Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Keeping Memories

🇮🇩Nezbie
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.6k
Views
Synopsis
“Ra?” “Hm?” “Gue random banget deh,” Celetuk laki-laki tersebut, kemudian kembali menatap gadis cantik dengan rambut berwarna aneh di depan wajahnya yang memang ia miliki sejak lahir. "Nanti kalau udah lulus, habis gitu gue udah mapan dan bisa kerja di jepang kaya yang gue mimpiin, pokoknya nanti lo nikahnya sama gue ya Ra. Mau kan?" Lanjut laki-laki tersebut sebari melempar pertany asal kepada Sera, Sera berdecak pelan, tangan kanannya sedikit menoyor kepala Azka sambil menatap malas sahabatnya itu, yang terkadang sedikit muak dengan segala ucapan konyol yang di lontarkannya. "Halu mulu, apa gak capek Ka?” Dengan refleks gadis itu langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan Azka yang sudah tertawa geli melihat kepergian Sera. Sederhana, ini hanya lah momen indah di masa lalu Sera dan Azka di mana hal tersebut sangat indah jika di ingat dan di kenang untuk kehidupan mereka berdua yang sekarang. Dan di sana, banyak juga penyesalan di antara mereka. Di mana hal itu selalu di pendam di diri mereka masing-masing sampai waktunya pernikahan di antara mereka berdua tiba.  
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

 "Gue capek Ka," Ucap Sera dengan kepala yang masih menghadap ke arah lantai dengan tatapan kosong.

Kepalanya lalu mendongak, kedua mata indah itu menatap Azka dengan tatapan sendu.

"Gue capek di jagaiin sama lo mulu kalau ujung-ujungnya di bully terus sama semua orang," 

Azka hanya diam, tidak tahu harus menjawab seperti apa sebagaimana ini semua bukan keinginan laki-laki tersebut. Hal itu sudah di luar kendali Azka.

"Gue-"

Belum juga Sera menyelesaikan ucapan yang ia niatkan untuk di lontakan Azka langsung bangkit dari duduknya, "Gue bakal bilang sama  bu Tina deh,  biar kasih mereka hukuman kar-"

"Ka," Panggil Sera yang mampu membuat langkah Azka terhenti dan tidak melanjutkan ucapannya.

Senyuman lemah itu terlihat di wajah cantik gadis tersebut, "Please! Jangan, gue gak mau nenek gue makin ngerasaiin beban dengan taunya gue yang masih di bully sana sini sama anak-anak," 

Mendengar tuturan tersebut membuat Azka kembali terdiam, namun beberapa detik kemudian kaki kanannya menendang tong sampah dengan kencang ke sembarang arah.

"ANJING!" 

Benar! Azka merasa benci dengan dirinya sendiri karena tidak bisa mengontrol semua orang termasuk teman-temannya yang sudah kelewat batas.

Mungkin, mungkin memang sudah saatnya dirinya harus merelakan Sera untuk pindah ke sekolah lagi untuk kesekian kalinya. 

Menyedihkan, Azka merasa tidak berguna sekarang.