Chereads / Kontrak Cinta Dengan Bule / Chapter 4 - bab 4. Wawasan Wisata

Chapter 4 - bab 4. Wawasan Wisata

Jena setelah ngobrol dengan Marco terus berjalan ke ruang kerjanya dia berharap Marco belum mempunyai kekasih sepertinya Jena ada hati dengan Marco sekali pandang.

Sampai di ruang kerjanya Jena duduk di tempat duduk yang kosong sebab dia belum tahu tempat duduknya, nanti kalau ada orang yang datang bisa bertanya tempat duduknya yang mana.

Tak lama kemudian jam kerja akan mulai mereka sudah datang dan menempati tempat duduknya, lalu Jena bertanya dengan yang duduk di sebelah yang dia duduk.

"Maaf bang saya karyawan baru katanya ruangan saya disini kira-kira dimana tempat duduk saya?" tanya Jena.

"Kamu yang namanya Jena?" tanya orang itu.

"Benar bang saya Jena." jawab Jena.

"Oya….kenalkan nama saya Anto tempat duduk kamu yang kamu duduki itu." kata Anto.

Setelah semua satu ruangan datang dan duduk di tempatnya masing-masing, Anto lalu memperkenalkan ke semua orang yang satu ruangan dengan mereka dengan Jena, semua menyalami Jena dengan ucapan selamat bergabung dengan kami semoga betah disini yang menjunjung tinggi sifat kekeluargaan.

Jena merasa beruntung mempunyai teman satu ruangan yang baik semua orangnya.

"Jena nanti kamu diajari Tina bagian wawasan tentang wisata jadi kamu kalau besok langsung terjun langsung dengan mereka sudah tidak canggung lagi." kata Anto.

"Iya bang terima kasih atas pemberitahuannya." jawab Jena  tersenyum.

Kemudian Jena membaca tumpukan berkas mengenai wisata di seluruh Indonesia yang ada, sebab kantor ini mempunyai bonus bila partner kerjanya ingin santai dan rileks bisa diantar wisata.

Karena perusahaan ini juga mengelola wisata di seluruh Nusantara jadi perusahaan ini juga menerima order masakan untuk acara yang besar seperti pengantin dan acara rapat lainya.

Jena mengamati semua orang yang kerja disini kehidupannya juga bagus berarti perusahaan ini sudah terkenal Jena saja yang mungkin belum tahu, selagi Jena mempelajari tempat wisata, Marco yang selesai mencatat keperluan rapat terus berjalan ke tempat kerjanya.

Marco melihat Jena sedang serius membaca brosur lalu Marco mendekati Jena.

"Hai….Jena kamu serius amat apa yang kamu baca?" tanya Marco sambil ikut membaca brosur lainnya.

"Ini lho bang Marco bagaimana nanti kalau langsung terjun ke lapangan aku belum terbiasa grogi enggak ya?" tanya Jena.

"Biasa kali pokoknya asal kamu pelajari semua tentang wisata pasti kamu nantinya sudah terbiasa." ucap Marco.

"Jena kamu sudah kenal bang Marco itu biangnya wawasan wisata Tina saja dulu juga diajari bang Marco." ucap Anto.

Jena tambah semangat kalau Marco bisa juga tahu tentang wawasan wisata dan cara melayani relasi berwisata.

***

Hari agak siang tiba yang akan memberi pengarahan tentang wawasan wisata terus duduk di tempatnya.

"Jena sudah masuk Anto?" tanya Tina.

"Itu orangnya Tina." jawab Anto dengan menunjuk Jena.

Jena yang tahu ditunjuk Anto terus bertanya.

"Bang Anto ada apa?" tanya Jena.

"Ini akan diberi wawasan wisata oleh kak Tina." kata Anto.

Jena mengangguk diberitahu Anto dia sudah siap apabila diberi pengarahan sekarang lebih cepat lebih baik biar cepat tahu dirinya.

"Jena coba kesini!!.." panggil Tina.

"Ya kak." ucap Jena terus berjalan menuju meja kerja Tina.

Sampai di meja kerjanya Tina lalu Jena duduk  di hadapan Tina.

"Begini Jena apabila ada relasi yang ingin wisata kamu harus menjelaskan tempat wisata yang akan dikunjungi, mereka jika bertanya langsung kamu jawab sesuai yang ada di tempat wisata tersebut." ucap Tina.

