu cepat, turnamen akan diadakan 3 hari lagi antar generasi muda Klan Xiao. Mereka semua sudah berlatih dengan sangat giat tak terkecuali Xiao liza. Saat ini dia sudah memiliki 30.000 lingkaran energi Qi, Tulang iblis emas, dan berada di ranah kekuatan langit level 7, suatu pencapaian yang diluar nalar manusia biasa.
Karna akan diadakan turnamen tersebut kedua kakak laki laki Xiao liza sedang dalam perjalanan pulang. Mereka berdua sangat merindukan adik kecilnya itu.
Sedangkan di pagi yang cerah ini Xiao liza tengah menanam bunga di halaman paviliunnya, walaupun pelayannya sudah melarang namun liza tetaplah Xiao liza yang keras kepala.
"Nona biar pelayanmu ini yang mengerjakannya nona tak perlu repot repot menanam bunga seperti itu." ucap Yan. Ana dengan wajah khawatir.
"Aku tak akan mati hanya karna menanam bunga, dan berhentilah mencemaskan hal hal kecil lagi." ucap Xiao liza yang sudah merasa gemas pada pelayannya tersebut.
Sang pelayan hanya bisa diam dan mengalah, dia sadar bahwa nonanya itu sangat keras kepala.
Tak berselang lama ada seorang pria muda yang memasuki halaman paviliun tersebut, dengan senyum diwajahnya pria tersebut mendekati Xiao liza.
"Adik kecil apa yang sedang kau lakukan?." ya pria tersebut tak lain dan tak bukan adalah Xiao Yan kakak tertua Xiao liza yang baru saja kembali ke klan dan langsung menghampiri adiknya karna alasan kerinduan.
liza yang merasa familiar dengan suara tersebut langsung menoleh dan tersenyum
"Yan Gege, kapan kau kembali. Dan aku sedang menanam bunga, Ah aku sangat ingin memeluk Gege namun tanganku kotor. tunggu sebentar." setelah itu Xiao liza berlari masuk ke kamar mandi untuk membilas tangannya.
Xiao Yan dan Ana hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum saat melihat tingkah gadis kecil itu.
"Maaf tuan muda saya pamit undur diri." setelah itu Ana pergi karna masih banyak tugas yang harus dia lakukan.
Tak berselang lama Xiao liza berlari ke arah gegenya dan memeluk dengan erat.
"Zi'er sangat merindukan gege." ucap Xiao liza sambil memeluk gegenya.
"Gege juga sangat merindukan gadis kecil ini, tapi sayang sekali kau harus bersiap untuk pertemuan klan." ucap Xiao Yan yang membuat liza cemberut
Dengan pasrah Xiao liza kembali masuk ke kamar dan mempersiapkan diri. Sedangkan Xiao Yan pergi ke pertemuan klan lebih dahulu.
AULA PERTEMUAN KLAN
Saat ini Xiao liza kembali menapakkan kakinya ke tempat yang tak ia sukai ini. Dia mendengar beberapa orang tengah berbisik membicarakannya.
"Mengapa sampah itu datang kemari, merusak pemandangan saja." ucap Xiao Yuna dengan sedikit keras sehingga dapat di dengar beberapa orang termasuk Xiao liza yang tersenyum mendengar hal tersebut.
Xiao liza melihat sekeliling untuk mencari kursi yang kosong namun hasilnya nihil.
"Maaf pemimpin klan mengapa tak ada satupun kursi kosong untukku?" tanya Xiao liza dengan penuh rasa hormat.
"Apakah sampah sepertimu pantas untuk duduk diantara kami." ucap Xiao Yuza yang membuat Ayah dan kakak Xiao liza marah.
"Apa maksut perkataanmu dia itu putriku!!" triak Xiao Cunyu.
"Tenanglah ayah, ini urusanku dengan ketua kedua biar anakmu sendiri yang menyelesaikannya." setelah mendengar penuturan dari putrinya Xiao Cunyu kembali tenang.
"Pantas tidaknya saya berada di sini apakah itu wewenang anda ketua kedua?" tanya Xiao liza yang membuat Xiao Yuza murka.
"Beraninya kau melawanku!!." ucap Xiao Yuza dengan penuh amarah.
Xiao liza tak menggubris hal tersebut, dia langsung mengibaskan tangannya dan keluar sebuah singgasana kecil yg mewah ditengah aula pertemuan. Kemudian dia duduk dengan santai. Sedangkan orang orang yang melihat hanya bisa membuka mulut dan mata mereka lebar lebar akibat syok.
Xiao Yuna merasa iri saat melihat tempat duduk Xiao liza. Diapun berdiri dan menghampiri Xiao Ziya berniat untuk mengambil kursi itu. Namun ucapan Xiao liza menghentikan langkahnya.
"Berhenti di situ, jika kau berniat mengambil singgasanaku maka kembalilah ke tempat dudukmu." ucap Xiao liza.
"Bernainya kau memperlakukan putriku seperti itu." ucap Xiao Yuza tak terima.
"Apakah anda tidak mendidik putri anda dengan baik sehingga ingin mengambil milik orang lain? memang tak tau malu." ucap Xiao liza dengan tersenyum sinis.
Karna merasa tak terima ketua kedua lompat dari kursinya dan sekarang berada di hadapan Xiao liza
"Bersujutlah di kakiku, aku akan memaafkanmu." ucap ketua kedua.
"Aku hanya akan bersujut pada Langit, bumi, dan kedua orang tuaku. Walau matipun aku tak akan sudi bersujut padamu." ucap Xiao liza dengan tegas.
Tiba tiba tekanan sangat besar menyebar keseluruh aula pertemuan. Munculah sesosok Singa hitam di samping ketua kedua. Singa tersebut adalah hewan roh miliki ketua kedua.
Pemimpin klan ingin turun tangan namun Xiao liza memberi isyarat agar mereka semua tetap diam ditempat.
"Hai Singa Hitam tak kenalkah kau denganku." ucap Xiao liza yg memancarkan sedikit auranya. Sang singa tahu siapa saja yang memiliki aura tersebut langsung gemetar dan bersujut.
Hal itu menggemparkan seisi aula, bagaimanapun roh hewan iblis milik ketua kedua sudah berada di tingkat kaisar langit. Dan bagaimana bisa roh hewan iblis itu gemetaran dihadapan Xiao liza.
"Aku sudah berbaik hati tempo lalu tapi tidak untuk sekarang, dan ingat baik baik 3 bulan yang lalu sebelum aku melakukan pelatihan tertutup anakmu itu menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhku." Ucap Xiao liza sambil menatap tajam ke arah ayah dan anak tersebut.