Chereads / The Antagonist: The Man who become the Slayer / Chapter 19 - Chapter 019: Mid Test part. 1

Chapter 19 - Chapter 019: Mid Test part. 1

Semua murid kelas 10 sudah berada di aula setelah mengikuti arahan untuk siap melaksanakan UTS gabungan antara Knight dan juga Hero.

"Salam pagi anak-anak sekalian, dimohon simak penjelasan Mid Test kalian semua untuk melakukan penilaian resmi diri kalian semuanya." seru Ketua Penanggung Jawab Akademik, Pak Rigurd yang menjadi ketua pengadaan mid test kali ini.

Kami semua menyimak penjelasan yang diberikan, secara garis besar mid test kali ini akan menilai:

1. Kesiapan calon Knight dan Hero dalam menghadapi kondisi paling extreme di dunia luar.

2. Menjadikan pribadi yang tanggap akan hal sekitar dan bertanggung jawab dalam bertindak.

3. Melatih kekuatan fundamental calon dalam menghadapi situasi extreme, mengendalikan harta secara leluasa dan menggunakan kekuatan dengan leluasa.

4. MENJADI INDIVIDUALIS YANG ADA DIATAS SEMUA ORANG!!!!

3 point dari perintah tersebut adalah dasar fundamental Hero maupun Knight sedangkan point terakhirlah yang menjadi pemicu kekacauan Ujian Tengah Semester ini.

Akademi akan melakukan rangking terhadap seluruh Hero dan Knight yang memiliki peringkat tinggi.

Aku berpikir bahwa kelas A,B,C sekarang adalah kelas acak yang bukan berdasarkan rangking seperti tahun lalu.

Keberadaan orang-orang kuat di kelas C menjadi bukti bahwa susunan kelas ini belum fix untuk dilanjutkan, bahkan kami belum menerima wali kelas yang akan membimbing kami, itulah yang aku pikirkan.

Namun, tetap saja. 5 orang yang mempunyai high ranking di Kelas Hero sudah diketahui sejak awal.

Sadewa sang pangeran badai yang menggunakan harta bernama Lycius, The Wind Celestial Drago, harta dengan mendapatkan Ranking S sejak awal.

Bima, Kesatria Tangguh yang menggunakan kekuatan Gatotkaca, Rank S harta paling hebat dalam sejarah Provinsi Bahari.

Abimana, yang membuat keributan dengan menyerahkan dirinya kepada sosok hartanya, Bishamonten yang mendapat penilaian Rank S.

Si Kembar Arfan dan Rifan, anak yang memegang puncak kelas B merupakan orang yang mempunyai kekuatan setara dengan ketiga orang yang sudah disebutkan.

Yap, tidak ada namaku didalamnya, karena sejak awal hartaku ini hanya memiliki kelas C saja, Ex Deus mendapatkan nilai C pada saat aku mendaftarkan ya ke pusat.

Walau begitu, anak-anak kelas C dan teman-temanku tau kalau aku salah satu orang yang masuk kedalam Rankers dari awal dengan kekuatan yang sudah melawan Lycius dan Bishamonten secara langsung.

Targetku kali ini simpel, aku akan membuktikan ucapan orang-orang yang dekat denganku benar, aku akan memunculkan namaku kedalam Rangkers di sekolah.

****

"Aku satu Tim dengan kalian, ya." ucapku menyambut Teddy, Tiana, Gerard dan Mariana, orang yang aku ajarkan dalam melatih leveling Aura Konstan dan membuka Resonansi Tahap 1.

"Itu benar, Yudhistira-sensei." seru Tiana dan menggebuk punggungku.

"Tolong bantuannya, Sensei!" lanjut Teddy melakukan hal sama ke punggungku, lalu diikuti Gerard dan Mariana dengan pukulan yang kencang.

"Mohon bantuannya Sensei dalam membimbing kami!" teriak keempatnya yang membuat kelas lain melihat kami berlima.

"Hahaha, itu baru semangat yang bagus!" sahut Sadewa yang menyemangati teman-temanku.

"Tuan semangat, aku akan membantumu nanti!" ucap Abimana mengacungkan jempolnya dan membuat anak kelasnya memeloti dirinya.

Sepertinya anak kelas A dan B masih tidak menerima keberadaan orang-orang kelas mereka mendukung kami, anak-anak buangan.

[Waktu kalian untuk diteleportasi adalah 10:00 menit]

"Hei Yudhistira! Jangan sampai kau kalah duluan ya!" seru Sadewa berteriak kepadaku sebelum di kirim ke arena.

"Tuanku, mari kita bertemu di Arena!" teriak Abimana dan aku melihat Larasati tersenyum di sampingnya kepadaku, lalu mereka di teleport.

Satu persatu dari mereka di teleport dan kelas C tentu saja di teleport di akhir setelah kelas D dari Knight Class.

"Ayo berjuang teman-teman, kalau memang ini seperti tahun sebelumnya, kelas yang pertama kali di incar adalah kelas kita." seru Nurman dan yang memimpin Regu pertama kelas C.

"Semangat semuanya, mari bertemu di dalam." ucap Bella memimpin Regu kedua dan di teleport.

Sisa kami berlima yang ada di Aula tepat sebelum di teleport.

