Chereads / Devara / Chapter 3 - LDK Day 1

Chapter 3 - LDK Day 1

Hari ini seluruh anak kelas 10 dan 11 ikut acara LDK bersama anggota OSIS dan beberapa dewan guru. Mereka memakai seragam pramuka dengan membawa backpack masing-masing.

Ara dan Gavin selaku ketua kelompok datang lebih awal untuk memberikan name tag ke masing-masing anggota dan memeriksa kehadiran anggota mereka. Pagi ini semuanya terlihat sibuk. Terutama panitia acara.

" Lo udah makan Ra? " Tanya Gavin setelah memberikan absen kepada OSIS.

" Baru sempet makan roti tadi "

" Lah, gimana nanti pasti langsung kegiatan. Makan dulu aja ya "

" Iya di bus aja nanti "

" Perhatian semuanya. Harap langsung berkumpul dengan kelompok masing-masing. Sebelum berangkat mari berdoa menurut kepercayaan masing-masing berdoa dimulai "

Keadaan hening selama beberapa saat.

" Bus untuk masing-masing kelompok sudah tertera di buku panduan. Di setiap bus juga sudah di tempelkan nomor jadi tidak perlu di atur lagi naik ke dalam bus sesuai yang ada di buku panduan paham semua? "

" Paham!! "

" Paham kak!!! "

" Baik, kalau begitu silahkan berjalan dengan tertib menuju bus. Satu-satu ya "

Ini adalah tahun kedua angkatan Ara mengikuti kegiatan ini. Di tahun depan mereka yang diluar OSIS tidak perlu mengikuti kegiatan ini hanya kelas 10 dan 11 yang wajib.

Tahun ini murid kelas 10 beruntung begitupun mereka yang kelas 11 karena kendaraan yang digunakan bukan lagi Tronton melainkan bus pariwisata.

Ara dan Gavin duduk bersebelahan.

" Nih, makan dulu " Gavin memberikan bekal nya kepada Ara yang isi nya nasi, ayam karage dan sayuran.

" Loh kok gue? "

" Ya kan lu belum makan "

" Tapi kan ini bekel lo Vin "

" Gua udah sarapan "

" Buat makan siang nanti? "

" Ya paling di sediain. Masih banyak bawa makanan juga kok gue udah nih buru makan "

Dengan terpaksa Ara menerima kotak bekal Gavin dan memakannya. Selama perjalanan tidak banyak aktifitas yang dilakukan.

Mungkin murid yang lain juga mengumpulkan energi mereka sebelum berjuang nanti. Termasuk Ara dan Gavin yang sama-sama tertidur. Mereka saling menyender satu sama lain.

" Baik, kita sudah sampai ditempat kemah. Kalian sudah melihat tenda yang berjejer di lapangan. Masing-masing kelompok mendapat dua kuota tenda untuk laki-laki dan perempuan.

Nanti kalian taruh semua barang kalian di dalam tenda kecuali alat elektronik atau barang berharga lainnya di titipkan kepada bapak atau ibu guru agar aman.

Setelah itu siapkan alat-alat yang akan di gunakan untuk sesi pertama seperti yang sudah dituliskan di buku panduan. Kami beri istirahat selama 30 menit silahkan ke tenda masing-masing "

Di masing-masing tenda sudah tertulis nomor kelompok jadi tidak membuang terlalu banyak waktu untuk mencari tenda. Serta tenda juga sudah di dirikan.

Di kelompok Ara dan Gavin anggota mereka bercampur ada yang dari kelas 10 dan ada yang dari kelas 11.

" Oke guys... Gini kita taruh semua tas di bagian tengah di tumpuk juga gak apa-apa. Tapi sebelum itu ambil dulu peralatan yang penting ya "

" Siap Ra "

" Siap kak "

Persiapan Ara sebelum beraktifitas adalah memakai body lottion serta re-a place sunscreen di wajahnya. Tidak lupa makan kembali untuk menambah energi.

" Makan-makan. Sepengalaman gua sama senior kalian nih bakal capek banget maka nya banyakin makan deh " ujar Ara.

" Nih gue kasih tau aja ya. Nama nya kegiatan begini gak usah di masukin ke hati. Omongan pedes lah, apa lah boleh kesel tapi jangan dendam karena bisa jadi masalah.

Sabarin aja nanti kalau udah selesai nih kegiatan baru bales... " Ucap Gavin dengan kalimat kurang enak di akhir.

Pukul 10 pagi kegiatan pun dimulai. Tentunya dengan pemaparan materi oleh pembina pramuka, lalu juga dua orang guru lainnya sebagai pemateri.

Pukul setengah satu siang mereka baru istirahat. Makan siang dan sholat. Ketika semuanya sudah berkumpul barulah makan siang dibagikan dan mereka makan bersama-sama.

Bukan LDK nama nya kalau tidak memiliki banyak peraturan.

Pritt!!!

Satu orang kena karena melanggar etika makan.

" Kan sudah dibilang tidak ada suara antara sendok,piring dan garpu. Tidak ada yang nama nya sendok menghampiri mulut kena hukuman push up tiga kali "

" Siap kak!! "

" Anj... Parah " gumam Gavin.

Makan siang dilanjutkan dan selesai pukul 13.00 WIB kegiatan di lanjut kan. Agenda nya yaitu membuat karya  kelompok dengan memanfaatkan apapun yang ada di sekitar mereka.

Waktu yang diberikan hanya 2 jam. Dan tentunya kelompok yang tidak mengumpulkan akan dikenakan hukuman.

" Mau buat apaan kita ? Lo ada ide Ra? "

Ara masih meneliti lingkungan sekitar.

