Chereads / SECURITY MOBAL / Chapter 11 - DI PERGOKI OLEH KOMANDAN

Chapter 11 - DI PERGOKI OLEH KOMANDAN

"Hari ini saya minta tolong perketat penjagaan khususnya Tim gledah, hari ini ada pekerja proyek yang lembur sampai pagi di area gudang penyimpanan Snack yang siap di kirim, pencurian bukan karena dia kepepet atau hobby, tapi orang mencuri bisa karena adanya kesempatan" pesan Madi di waktu apel naik jaga.

SIAP 86

Semua anggota menjawab dengan serentak, mereka pun langsung menuju ke pos mereka masing masing dan melakukan pergantian tugas jaga.

"Patroli dulu aja lah, sambil nanyain jumlah proyek nya ada berapa, jaga jaga kalo komandan butuh data" kata Rama yang bertugas jaga di gudang penyimpanan Snack.

Tuk Tik Tak Tak Tik Tuk Tik Tak Tik Tuk Tik Tak Tik Tuk Tuk Tuk Tuk. . (nada dering HP Rama)

"Halo Den" angkat Rama yang sudah nyalain motornya dan di matiin lagi.

"Halo bosku. . ayo mabar" ucap Deni yang lagi semangat semangat nya main game.

"Bentar Den di sini banyak pekerja proyek, saya mau patroli dulu" saut Rama sambil menyalakan motornya lagi

"satu ronde ajalah bro, kan baru jam segini, Komandan gak mungkin patroli kalau jam segini" ucap Deni merayu Rama.

"Aku tak patroli dulu aja Den, biar tenang" ucap Rama yang siap ngegas motornya.

"Halaaaah. . tenang bro, gak bakalan terjadi apa apa, santai santai, mabar bentar aja, lagian aku juga belum patroli" rayu Deni sekali lagi.

Akhirnya Rama pun termakan godaan Deni dan mereka pun akhirnya mabar bareng,.

Tak merasa mereka mabar sudah 2 jam an lebih dan Hp Rama pun berbunyi kembali karena ada panggilkan dari Feri.

"Halo Fer ada apa ya ?" tanya Rama sambil main game.

"Madi patroli menuju ke arahmu Ma" jawab Feri dengan santai.

"Waduh, oke Fer makasih ya" jawab Rama langsung menutup telpon nya.

"Den, Madi patroli kesini, aku patroli dulu ya" ucap Rama yang tergesa gesa.

"Bentar bro, hampir menang ini kita, nanggung!! toh perjalanan Komandan kesini 10 menitan, lagian ini gak ada 5 menit kita pasti menang" kata Deni yang lagi semangat main game.

"Okelah, ayo cepetan kita selesaikan dengan cepat" saut Rama yang termakan kata kata Deni.

Tak lama kemudian Madi pun datang dan Rama masih sibuk maen game.

"Bagus ya, pos banyak aktivitas malah main game terus, ini. . ini. . yang membuat orang melakukan pencurian, karena banyak kesempatan" teriak Madi yang memergoki Rama sedang main game.

Sontak Rama pun kaget dengan kedatangan Komandannya yang tiba tiba muncul tanpa sepengetahuannya, mendengar ada suara Komandannya, Deni pun langsung keluar main game dan langsung patroli, sedangkan Rama diomeli Komandannya abis abisan, Rama pun diam saja karena dia merasa bersalah.

"Ada berapa jumlah proyeknya" tanya Madi yang marah.

"Belum tau ndan saya belum patroli" jawab Rama yang bicara apa adanya, kalau dia mau membohongi Komandannya pasti dia akan mengeceknya langsung.

"Sekarang kamu patroli dengan jalan kaki, tanya ada berapa jumlah proyek nya, awas kalau kamu membohongi saya, akan saya hukum lebih barat" perintah Madi yang geram.

SIAP NDAN

Rama pun langsung lari untuk berpatroli, hampir setengah jam berlalu dan Rama pun baru kembali ke posnya.

"Siap ndan, jumlah totalnya ada 30 orang" kata Rama yang baru kembali dengan nafas yang tak beraturan dan keringat yang bercucur deras yang membasahi tubuhnya.