Ketua penanggung jawab, Pak Rigurd mendatangi diriku sebelum kami di teleport ke Arena.

"Hallo Nak Arkakusumo, sebelum kamu masuk, aku ingin mengobrol dengan dirimu terlebih dahulu." ucapnya kepadaku dan tersenyum.

"Maaf Pak, tapi kamu akan ujian sekarang." tegasku tersenyum menolaknya.

Dia menjentikan jarinya dan waktu teleport di berhentikan, akun mendekat kearahnya untuk membicarakan yang penting.

"Lima menit, aku cuman ingin memastikan satu hal." ucap dirinya dan berjalan memintaku mengikutinya.

"Teman-teman, aku akan pergi dulu ya, kalian bersantai dulu, hilangkan juga gugup kalian." ucapku lalu mengikuti pria itu.

(Tuan Deus, tolong duduk di sampingku, perhatikan orang ini!) pintaku kepada Kontraktorku keluar dari tempatnya.

Seketika aku berada di ruang yang sudah di lapisi anti-sadap dan dia menampakan sosoknya.

"Lama tidak jumpa, Hunter Hero, Calon Slayer kode biru." ucap dirinya kepadaku dengan mata merah yang dulu membantu diriku dalam berkembang.

"Kamu siapa?" tanyaku dan dia tertawa besar kepadaku.

"Kau lucu sekali, nak." seru dirinya lalu dua buah sabit tulang sudah terletak diantar leherku.

"Maaf, kalau memang kau kenal aku di masa lalu, aku mohon maaf. Tapi, Snow White Curse membuat ingatanku hilang." ucapku dan dia melepas sabitnya dan memeluk diriku.

"Aku gurumu, sialan!" gumamnya pelan menambahkan energi kedalam pelukannya.

"Guru? Jadi begitu ya." ucapku melepas pelukannya dan 6 pedang sudah mengarah untuk menusuk kesetiap tubuhnya.

"Rigurd the Skeleton Warrior adalah guruku? lucu juga." ucapku dan dia tersenyum lebar.

"Jangan mati ya, muridku. Ini adalah nomerku. Hubungi aku setelah UTS." ucapnya memberikan kartu nama kepadaku dan dia melepas ruang anti-sadapnya dan memintaku segera Ujian.

"Akan aku ambil, jika ada apa-apa soal ujiannya, aku akan menghubungi dirimu." ucapku dan dia menyentuh rambutku.

"Itu baru ekspresi muridku!" ucapnya lalu dia berjalan duluan karena ini sudah 5 menit dari permintaannya tadi.

Dia berjalan ke panitia dan segera mengaktifkan waktu Teleportasi kemari.

[Murid bernama Yudhistira, Teddy, Tina, Gerard dan Mariana akan di teleport ke Arena]

Aku menatapnya dengan tajam sebelum masuk kedalam Arena tersebut.

[Anda memasuki dungoen rank E, the Forest]

[Waktu ujian yang tersisa, 54:00:00]

[Mission: Mendapatkan point sebenyak mungkin]

[Extra mission: Mengalahkan King of The Forest (????)]

[Mid Test, dimulai!]

"Waktunya absen" ucapku memastikan tim yang aku masuki.

"Teddy disini!" seru Teddy yang mengeluarkan Palunya yang besar melindungi Tiana yang menggenggam tongkatnya.

"Mariana ada disini!" ucap gadis yang sudah mengenakan sayapnya dan mendarat dengan mulus.

"Aku disini." ucap Gerard yang mengeluarkan kapak kecil bernama Mino.

"Good. Mari kita mulai berburu di area ini, sepertinya kita cukup jauh dari letak King Forest yang ada di area Central." ucapku memperlihatkan peta yang hanya diberikan kepada ketua tim.

"Mariana, tolong mulai memperhatikan kita dari atas, ya." ucapku memerintahkan Mariana dan dia mengangguk dan terbang diarea atas.

"Teddy, Gerard. Kita akan lindungi Tiana, Tiana kau fokus saja mengeluarkan rapalan yang kuat ya, kami akan melindungimu dari serangan lawan." ucapku dan semuanya mengikuti arahanku.

***

"Kebangkitan Black Slayer, sepertinya kali ini akan mengasikan untuk di tonton." seru perempuan yang duduk di samping Pak Rigurd dengan lambang Q di lehernya.

"Tidak hanya Black Slayer murid Ten, tapi muridku juga ada disana." ucap Rigurd dengan lambang J di telapak tangan kirinya dengan mata merah bersinar.

"Wah, serius. Jadi kode biru ada disini juga? Sudah lama aku tidak mencium pipinya." ucap perempuan itu kepada Jack.

"Aku yakin setelah ini, dia akan kembali berlatih denganku, aku akan menjadikannya Slayer terhebat sepanjang sejara Darkness Clover." ucapnya dan meminum wine putih dengan layar tontonan yang tertuju ada Black Slayer dan Blue Slayer didepan mereka berdua.

"Ameen!" ucap Queen mengangkat gelasnya dan meminumnya bersama Jack disana.

Pertarungan tragedi besar pertama, kelahiran Black Slayer yang dinantikan Darkness Clover, dimulai!