" Ah, gue tau! "

Mereka pun berdiskusi dengan pelan agar kelompok lain tidak dengar.

" Oke... Kalau gitu ada dua orang di tenda satu buat sketch satu lagi jagain tenda dan sisa nya kita cari daun kering dan ranting sebanyak-banyak nya "

" Oke siap! "

Mereka pun berpencar awalnya Ara bertiga dengan Gavin dan satu anggota kelompok nya namun karena terlalu serius untuk pencarian ini ia tidak sadar jika berpisah dengan Gavin dan satu anggota nya.

" Loh, bang. Kak Ara mana? " Gavin pun baru sadar dan melihat sekeliling.

" Tuh, kan bener nih anak emang harus di taliin. Tapi dia pasti nyari daun sama ranting juga sih. Yaudah, lanjut aja kita "

Ara membawa keresek hitam dan mengumpulkan satu-persatu ranting. Disaat ia sedang berjongkok dan berhati-hati dengan tajamnya tekstur ranting tiba-tiba ada yang berlari ke arah nya membuat ia terdorong dan jari telunjuknya tergores.

" Woi!! Lu kalo main jangan disini!! " Teriak Ara langsung tak perduli dari kelompok mana mereka.

" Eh! Kenapa nih tiba-tiba marahin anggota gue? " Oknum yang diduga sebagai ketua atau wakil kelompok mereka kesal kepada Ara.

" Oh... Elu... Kenapa lu sama anggota gua? "

" Dih! Songong banget tuh muka "

" Lah kenapa jadi marah sama gua? Tuh anggota lo yang harusnya di marahin gak ngerti kondisi banget lagian lari-larian di kegiatan kaya gini "

" Maaf kak... Gak liat tadi "

" Gak liat mata lu bolong! Gue segede gini gak liat buta mata lo!! "

" Eh! Biasa aja dong " bahu Ara di dorong tiba-tiba.

" Kok lu yang nyolot sih dari tadi? Mau ribut lo?! "

Keadaan diantara keduanya semakin memanas. Dua orang yang tadi menabrak Ara pun gelisah. Tapi untung nya Tuhan menyelamatkan mereka berdua dalam situasi ini karena melihat Aldan dan kelompoknya sedang berjalan tidak jauh dari tempat mereka.

" Kak! Kak! "

Aldan dan kelompok nya menoleh lalu melihat Ara yang terlihat sedang marah-marah.

" Ada apaan ni? " Aldan datang menghampiri.

" Ni perempuan songong banget Al. Pengen gue ulek lu! " Ara sudah mengepalkan tangan nya.

Aldan menahan tangan Ara agar tidak terjadi hal yang tidak di ingin kan.

" Kalau OSIS tau apalagi guru-guru tau kalau ada keributan bahaya loh kalian " ucap Aldan memperingati.

Benar apa yang di katakan Aldan. Terlebih posisi Ara sebagai ketua kelompok.

" Gua tandain lu ya. Sekali lagi gua liat muka songong lo kaya gitu abis lu! " Ancam Ara lalu pergi dari tempat itu.

Ketika kembali ke tenda Gavin menyadari sesuatu dari jari Ara.

" Itu merah-merah kenapa? " Gavin menarik tangan Ara untuk memeriksa nya.

Ternyata darah yang sudah kering. Mungkin tergores ranting pohon tadi. Dan ketika Gavin menyentuh nya Ara merasakan seperti ada yang menusuk jari nya.

" Sakit? " Ara mengangguk.

" Kesusuban nih tangan lo. Coba Dil ambil P3K kita dah di tas gua tolong "

" Oke kak "

Gavin membersihkan sisa darah dari jari Ara menggunakan alkohol pad. Setelah bersih ia kembali menelisik apakah ada kayu kecil yang tertancap di jari Ara.

" Eh yang lain langsung ngerjain duluan ya. Nanti kehabisan waktu "

" Siap! "

Gavin mengambil senter di dalam tenda lalu mengarahkan ke jari Ara. Ketika melihat seperti ada sesuatu di jari Ara ia langsung menekan nya untuk mengambil kayu kecil tersebut.

" Aaa.. aduh... Aduh... Sakit nyet! "

" Sabar jing... Dil, dil bantu gua "

" Apaan kak? "

" Teken jari Ara begini gua yang cabut kayu nya "

Fadil pun menurut aksi mereka bertiga ternyata tertangkap oleh Aldan dan Dev. Aldan sudah menceritakan apa yang ia lihat tadi tentang Ara kepada Dev.

Saat ini fokusnya tidak bisa sepenuhnya kepada Ara. Ada banyak tanggung jawab lain yang harus ia lakukan.

Dev merasa sangat khawatir dengan kondisi Ara. Melihat apa yang dilakukan Gavin serta ekspresi kesakitan Ara.

2 jam sudah berlalu kini saat nya presentasi karya dari masing-masing kelompok.

" Silahkan kelompok selanjutnya. Ara dan Gavin? "

Ara sebagai perwakilan kelompok berdiri untuk presentasikan karya mereka.

" Jadi kelompok gua buat dua karya. Pertama ini dari ranting kayu yang di dalam nya kita tambahin semacam kaleng bekas makanan yang kita bawa terus di tempelin pake ranting ini dan ini bisa jadi tempat pensil, vas bunga, dan masih banyak lagi.

Dan satu lagi adalah gambar burung elang. Ini kita tempelin pake daun kering dan lem. Sekian karya dari kelompok kami terimakasih "

Semua bertepuk tangan dengan meriah.  Kegiatan berjalan dengan lancar sampai pukul 3 sore. Setelah menampilkan karya kini saat nya games.