"Baik, untuk kali ini saya hanya menghukummu patroli dengan jalan kaki, besok kalau ketahuan lagi akan saya suruh jalan jongkok untuk patroli" ancam Madi yang sambil menaiki motornya.

"Siap ndan" jawab Rama menunduk karena merasa bersalah.

"Yaudah kamu hati hati, saya mau lanjut patroli dulu" kata Madi.

Madi pun melanjutkan patroli menuju ke pos Deni, setibanya di sana Deni pun menyambut Komandannya dengan baik dan Deni pun bisa memberikan laporan tentang aktivitas di penjagaannya karena dia sudah berpatroli setelah mendengar suara Komandannya tadi di waktu mabar dengan Rama.

Setelah Madi pergi Deni pun menelpon Rama bermaksud mengajak mabar lagi, namun Rama tidak mau dan memarahi Deni karena dari tadi terus menghasutnya.

"Maaf bro, aku yang salah" kata Deni dalam telpon nya.

Namun Rama langsung mematikannya.

Deni pun berinisiatif pergi ke pos Rama untuk minta maaf langsung.

Beberapa menit kemudian Deni tiba di pos Rama, Deni pun langsung minta maaf namun Rama diam saja karena masih jengkel pada Deni.

"Maaf bro, aku yang salah, lagian semua sudah terjadi, terus aku harus gimana ?" kata Deni yang membujuk Rama dengan melas sambil menyuguhkan rokoknya.

Akhirnya Rama pun memaafkan Deni dan mereka pun baikan.

Deni pun pamit kembali ke pos nya takut Madi malah kembali mengecek mereka berdua.

Waktu pun menunjuk kan pukul jam 10 malam, Rama pun berpatroli sebelum serah terima tugas dengan shift selanjutnya.

Dengan teliti Rama berpatroli di setiap gedung, dan terlihat karyawan proyek masih bekerja dengan sibuk nya, namun Rama merasa ganjal karena ada 2 orang bekerja agak menyisih ke pojok dekat pagar pabrik.

"Yang lain kerja di sana kalian kok di sini mas ?" tanya Rama pada kedua karyawan proyek itu.

"Istirahat pak, dari tadi kerja terus capek pak, maka nya saya istirahat disini" jawab salah satu karyawan proyek itu dengan mudahnya.

Lalu Rama pun melanjutkan patroli nya, dalam hati nya dia agak mencurigai 2 karyawan proyek tadi.

Tibalah Rama di pos nya kembali, sambil menunggu petugas jaga selanjutnya Rama pun merokok dan minum segelas kopi yang masih hangat.

Tak lama kemudian terlihatlah 2 orang yang berlari terbirit birit, takut ada apa apa Rama pun langsung menaiki motornya dan menuju ke 2 orang itu.

Setibanya ke tempat orang yang berlari terbirit birit itu Rama langsung menanyai kenapa lari terbirit birit dan ternyata orang itu adalah kedua karyawan proyek tadi yang beristirahat di dekat tembok pabrik.

"Loh kalian mas, kenapa kok lari lari seperti itu" tanya Rama yang terheran.

"Ada sosok tinggi besar setinggi tiang listrik, dan rambut nya panjang sampai menyentuh tanah pak" jawab Tarno nama salah satu karyawan proyek itu.

"Iya pak, matanya terlihat besar berwarna merah yang melotot ke arah kami" saut tarmin teman Tarmin.

"Kalian pasti tidak ijin pas di situ, atau melakukan hal yang membuat penunggunya marah" kata Rama sambil melihat ke arah kedua orang itu.

"Tidak pak kami tidak melakukan apa apa" saut Tarno dengan ketakutan.

Rama pun mengajak kedua orang itu untuk kembali ke tempat tadi, karena Rama mencurigai kedua orang itu, Rama pun menakut nakuti kalau mereka tidak kembali dan meminta maaf, sosok itu akan mengikutinya mereka terus kemana pun mereka pergi.

Akhirnya mereka pun kembali dengan Rama, setibanya di sana terlihat banyak tumpukan kabel dan besi besi yang terpotong potong, dan terlihat di tembok itu ada kabel yang menyangkut, menandakan ada seseorang mau mengeluarkan kabel lewat tembok itu.

Rama pun langsung melihat kearah mereka berdua yang jelas jelas terbukti kalau mereka mau MENCURI.