"Baik kak akan aku pelajari kalau ada yang akan wisata sekarang aku pelajari dengan acak saja." jawab Jena.

"Benar Jena nanti jika kamu tahu akan wisata kemana langsung pelajari tempat wisata tersebut." kata Tina.

Jena sudah tahu pengarahan yang diberikan Tina selesai diberi pengarahan Jena terus kembali ke mejanya dia mempelajari tempat wisata yang terkenal seperti Bali atau yang lainnya.

Anto melihat Jena kelihatannya cukup serius dia mempelajari brosur yang ada di mejanya.

"Jena ayo ikut aku rapat." ucap Tina.

Kemudian Jena mengikuti Tina menuju ruang rapat yang tadi telah diperiksa Marco, sampai di ruang rapat Tina dan Jena duduk bersebelahan, lalu karyawan yang mewawancarai dirinya.

"Itu bapak Wijaya anak yang mempunyai bisnis perusahaan ini." jelas Tina.

"Kak kemarin bapak itu yang mewawancarai aku kok beliau sendiri yang mencari karyawan?" tanya Jena.

"Memang sejak dulu bapaknya juga begitu kalau mencari karyawan baru, biar tahu kinerja karyawan yang akan bekerja disini." ucap Tina.

Menurut Jena bos kalau begitu baik jadi bisa tahu orang yang akan bekerja disini memang benar-benar ingin bekerja bukan untuk batu loncatan semata.

***

Selesai mengikuti meeting Tina dan Jena langsung berjalan keluar ruang rapat, baru sampai di pintu bisnya memanggil.

"Tolong Jena kesini sebentar!!!…" ucap Wijaya.

Lalu Jena kembali ke dalam ruang sedang Tina terus berjalan menuju tempat kerjanya.

Jena dipanggil bosnya terus duduk menghadap bosnya.

"Ada yang bisa saya bantu bapak?" tanya Jena.

"Iya kamu harus membantu saya dan perusahaan ini untuk lebih maju." ucap bos Wijaya.

"Dengan cara apa pak?" tanya Jena.

"Kamu kalau mengantar relasi kasih penjelasan yang menarik biar mereka senang wisata di biro kita, dan nantinya mereka akan mengajak temannya." kata bos Wijaya.

"Baik pak akan saya laksanakan sesuai arahan bapak." kata Jena.

"Sekarang kamu boleh kembali ke tempat kamu." ucap Wijaya.

Jena terus keluar dari ruang meeting itu dia berjalan santai saja sebab waktunya istirahat, sampai di tempat duduknya Jena terus melihat lagi brosur wisata yang lainnya.

"Hei….Jena istirahat dulu jangan kerja melulu perut dan tenaga harus diurus biar fit badannya!!!…" kata Tina.

"Iya kak Tina setelah ini aku akan ke kantin." jawab Jena.

Lalu Tina keluar ruangannya berjalan menuju kantin disana semua sudah berkumpul termasuk Marco.

"Jena mana kok tidak ke kantin?" tanya Marco.

"Masih didalam tadi sudah aku beritahu katanya sebentar lagi menyusul." ucap Tina.

Baru saja mereka ngomongin Jena dia sudah masuk kantin Marco melihat Jena lalu dipanggil.

"Jena sini sama aku satu meja!!…" ucap Marco.

Kemudian Jena mendekati Marco duduk dekat Marco.

"Bang susah enggak sih menjadi pemandu wisata itu?" tanya Jena.

"Santai saja Jena pekerjaan pemandu wisata sangat santai dan kita bisa tahu berbagai wisata di Indonesia." jelas Marco.

Jena merasa senang karena ada orang yang lebih senior yang bisa di ajak ngomong tentang relasi kalau Jena tidak mengerti dalam menjalankan tugas mengantar relasi wisata.

"Sudah jangan dianggap serius sana pesan makanan biar aku yang bayar kamu kan belum mendapat gaji." kata Marco tersenyum.

Semua teman Marco juga tersenyum memang Marco orangnya baik sehingga temannya sangat senang dengan dirinya dia juga senang membantu temannya kalau urusan kantor sangat rumit.

Bersambung...